Melepaskan Kandidat 01 HRPods

7 Tanda Perusahaan Harus Melepaskan Kandidat

Sering kali, melepaskan kandidat terjadi begitu saja.

Kondisi itu tidak mempedulikan Anda dan user yang sudah merasa cocok dengan kandidat, tetapi ia memutuskan untuk tidak bergabung ke perusahaan Anda.

Sebaliknya, Anda bisa menghabiskan waktu berhari-hari memproses satu kandidat, tetapi setelah menilai, ia tidak cocok untuk posisi maupun tidak cultural fit.

Ya, proses rekrutmen itu mirip seperti perjalanan cinta. Kita harus tahu, apakah dia adalah orang yang tepat, kapan harus bergerak maju, atau kapan harus mengakhiri hubungan.

Apa Itu Melepaskan Kandidat?

Secara harfiah, melepaskan ialah menjadikan lepas. Lepas dapat diartikan bebas dari ikatan.

Jadi, definisi melepaskan kandidat adalah tidak terikat dengan kandidat atau berpisah dari kandidat.

Dalam hal rekrutmen, hubungan perusahaan dan kandidat harus berakhir karena alasan tertentu. Entah alasan dari kandidat atau perusahaan.

Melepas kandidat terjadi di semua perusahaan. Meski demikian, setiap proses rekrutmen suatu posisi, HR menjalankan setiap tahap dengan serius.

Anda akan memulai membuat job description berdasarkan diskusi dengan user, mengunggah informasi lowongan di job portal, mencocokkan antara job desc dan cv, melakukan interview awal, skill test, interview lanjutan antara user dan kandidat, dan menilai keterampilan kandidat apakah sudah sesuai dengan kriteria perusahaan atau belum.

Di sisi kandidat pun demikian. Mereka juga menginvestasikan waktu untuk mengikuti proses rekrutmen. Sayangnya, proses tersebut tak selalu mulus.

Baca juga: 7 Rambu-rambu Skill Test Dalam Proses Rekrutmen

7 Tanda Perusahaan Harus Melepaskan Kandidat

Dalam proses rekrutmen, sering kali, perusahaan yang menemukan kandidat sesuai kriteria dengan cepat.

Ada pula yang harus melepaskan kandidat dan kondisi ini menciptakan kondisi tak nyaman, terutama dari sisi kandidat. Namun, Anda bisa melakukan hal itu tanpa menyakitinya.

Dengan kata lain, meski perusahaan tidak menerima kandidat sebagai karyawan, tetapi Anda bisa memperlakukan mereka dengan hormat. Bagaimana tanda-tanda perusahaan harus melepaskan kandidat?

1) Kandidat tidak responsif

Ketika perekrut menghubungi kandidat untuk interview awal hingga lanjutan, tetapi kandidat tidak responsif membalas telepon maupun email, maka Anda harus waspada.

Bisa jadi, ia sedang sibuk dengan pekerjaannya. Bisa juga ia hanya iseng mengirimkan aplikasi kerja.

Kondisi itu bukan tanda bahaya, tetapi jika seseorang menginginkan pekerjaan, mereka akan melakukan segala upaya untuk merespons secepat mungkin.

2) Kandidat tidak sepakat dengan sistem kerja

Tom Mutaffis, perekrut senior recruiter di LinkedIn, mengatakan ia akan memberitahukan kandidat pada interview awal bahwa perusahaan telah menerapkan sistem kerja work from office (WFO).

Jika kandidat tidak bersedia WFO dan perusahaan tidak memiliki opsi work from home (WFH), maka Anda harus melepaskannya. Meskipun, terkadang, ada perusahaan yang memberikan pilihan WFH dengan pengurangan kompensasi kepada kandidat.

3) Kandidat ingin peran lebih tinggi

Tanda ini jelas, bahwa Anda harus melepaskan kandidat. Terutama jika ia meminta peran lebih tinggi dan perusahaan tak memilikinya.

Misalnya, perusahaan membutuhkan software engineer, tetapi ia menginginkan menjadi senior software engineer. Jika perusahaan tak memenuhinya, ia tak mau kompromi.

4) Kandidat punya banyak tawaran

Berdasarkan informasi Nwamaka Ofodu, perekrut di Lyra Health, tanda lain melepaskan kandidat, bila ia memiliki banyak tawaran atau sedang proses rekrutmen di perusahaan lain.

Kondisi itu bisa mengindikasikan bahwa ia adalah the most wanted candidate atau itu hanya alasan kandidat agar Anda mempercepat rekrutmen dan memberikan hasil secepatnya.

Kalau proses rekrutmen di perusahaan Anda terlalu lama, bukan tak mungkin Anda harus melepaskan kandidat berpotensi. Saat kandidat menunggu proses di perusahaan Anda, ia dapat menerima tawaran dari perusahaan lain. Lebih-lebih, tawaran itu jauh lebih baik dari perusahaan Anda.

5) Kandidat terlalu lama menimbang-nimbang penawaran

Kondisi khas yang perlu ditandai oleh perekrut adalah kandidat terlalu lama menimbang-nimbang job offering.

Tom menjelaskan ada kandidat yang mendapatkan tawaran dari perusahaan dengan budaya perusahaan yang hebat serta gaji dan tunjangan kompetitif. Di sisi lain, ia juga memperoleh tawaran di perusahaan terkenal tetapi jam kerja panjang dan tidak ada work-life balance, tetapi gajinya jauh lebih tinggi.

Jika kandidat berusaha menggabungkan penawaran itu ke salah satu perusahaan, menurut Tom, hal itu tidak realistis. Bila ia terlalu menimbang-nimbang, pertimbangkan untuk melepaskannya.

6) Kandidat tidak sopan

Lepaskan kandidat jika ia tidak sopan di awal pertemuan. Misalnya bersikap kasar, bermusuhan, sulit diajak bekerja sama. Jika keterampilannya sesuai dengan peran yang dibutuhkan, cek lagi, apakah ia sesuai dengan budaya perusahaan?

7) Tidak sesuai kriteria

Hal ini jelas, perusahaan akan merekrut kandidat terbaik sesuai kriteria atau culture fit untuk mendukung bisnis. Jika tidak, ada harga yang harus dibayar oleh perusahaan.

Penutup

Melepaskan kandidat bisa menimbulkan dampak negatif kepada perusahaan. Namun di point of view lain, hal ini bisa memancing dampak positif dalam jangka panjang.

Dalam konteks perusahaan kehilangan lebih dari satu karyawan, jangan takut kesulitan untuk mendapatkan penggantinya. Ada banyak cara yang dapat dilakukan demi mendapatkan kandidat berkualitas, salah satunya adalah dengan memanfaatkan jasa outsourcing MyRobin.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *