Kesopanan di dunia kerja HRPods

6 Strategi Menciptakan Kesopanan di Dunia Kerja

Chief of Human Resource Officer Society of Human Resource Management Jim Link mengatakan bahwa karyawan mengalami penurunan tingkat kesopanan di dunia kerja. Hal tersebut dipengaruhi oleh peningkatan agitasi di tempat kerja. Benefit News menjelaskan lingkungan kerja tak lepas dari konflik, mulai dari tekanan politik dan sosial, perselisihan, dan kemarahan yang sering kali menyebabkan stres sehingga berdampak terhadap kesopanan mereka dengan rekan maupun atasan. 

Apa Itu Kesopanan di Dunia Kerja?

Kesopanan bukan lagi sekadar nilai tambah. Namun, ini adalah keharusan bisnis dasar untuk menciptakan dan menjaga lingkungan kerja yang produktif dan positif. 

Kesopanan dapat didefinisikan atau ditekankan sebagai perilaku yang baik dan hormat terhadap orang lain. Hal itu dampak ketika perusahaan mengedepankan keberagaman dan kolaborasi. Kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai pelumas perusahaan untuk membuat semua proses kerja berjalan lancar dan efektif. 

Adapun manfaat menjalankan kesopanan di dunia kerja adalah:

1. Meningkatkan employee wellbeing

    Lingkungan kerja yang saling menghormati dapat mengurangi stres dan kelelahan. Dengan demikian, hal itu dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental karyawan serta berdampak pada peningkatan moral dan kepuasan kerja.

    2. Kolaborasi dan inovasi lebih baik

      Kesopanan menciptakan ruang aman untuk berbagi ide tanpa takut diejek, dikritik, atau dibala. Terlebih dialog terbuka sangat penting bagi kreativitas dan inovasi untuk mendorong kemajuan organisasi.

      3. Penurunan tingkat turnover

      Karyawan cenderung bertahan di tempat kerja di mana mereka merasa dihormati dan dihargai, kondisi ini dapat menurunkan tingkat turnover.

      4. Produktivitas lebih tinggi

      Tempat kerja yang beradab tidak banyak menimbulkan konflik dan interaksi negatif. Dampaknya adalah karyawan mampu berfokus pada pekerjaan mereka dan lebih produktif.

      5. Reputasi meningkat

      Perusahaan yang dikenal memiliki budaya saling menghormati lebih menarik bagi pencari kerja, pelanggan, dan mitra bisnis. Di sisi lain, reputasi positif ini meningkatkan peluang bisnis dan pertumbuhan perusahaan.

      Baca juga: 5 Tantangan Pascapandemi Dalam Pengelolaan SDM

        Alasan Ketidaksopanan Terjadi di Tempat Kerja

        Penelitian SHRM menemukan bahwa ketidaksopanan berasal dari bagaimana karyawan menafsirkan komunikasi antar individu melalui pertukaran email atau dialog langsung hingga tindakan yang merugikan orang lain. 

        “Kami menemukan bahwa karyawan melaporkan 208,5 juta tindakan tidak sopan per hari dalam kehidupan sehari-hari mereka,” ujar Link.

        Faktor penyebabnya adalah perbincangan politik–termasuk masa pemilu–di media, media sosial, dan komunitas. Karyawan atau perusahaan percaya bahwa membicarakan hal itu di tempat kerja dapat diterima, padahal tidak demikian. Jadi, perusahaan perlu menetapkan aturan tersebut. 

        “Jadi, kita tidak perlu berdebat di tempat kerja. Kita perlu berdiskusi, mendorong dan menginginkan dialog terbuka dalam batasan kesopanan dan rasa hormat, serta ingin mengakui sudut pandang orang lain. Kita tidak harus setuju dengan hal itu.”

        Selanjutnya: 5 Masalah Ketenagakerjaan di Indonesia dan Solusi Kolaboratif

        6 Strategi Menciptakan Kesopanan di Dunia Kerja

        Perusahaan perlu memberi kesempatan kepada karyawan untuk mengekspresikan pandangan dan menunjukkan jati diri mereka di tempat kerja. Bahkan manajer berperan mendorong anggota timnya berdiskusi tak hanya tentang pekerjaan, juga menyelesaikan perselisihan yang harus selalu didasari oleh rasa hormat.

        Jika manajemen merasa kesulitan menghadapi ketidaksopanan karyawan dalam berkomunikasi, Anda dapat meminta bantuan tim HR. Pasalnya, mereka adalah pengelola sumber daya manusia yang merancang strategi sekaligus menciptakan suasana santun di tempat kerja. Berikut ini strategi yang dapat Anda pertimbangkan bersama tim: 

        1. Tetapkan aturan 

        Perusahaan harus memiliki peraturan jelas yang berisi:

        • Mendefinisikan perilaku yang dapat diterima dan tidak
        • Memiliki panduan percakapan politik 
        • Menguraikan konsekuensi dari ketidaksopanan
        • Memberikan contoh percakapan yang beradab dan santun dalam budaya perusahaan 

        “Kewajiban perusahaan adalah menetapkan standar dialog yang seharusnya terjadi. Dan, cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan terlebih dahulu menetapkan bahwa kesopanan, apa pun topiknya, merupakan persyaratan di tempat kerja,” tambah Link.

        Ketika perusahaan menetapkan peraturan tentang apa yang dapat diterima, itu akan menghasilkan:

        • Karyawan yang lebih terlibat
        • Memberikan mereka pengalaman kerja lebih baik

        2. Berikan contoh

        Tim HR dapat mendorong pemimpin semua level untuk memberikan contoh berperilaku sopan di depan karyawan. Ini bermanfaat agar mereka dapat memahami dan mengimplementasikannya dalam kehidupan profesional sehari-hari. Anda dan tim dapat menyarankan kepada manajer untuk:

        • Menunjukkan rasa hormat dan sopan santun ketika berinteraksi dengan anggota timnya
        • Pemimpin level eksekutif menunjukkan perilaku yang mereka harapkan dari karyawan

        Misalnya, manajer mendengarkan dan berpikiran terbuka–setuju atau tidak setuju–saat anggota timnya menyampaikan pendapat. Budaya perusahaan yang menerima, menghargai, dan tidak mengabaikan pendapat atau perilaku karyawan akan berperan penting dalam implementasi perilaku di tempat kerja.

        3. Latih manajer

        Berikan manajer pelatihan komunikasi agar mereka mampu mengelola percakapan sulit sekaligus berdiskusi secara rutin dengan anggota timnya. Upaya tersebut akan memastikan bahwa setiap individu berkomitmen untuk menjaga lingkungan yang beradab. Tegaskan bahwa berperilaku sopan tak hanya kepada rekan kerja dan atasan, juga pelanggan dan vendor. 

        4. Dorong komunikasi terbuka 

        Komunikasi terbuka meningkatkan kepercayaan dan membantu menyelesaikan masalah sebelum menjadi tidak terkendali. Jadi, tim HR perlu menyediakan saluran bagi karyawan untuk menyuarakan kekhawatiran dan umpan balik tanpa takut terjadi pembalasan. Strategi ini sangat membantu dan meredam sentimen negatif. 

        5. Terapkan recognition dan reward 

        Memberikan recognition dan reward atas perilaku positif dapat memperkuat nilai kesopanan di dunia kerja. Tindakan ini menekankan perilaku kebaikan dan kerja sama karyawan, sehingga memotivasi orang lain untuk mengikutinya. 

        6. Mekanisme penyelesaian konflik 

        Menerapkan strategi penyelesaian konflik yang efektif dapat mengatasi masalah ketidaksopanan secara cepat dan adil. Layanan mediasi dan konseling menjadi sumber daya yang berharga untuk menyelesaikan perselisihan. 

        Strategi di atas bukan untuk membatasi ruang gerak atau pendapat karyawan. Namun, lingkungan kerja yang sopan, maka produktivitas individu bisa meningkat. 

        Link menambahkan bahwa teknologi juga berpengaruh meningkatkan kesopanan di tempat kerja. Pasalnya, mereka dapat menggunakan aplikasi AI generatif dan bertanya tentang cara menyampaikan pendapat dengan lebih baik atau cara meningkatkan komunikasi agar efektif. 

        Comments

        Leave a Reply

        Your email address will not be published. Required fields are marked *