Tes asesmen online adalah salah satu pertimbangan yang digunakan oleh perekrut dalam penerimaan karyawan baru.
Dengan tes asesmen, perekrut dan hiring manager akan menilai pengetahuan dan keterampilan kandidat. Penggunaan tipe tes pun harus sesuai dengan posisi dan tujuan rekrutmen.
Memahami Tes Asesmen Online
Tes asesmen merupakan proses mengevaluasi keterampilan, kemampuan, pengetahuan, atau karakteristik seseorang melalui penggunaan alat penilaian.
Hal ini sering digunakan dalam proses rekrutmen untuk menilai kandidat terhadap peran tertentu. Tes juga dapat digunakan untuk memastikan kandidat memenuhi persyaratan kerja sehingga ia bisa mendukung kinerja tim.
Jika dulu, tes asesmen dilakukan secara tatap muka. Sekarang, tes ini dilakukan secara online untuk menghemat waktu. Perekrut akan mengirimkan tautan kepada kandidat untuk mengikuti tes asesmen.
Biasanya, tes asesmen online dinilai oleh perekrut yang telah memegang sertifikasi asesmen tertentu atau sistem komputer.
Baca pula: Peran Personality Assessment Dalam Proses Rekrutmen
6 Jenis Tes Asesmen Online
Jenis tes asesmen online sama seperti tes asesmen pada umumnya. Namun, pemilihan tes disesuaikan dengan peran, tujuan, dan industri perusahaan.
1) Skill test
Skill test akan menilai keterampilan teknis dan nonteknis kandidat berdasarkan peran. Hasil skill test ini mengukur kecepatan dan kesesuaian menyelesaikan tugas sesuai instruksi sehingga hiring manager akan mengetahui keterampilan kandidat.
2) Tes pengetahuan
Tes pengetahuan–disebut job knowledge, mastery, atau achievement test–guna mengukur pengetahuan kandidat dalam bidang tertentu dan pengalaman atau pengetahuan yang sangat terspesialisasi.
Misalnya, hiring manager di firma hukum akan memberikan tes pengetahuan kepada kandidat tentang hukum pidana dasar atau perusahaan IT meminta kandidat untuk mengerjakan coding test.
3) Cognitive test
Tes asesmen online ini mencakup tes IQ dan tes bakat umum yang menilai penalaran, memori, dan persepsi. Sering kali, tes berbentuk dengan pertanyaan pilihan ganda, benar atau salah, atau jawaban singkat
Perekrut menggunakan cognitive test untuk mengevaluasi kemampuan kandidat dalam pemecahan masalah atau belajar hal baru.
4) EQ test
Biasanya, EQ test dilakukan untuk pekerjaan yang memerlukan keterampilan interpersonal atau kepemimpinan. Tes ini kesadaran diri, empati, dan kemampuan kandidat dalam mengelola emosi dan hubungan dengan orang lain.
5) Tes kepribadian
Tes kepribadian mengukur minat, motivasi, preferensi, dan interaksi kandidat. Perusahaan menggunakan tes ini untuk menentukan kesesuaian kandidat terhadap budaya perusahaan. Terkadang, tes kepribadian untuk menghilangkan dan mendiskriminasi kandidat.
6) Integrity test
Tes integritas akan menilai kejujuran kandidat. Dua jenis tes integritas meliputi:
- Overt integrity test akan menanyakan kandidat tentang sikapnya terhadap fraud, ketidakjujuran, dan perilaku tidak etis
- Covert integrity test akan bertanya tentang hal-hal yang menunjukkan kejujuran, dapat diandalkan, dan rasa hormat
Perusahaan akan menggunakan tes asesmen online ini untuk merekrut posisi yang memerlukan tanggung jawab atau keandalan tingkat tinggi. Misalnya, teller, kasir, petugas keamanan, atau perawat.
Poin penting yang harus Anda pertimbangkan adalah pilih jenis tes yang paling dibutuhkan oleh posisi tersebut. Hindari pula memberikan lebih dari satu tes yang hasilnya tumpang tindih atau sama.
Bagaimana Memilih Jenis Tes Asesmen?
Apa pun jenis tes asesmen dan hasilnya, sebaiknya Anda dan hiring manager jangan memutuskan penerimaan kandidat dari hal itu saja.
Anda dapat mempertimbangkan hasil tes asesmen bersama interview dan background checking. Untuk background checking, Anda dapat mengecek latar belakang pendidikan, pekerjaan sebelumnya, maupun skor kredit. Tanyakan pula pendapat anggota tim yang akan bekerja sama dengan kandidat nantinya.
Leave a Reply