Ada berbagai faktor yang bisa memengaruhi keberhasilan retensi karyawan. Salah satunya adalah pemberian pengakuan atas usaha karyawan, terlepas dari pencapaian mereka. Terkadang, hal tersebut kerap dianggap sepele oleh team leader hingga ia merasakan kehilangan satu per satu anggota timnya dan tercatat sebagai turnover yang tinggi.
Tentu, setiap industri dan departemen atau divisi memiliki “nilai” turnover yang berbeda. Yang perlu dicatat adalah HR atau perekrut harus mencari pengganti jika ada karyawan resign. Namun, itu menyebabkan biaya yang besar dari sisi rekrutmen dan pelatihan karyawan baru. Oleh sebab itu, perusahaan perlu memahami faktor yang bisa memengaruhi keberhasilan retensi karyawan agar dapat mengelola sumber daya dengan lebih baik.
8 Faktor Yang Bisa Memengaruhi Keberhasilan Retensi Karyawan
Retensi karyawan merupakan strategi yang diterapkan oleh perusahaan untuk mencegah karyawan mengundurkan diri dari perusahaan. Strategi ini melibatkan berbagai cara, seperti pemberian tunjangan kompetitif hingga kenaikan gaji. Namun, perusahaan perlu memahami faktor-faktor yang dapat mempertahankan karyawan ini.
1) Lingkungan kerja positif
Lingkungan kerja positif menjadi salah satu faktor utama dalam mempertahankan karyawan. Tanda perusahaan Anda memiliki lingkungan positif, antara lain menerapkan komunikasi terbuka, memberikan ruang bersuara, berkolaborasi, serta menghargai kesejahteraan karyawan.
2) Pengakuan dan penghargaan
Memberikan pengakuan dan penghargaan atas kinerja karyawan dapat meningkatkan loyalitas mereka karena perusahaan mengakui dan menghargai kerja keras sumber dayanya. Hal itu akan memotivasi karyawan untuk terus berkontribusi dan bekerja di perusahaan Anda untuk waktu lama. Penghargaan dapat berbentuk bonus, promosi, atau ucapan terima kasih yang tulus.
3) Kesempatan pengembangan karier
Karyawan cenderung bertahan lebih lama di perusahaan yang menawarkan peluang pengembangan karier. Jadi, tak ada salahnya jika perusahaan memberikan program pelatihan, mentoring, dan/atau coaching untuk mendukung pertumbuhan karyawan. Ketika karyawan memiliki jalur karier yang jelas, mereka lebih termotivasi untuk terus bekerja di perusahaan tersebut.
4) Kompensasi dan benefit kompetitif
Perusahaan perlu mempertimbangkan untuk memberikan kompensasi kompetitif yang sesuai dengan standar industri, seperti gaji, tunjangan kinerja, cuti tambahan, atau asuransi kesehatan. Pertimbangkan pula untuk menawarkan benefit berupa fleksibilitas bekerja jarak jauh dan/atau jam kerja fleksibel.
5) Employee wellbeing
Faktor yang bisa memengaruhi keberhasilan retensi karyawan selanjutnya adalah memperhatikan dan memberikan program employee wellbeing. Ini dapat meningkatkan keterlibatannya terhadap pekerjaan. Program ini berwujud pemberian sesi olahraga, konsultasi dengan psikolog, earned wage access, opsi bekerja fleksibel, dan tidak membebani karyawan dengan jam kerja berlebihan.
6) Kejelasan peran dan tugas
Atasan dan HR perlu menjelaskan tentang ekspektasi pekerjaan dan tanggung jawab agar karyawan dapat bekerja secara efektif dan terlibat dalam tujuan perusahaan. Perusahaan yang berhasil menjelaskan peran karyawan dengan baik akan lebih mudah mempertahankan mereka.
7) Hubungan atasan dan karyawan
Hubungan antara karyawan dan atasan berdampak besar terhadap tingkat turnover perusahaan. Atasan yang mampu berkomunikasi secara lugas, suportif, adil, dan memberikan umpan balik konstruktif dapat menciptakan hubungan yang sehat dengan anggota tim. Sebaliknya, karyawan yang memiliki hubungan yang buruk dengan atasannya cenderung merasa tidak puas dan meninggalkan perusahaan.
8) Budaya perusahaan
Budaya perusahaan yang inklusif, transparan, dan sesuai dengan nilai personal karyawan menjadi faktor penting dalam retensi. Misalnya, budaya yang mendorong kolaborasi, inovasi, dan kesejahteraan karyawan akan menarik mereka untuk tetap bekerja dan berkembang di lingkungan tersebut. Budaya yang sebaliknya bisa meningkatkan turnover.
Bagi tim HR yang tengah mematangkan strategi employee retention, pastikan untuk mempertimbangkan hal di atas agar karyawan dihargai, berkembang, dan terlibat dengan pekerjaannya. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas sehingga tingkat turnover pun menurun.
Leave a Reply