Perusahaan kesulitan cari karyawan apa langkah selanjutnya HRPods

Perusahaan Kesulitan Cari Karyawan, Apa Langkah Selanjutnya?

Penelitian menunjukkan bahwa 46% perusahaan kesulitan cari karyawan, apa langkah selanjutnya agar bisnis terus berjalan? 

Ini adalah riset Populix dan KitaLulus kepada 1.330 pencari kerja, 530 pemberi kerja, dan 100 perusahaan yang dilakukan pada Juni lalu. Penyebab kesulitan tersebut adalah kesenjangan dalam beberapa kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan tenaga kerja yang tersedia. Padahal di luar sana terdapat orang-orang menganggur yang membutuhkan pekerjaan. 

Penyebab Perusahaan Sulit Memperoleh Karyawan

Menurut Head of Social Research Populix Vivi Zabkie, perusahaan yang kesulitan mencari kandidat karena beberapa kriteria yang mereka butuhkan tidak selaras dengan ketersediaan tenaga kerja saat ini, yaitu:

  • 50% perusahaan menyebut keterampilan teknis kandidat masih di tingkat pemula atau rendah
  • 35% perusahaan mengatakan keterampilan nonteknis (soft skill) kandidat belum cukup baik
  • Perusahaan juga melihat pendidikan kandidat yang dibutuhkan masih timpang jika dibandingkan dengan yang ada di bursa kerja

Di sisi kandidat, mereka pun merasa kesulitan mencari pekerjaan. Tantangan mereka adalah respons perusahaan terhadap kebutuhan tenaga kerja, yakni kandidat berpengalaman, berpendidikan tinggi, dan batasan usia. 

Ironisnya, data Kemnaker menyebutkan hampir 46.000 karyawan mengalami PHK sejak awal hingga Agustus 2024. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terjadi peningkatan sekitar 5.000 orang. PHK tahun ini paling banyak terjadi di Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Barat yang didominasi industri manufaktur atau industri pengolahan, khususnya tekstil, garmen, dan alas kaki. 

Baca Juga: Alasan Tim HR Perlu Memahami Recruitment Marketing

Perusahaan Kesulitan Cari Karyawan, Apa Langkah Selanjutnya?

Ya, penyebab kondisi ini sering kali perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki keterampilan spesifik. Sebagai contoh, kebutuhan tenaga kerja di bidang digital marketing yang memahami pembuatan konten dan pengoperasian alat digital, tetapi kandidat yang memenuhi syarat keterampilan tersebut belum mencukupi.

Selain itu, kondisi perekonomian dan perubahan regulasi memengaruhi pasar tenaga kerja. Pandemi dan perubahan kebijakan pada berbagai sektor membuat tak sedikit perusahaan kesulitan menyesuaikan diri dengan hal tersebut. Lalu, bagaimana perusahaan memenuhi tenaga kerjanya?

1) Berikan pelatihan internal

Perusahaan dapat memberikan program pelatihan karyawan untuk meningkatkan keterampilan mereka. Ketika ada posisi yang kosong, mereka siap mengisi di sana. Misalnya, upskilling dan reskilling guna mengatasi kekurangan tenaga kerja dengan keterampilan spesifik.

2) Optimalkan teknologi rekrutmen

Tim HR dapat menggunakan teknologi rekrutmen berbasis AI untuk menyaring kandidat sesuai kebutuhan. Langkah ini akan mengidentifikasi kandidat yang paling cocok berdasarkan keterampilan, pengalaman, dan kepribadian yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan lebih efektif.

3) Manfaatkan employer branding

Kandidat cenderung lebih tertarik bekerja di perusahaan yang memiliki reputasi baik. Jadi, tim HR perlu memperbaiki reputasi perusahaan dengan langkah employer branding. Ini dapat dilakukan melalui program kesejahteraan karyawan, budaya kerja yang positif, komunikasi yang transparan, dan sebarkan informasi tersebut di media sosial.

Artikel Terkait: Ini 10 Cara Merekrut Karyawan Dengan Cepat

4) Tawarkan fleksibilitas kerja

Pascapandemi, banyak karyawan mencari fleksibilitas kerja. Jadi, perusahaan yang menawarkan opsi bekerja jarak jauh atau mengatur jam kerja yang fleksibel akan lebih mudah menarik kandidat berpotensi.

5) Benefit kompetitif

Salah satu upaya yang mempermudah proses rekrutmen dan retensi adalah meninjau ulang benefit perusahaan. Selanjutnya, tim dapat memberikan benefit yang kompetitif, seperti insentif, asuransi tambahan, dana pendidikan, dan kesempatan pengembangan karier.

6) Employee referral

Tak ada salahnya untuk mengimplementasikan employee referral, di mana karyawan dapat merekomendasikan kandidat –teman atau kerabat–sesuai kualifikasi posisi kepada tim HR. Jika kandidat diterima sebagai karyawan baru, karyawan yang merekomendasikan berhak memperoleh imbalan. Namun, perusahaan wajib mempunyai syarat dan ketentuan employee referral agar tidak ada konflik kepentingan. 

Kesulitan mencari karyawan adalah masalah kompleks yang memerlukan pendekatan beragam. Oleh karena itu, perusahaan perlu menyesuaikan strategi rekrutmen agar menemukan kandidat yang tepat.

Menghubungi jasa rekrutmen atau headhunter juga merupakan pilihan untuk dapat kandidat yang sesuai kebutuhan bisnis dalam waktu cepat. Pernahkah Anda mencoba headhunter?

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *