Skill test adalah ujian yang diberikan oleh hiring manager untuk mengukur keterampilan dan kemampuan kandidat dalam proses rekrutmen.
Hasil tes akan memberikan informasi kepada hiring manager dan perekrut tentang keterampilan kandidat. Alhasil, mereka dapat memilih kandidat yang sesuai dengan kebutuhan.
Jenis Skill Test
Ada berbagai jenis tes yang biasa diberikan oleh hiring manager kepada karyawan. Setiap tes memberikan penilaian berbeda dan tak semua tes digunakan dalam rekrutmen.
1) Soft skills
Soft skill cukup penting dalam dunia kerja, karena keterampilan ini bermanfaat ketika seseorang harus berinteraksi dengan tim maupun klien. Tes ini akan melihat kemampuan:
- Berempati
- Mendengarkan dengan baik
- Berkomunikasi dengan baik
- Cepat beradaptasi dengan perubahan
2) Hard skills
Setiap pekerjaan memerlukan karyawan yang memiliki hard skill. Keterampilan tersebut membantu karyawan menyelesaikan pekerjaan dengan tepat dan cepat.
Tes hard skill cenderung lebih mudah diukur dan dievaluasi daripada soft skill karena lebih bersifat teknis. Contohnya:
- Mengoptimasi artikel SEO untuk kandidat SEO specialist
- Membuat program untuk kandidat software developer
- Kecakapan menerjemahkan bahasa bagi kandidat translator
3) Role-specific test
Tes role-specific mirip seperti hard skill, yaitu menilai keterampilan kandidat untuk posisi yang mereka lamar. Jenis tes terkait dengan tugas-tugas dasar pekerjaan, misal:
- Membuat creative brief bagi project manager
- Tugas content planning bagi content coordinator
- Membuat social media campaign untuk social media specialist
4) Personality test
Personality test mengukur karakteristik non-behavioral. Ada banyak jenis tes ini, meski bukan penentu rekrutmen karena tes melihat bagaimana seseorang berkomunikasi, yang memengaruhi motivasinya, hingga kemampuan beradaptasi merespon perubahan di tempat kerja.
5) Culture fit test
Setiap perusahaan memiliki nilai, visi, dan misi yang dituangkan dalam budaya organisasi. Maka tak sedikit perusahaan memberikan culture test untuk menilai nilai, perilaku, dan minat kandidat apakah selaras dengan budaya perusahaan atau tidak.
Personality test dan culture fit test tidak mengukur keterampilan. Namun, kedua tes itu bermanfaat ketika perusahaan ingin mempekerjakan kandidat untuk peran yang membutuhkan sikap tertentu.
Tes kepribadian mengukur aspek-aspek tertentu dari kepribadian seorang kandidat, yang bisa sangat bermanfaat ketika mempekerjakan seseorang untuk peran. Misalnya, orang yang ekstrover akan cocok untuk tim sales.
Alasan Memberikan Skill Test Dalam Proses Rekrutmen
Pada umumnya, perekrut akan meminta kandidat untuk mengerjakan tugas selama proses wawancara jika hiring manager tertarik dengan kandidat.
Selain itu, ia akan meminta portofolio kandidat. Langkah-langkah tersebut bukan tanpa alasan, karena hasil tugas dan portofolio membantu hiring manager dan HR untuk mengetahui apakah kandidat mengetahui apa yang akan dikerjakan pada posisi tersebut.
Selain itu, tes keterampilan mengeliminir kandidat yang tidak sesuai kriteria sekaligus memastikan bahwa kandidat tidak berbohong berdasarkan apa yang mereka tulis di CV.
Menurut laporan HireRight pada 2017, 85% pemberi kerja mendapati pelamar berbohong pada resume atau aplikasi mereka.
Tes hard skill dan role-specific paling sering terjadi di bidang kreatif dan teknis. Untuk jumlahnya, biasanya perekrut menugaskan kandidat untuk mengerjakan satu hingga dua tes di rumah melalui email, tetapi ada pula yang memberikan tes langsung pada saat wawancara.
Untuk skill test melalui email, tes harus dikirim kembali ke perekrut sebelum interview dengan hiring manager. Namun, proses tersebut bisa berbeda setiap perusahaan.
5 Manfaat Menggunakan Skill Test
Manfaatkan skill test jika Anda ingin proses rekrutmen lebih efisien. Bahkan Anda memberikan kandidat peluang mencapai kesuksesan dalam peran barunya.
1) Merekrut kandidat yang tepat
Manfaat menggunakan skill test adalah perusahaan merekrut kandidat yang tepat, karena perekrut akan menganalisis hasil tes bersama dengan hasil tes lain, wawancara, pengalaman kerja, serta background check.
2) Mengukur kualitas kandidat
Satu lowongan bisa mendatangkan puluhan hingga ribuan pelamar. Dengan skill test, perekrut dapat mengukur kualitas serta menyaring kandidat potensial.
Bahkan Anda dapat memetakan kandidat berdasarkan pengalaman kerja, keterampilan kerja yang dibutuhkan perusahaan, asal universitas, hingga dari platform mana mereka melamar.
3) Menghemat waktu dan biaya rekrutmen
Jika ingin menghemat waktu dan biaya rekrutmen, gunakan skill test. Tes ini lebih terukur dan memperlihatkan hasil kerja kandidat.
Hiring manager dan tim juga dapat menilai kandidat tentang bagaimana merespons tugas dan cara kerjanya. Dengan begitu, Anda lebih mudah memilih anggota baru.
4) Memberikan pengalaman kepada kandidat
Skill test memberikan kesempatan kepada kandidat untuk menunjukkan keterampilan saat mengerjakan tes. Hal ini dapat memberikan pengalaman positif kepada mereka.
5) Membuat keputusan tepat secara hukum
Skill test membantu tim Anda dalam meningkatkan objektivitas saat memilih kandidat.
Jika proses rekrutmen dipertanyakan dari perspektif hukum, Anda dapat menunjukkan hasil skill test maupun alat tes sebagai salah satu bukti bahwa perusahaan tak melakukan penyimpangan.
Leave a Reply