Memang, tak ada manusia yang sempurna, begitu pula dengan kandidat. Meski demikian, background checking bermanfaat bagi perusahaan, terutama menemukan kandidat yang sesuai kebutuhan sekaligus selaras terhadap nilai perusahaan. Walaupun pengecekan latar belakang kandidat cukup rumit, tetapi beragam manfaat yang akan dipetik oleh perusahaan ketika menerapkan proses ini.
7 Manfaat Background Checking
“Kendala yang dihadapi saat background check kandidat beragam, mulai dari perusahaan yang sudah tidak beroperasi atau pindah, HR atau supervisor kandidat yang sulit dihubungi atau dikarenakan perusahaan yang besar dan kompleks maka sulit untuk menghubungi pihak terkait,” Kencana Ayudha, HR Generalist menceritakan pengalamannya, Kamis (25/11/2021).
1) Kandidat yang tepat
Dengan background checking, perusahaan dapat menemukan kandidat yang tepat. Tepat berdasarkan kebutuhan perusahaan dan nilai serta visi misi perusahaan.
2) Antisipasi kecurangan
Manfaat pengecekan latar belakang berikutnya adalah mengantisipasi kecurangan. Hal ini juga terkait dengan perilaku ketidakjujuran. Misalnya, kandidat memalsukan dokumen transkrip atau mengubah IPK, memalsukan tempat kerja, atau pernah terseret kasus fraud di perusahaan sebelumnya.
3) Mengetahui keterampilan dan kompetensi
Bila HR memberikan tek keterampilan, manajer akan mengetahui keterampilan dan kompetensi kandidat. Ia akan mempertimbangkan sejauh mana kandidat dapat mendukung rekan kerjanya atau ia bisa berkontribusi optimal di perusahaan dengan keterampilannya.
4) Keamanan kerja
Dengan background checking, perusahaan bertanggung jawab terhadap keamanan, keselamatan, dan kesehatan karyawan. Begitu pula dengan keamanan pelanggan, vendor, relasi, maupun stakeholder. Contohnya, Anda tahu bahwa Si A pernah terlibat fraud di kantor lama atau Si A pernah mengejek warganet karena perbedaan pendapat. Jika Anda yakin bahwa ia telah berubah, silakan, tetapi perlu waspada karena bukan tak mungkin ia akan mengulangi perilakunya yang berdampak merugikan perusahaan, rekan kerja, dan stakeholder.
5) Mengetahui integritas
Memalsukan dokumen atau terlibat fraud adalah tindakan yang tidak memiliki integritas. Biasanya, HR dan manajer akan menghentikan proses rekrutmen kalau menemukan kandidat seperti itu, karena perilaku kandidat tidak sesuai nilai perusahaan yang menjunjung integritas atau kejujuran. Jadi, bisa dibayangkan jika Anda melewati tahap ini, kan?
6) Melindungi organisasi
Selain itu, pengecekan latar belakang melindungi organisasi dari hal-hal tak diinginkan, sehingga perusahaan dapat mencegah dari upaya korupsi, kolusi, pelecehan, dan tindakan lain yang merugikan perusahaan.
7) Mematuhi peraturan pemerintah
Tak sedikit perusahaan yang memiliki kantor di beberapa negara, sehingga HR harus mematuhi peraturan pemerintah ketika merekrut karyawan lokal maupun ekspatriat. Dengan langkah ini, Anda memastikan bahwa karyawan yang akan dipekerjakan memiliki hak hukum serta semua dokumen dan kualifikasi yang diperlukan untuk bekerja di Indonesia.
Di Inggris, jika perusahaan sengaja mempekerjakan pekerja ilegal dan terus mempekerjakannya, perusahaan akan menghadapi masalah hukum. Mulai dipenjara minimal lima tahun dan denda hingga £20 ribu (setara dengan Rp380,7 juta) per pekerja ilegal.
Artikel terkait: 6 Tipe Background Checking Sebelum Menerima Karyawan Baru
4 Langkah Background Checking Bagi Karyawan
Background checking tak hanya berlaku untuk kandidat. Hal ini juga bisa Anda terapkan untuk semua karyawan. Karena perusahaan tetap memiliki risiko, seperti korupsi, pelecehan, dan reputasi negatif yang disebabkan oleh karyawan.
Elizabeth McLean, General Counsel GoodHire, mengatakan perusahaan akan susah mempertahankan para karyawan jika mereka gagal mengambil tindakan atau memberhentikan pada seorang yang punya tindakan berisiko. Ada baiknya, HR bersama manajemen memiliki kebijakan untuk melakukan background checking untuk semua karyawan. Langkahnya, yaitu:
#1 Meninjau ulang peraturan perusahaan
Apakah peraturan masih relevan saat ini? Apakah peraturan melindungi karyawan dan perusahaan sesuai undang-undang? Jika belum, Anda perlu menambahkannya.
#2 Memperbarui data
Jika perusahaan ingin memperbarui atau mengorganisir data karyawan, catat data-data yang diperlukan dan siapkan pengumuman kepada karyawan. Misalnya, memperbarui data (KTP, BPJS, dan SIM) hingga catatan kepatuhan karyawan.
#3 Informasikan kepada karyawan
HR bisa mengumumkan background checking melalui email dan katakan kepada semua karyawan bahwa ada data yang perlu mereka perbarui.
#4 Disiplin terpakan background checking
HR perlu disiplin untuk menerapkan pengecekan latar belakang karyawan maupun menerapkan peraturan perusahaan. Langkah tersebut untuk mencegah tindakan tidak sesuai nilai perusahaan.
Baca juga: Bu Yo Bicara Soal Keterampilan Komunikasi & Background Checking
Background checking tak hanya membantu perusahaan menemukan kandidat yang tepat. Namun lebih dari itu, yakni menciptakan lingkungan kerja aman dan sehat, sehingga karyawan dan perusahaan tumbuh bersama. Dan, pengecekan latar belakang melindungi reputasi perusahaan, mengingat perusahaan dengan reputasi positif akan menarik perhatian kandidat berkualitas dibanding yang memiliki reputasi sebaliknya.
Leave a Reply