Sebagai tim HR, Anda sebagai penjaga gerbang untuk merekrut kandidat yang tepat sesuai kebutuhan perusahaann.
Anda bertugas memastikan seseorang yang berhasil menjadi karyawan baru ke perusahaan sesuai dengan keterampilan, nilai, dan budaya perusahaan. Meski demikian, ada kemungkinan gambaran yang calon karyawan berbeda dari keterampilannya.
Bagaimana Merekrut Kandidat Yang Tepat?
Merekrut kandidat ideal yang memiliki keterampilan, sikap, dan atribut yang cocok dengan budaya perusahaan adalah harta bagi tim HR. Namun, proses rekrutmen yang salah akan berdampak besar pada tingkat pergantian karyawan dan merugikan perusahaan. Bagaimana merekrut kandidat yang tepat?
1) Bangun komunikasi
Untuk menjalankan sesi interview yang efektif, Anda harus membangun komunikasi dengan kandidat. Anda boleh saja menggunakan naluri, tetapi menjaga komunikasi dari proses awal hingga akhir rekrutmen juga penting. Ini agar Anda lebih mengenal kandidat dan menggali potensinya.
2) Berikan studi kasus
HR dan hiring manager dapat memberikan kandidat untuk menyelesaikan studi kasus yang berhubungan dengan pengalaman. Cara ini cerdas untuk mengetahui keterampilan teknis dan nonteknis dalam penyelesaian masalah.
Berikut ini studi kasus yang dapat diberikan:
- Menganalisis masalah dalam pengembangan produk perangkat lunak
- Menguraikan proyek yang akan dikerjakan, seperti menetapkan tujuan, menentukan tim dan keterampilannya hingga pertanyaan yang akan dijawab, memilih kegiatan yang akan dilakukan
- Menyelesaikan masalah atau pertanyaan yang telah dipersiapkan oleh hiring manager
Baca juga: 7 Rambu-rambu Skill Test Dalam Proses Rekrutmen
3) Sesuaikan dengan bakat dan budaya
Pengalaman kerja adalah penting, tetapi kesesuaian budaya, hubungan dengan supervisor dan tim, menjalankan tanggung jawab, serta pemahaman terhadap bisnis menjadi aspek penting dalam proses rekrutmen. Dengan kata lain, mencocokkan kandidat dengan metode culture fit menjadi kunci sukses rekrutmen. Keputusan pekerjaan perlu didasarkan pada kesesuaian kandidat dan keterampilan kerja dengan menggunakan analisis data perusahaan dan background checking.
4) Ajukan pertanyaan yang spesifik
Ajukan pertanyaan ke kandidat tentang pekerjaan dan budaya kerja dapat mengungkap wawasan, tingkat minat, dan keterampilan mereka. Namun, jangan mengajukan pertanyaan yang bersifat mendiskriminatif, seperti rencana memiliki berkeluarga atau kondisi fisik.
5) Interview di luar kantor
Tak ada salahnya untuk melakukan interview di luar kantor, seperti kedai kopi atau restoran. Ini untuk melihat perilaku mereka dalam suasana santai. Pertimbangkan apakah Anda menikmati waktu bersama mereka, apakah jawaban dan pola pikir mereka sesuai kebutuhan perusahaan, dan apakah ia cocok masuk dalam tim Anda.
6) Cek media sosial
Setelah sesi wawancara, Anda dapat mengecek akun media sosial kandidat. Anda bisa menilai dari unggahan kontennya dan kecocokannya dengan budaya perusahaan. Hal ini untuk mendapatkan insight lebih mendalam tentang kandidat.
Artikel selanjutnya: 6 Kiat Menjalankan Interview Dari Amazon
7) Gunakan behavioral assessment
Gunakan behavioral assessment sebagai cara efektif dan terjangkau untuk menilai potensi keberhasilan seorang kandidat dalam sebuah peran. Karena sering kali keterampilan nonteknis tidak terungkap melalui resume atau referensi.
8) Fokus pada masa depan
Alihkan fokus wawancara dari pencapaian masa lalu dan arahkan pada perbincangan tentang pencapaian. Tanyakan pula latar belakang yang mendukung keterampilannya dalam pencapaian tersebut.
9) Berpikiran terbuka
Jika tidak ada kandidat yang menonjol pada akhir sesi wawancara, perhatikan bagaimana mereka merespons pertanyaan tentang perubahan dan umpan balik. Prioritaskan kandidat yang berpikiran terbuka dan siap menerima masukan daripada yang berpengalaman tetapi enggan mengakui kesalahan atau belajar cara baru.
Menemukan kandidat yang benar-benar cocok terhadap kebutuhan perusahaan adalah tantangan besar bagi tim HR atau perekrut. Kesalahan rekrutmen dapat berdampak besar daripada kekurangan karyawan, maka manfaatkan beragam metode rekrutmen dapat memaksimalkan peluang untuk merekrut individu berbakat, beragam, dan sesuai dengan budaya perusahaan.
Leave a Reply