Penyebab Burnout HRPods

Mengenal Penyebab Burnout Pada Karyawan

Beban pekerjaan dan lingkungan kerja tak sehat dapat menjadi penyebab burnout terhadap karyawan.

Ironisnya, terkadang seseorang tak sadar bahwa dirinya sedang mengalami burnout. Padahal tanda-tanda burnout sudah terlihat pada dirinya.

Jika ada karyawan atau rekan kerja Anda terlihat sangat lelah dan kinerja menurun, tak ada salahnya untuk membantunya. Bukan tak mungkin hal itu memengaruhi performa tim dan perusahaan.

Karyawan Burnout

Apakah Anda kerap tertekan saat bekerja? Sering mengalami hal buruk setiap hari? Rekan kerja terlihat tidak berdaya dan sangat lelah selama beberapa bulan ini?

Jika ya, kemungkinan Anda atau rekan kerja sedang mengalami burnout.

Burnout merupakan kondisi kelelahan fisik dan mental yang disebabkan oleh tekanan yang berlebihan dan berkepanjangan.

Kondisi ini terjadi ketika seseorang merasa sangat lelah, emosinya terkuras, dan tak mampu memenuhi tuntutan terus-menerus.

Burnout bisa berakhir, jika seseorang sadar dan mampu mengendalikan tekanan yang datang. Jika tidak, tekanan akan berlanjut dan ia akan kehilangan minat serta motivasi untuk melakukan pekerjaan. Pada akhirnya, ia merasa tidak punya apa-apa lagi.

Dampak burnout pada pekerjaan jangka panjang bisa meluas ke kehidupan personal, interaksi dengan pasangan, dan kehidupan sosial. Bahkan burnout dapat menyebabkan penyakit, misal flu, asam lambung, dan sakit kepala.

Apa Penyebab Burnout?

Penelitian Areas of Worklife karya Christina Maslach dari University of California, Berkeley, dan Michael P. Leiter dan Acadia University, Pennsylvania, mengidentifikasi enam area yang dapat menjadi penyebab burnout.

1) Beban kerja

Ketika beban kerja sesuai dengan kapasitas karyawan, ia dapat menyelesaikan pekerjaan secara efektif. Ia berkesempatan untuk istirahat dan memiliki waktu untuk mengembangkan potensinya.

Jika beban kerja terlalu banyak, ia tak memiliki kehidupan yang seimbang dan tak ada ruang untuk berkembang.

2) Kurang memiliki kontrol

Penyebab burnout berikutnya adalah kurang memiliki kontrol terhadap diri sendiri.

Misalnya, karyawan tidak bisa menyuarakan ide, peran manajer sangat dominan, atau supervisor meminta anggota timnya menyelesaikan tugas tanpa melihat jam kerja. Jika hal itu tidak diatasi, ia bisa kewalahan dengan pekerjaan.

3) Reward

Reward, baik intrinsik maupun ekstrinsik, yang tidak sesuai dengan usaha dan waktu yang telah diberikan terhadap pekerjaan dapat membuat karyawan burnout. Ia akan merasa bahwa apa yang telah ia investasikan selama ini tidak sepadan.

4) Komunitas

Komunitas yang dimaksud adalah rekan kerja, pimpinan, hingga klien. Jika komunitas kerja suportif dan percaya satu sama lain, kemungkinan tak memicu karyawan burnout. Jika tidak, burnout akan menghampiri mereka.

5) Keadilan

Karyawan burnout bisa disebabkan karena keadilan. Misalnya, ia tak menerima perlakuan adil dan setara dari manajemen, tidak mendapatkan hari libur, dan pimpinan tak memberikan reward atas usaha karyawan.

6) Nilai yang tidak sesuai

Biasanya, setiap perusahaan mempunyai nilai-nilai yang diterapkan dalam lingkungan kerja. Jika nilai tersebut tidak sesuai dengan karyawan, maka akan berpengaruh terhadap kinerja yang menguras fisik dan mentalnya.

Tanda-tanda Karyawan Burnout

Burnout tidak terjadi dalam semalam. Prosesnya berjalan perlahan dan terkadang kemunculannya tak disadari.

Dalam proses tersebut, seseorang merasa sangat lelah dan tak berdaya. Bahkan ia malas untuk bangun dan bersiap ke kantor. Jika Anda berpikir, “kenapa saya malas ke kantor?” kemungkinan itu adalah tanda burnout.

Tanda karyawan burnout dapat dilihat dari tiga hal, yaitu fisik, mental (termasuk emosional), dan perilaku.

Fisik

  • Merasa lelah dan energi terkuras sepanjang waktu
  • Kesehatan menurun sehingga sering sakit
  • Sering sakit kepala, nyeri otot, dan sakit fisik lainnya
  • Perubahan waktu tidur, seperti susah tidur waktu malam hari atau kurang tidur meski telah tidur selama delapan jam
  • Perubahan nafsu makan, seperti nafsu makan hilang atau sering mengonsumsi makanan tinggi sodium dan glukosa

Mental

  • Merasa gagal
  • Meragukan kemampuan diri sendiri
  • Kehilangan motivasi kerja
  • Merasa sendirian di dunia
  • Merasa tak berdaya, terjebak, dan kalah
  • Selalu berpikir negatif dan sinis
  • Tak memiliki kepuasan dan pencapaian

Perilaku

  • Datang terlambat dan pulang lebih awal
  • Melampiaskan kekesalan pada orang lain
  • Mengisolasi diri dari teman-teman kantor
  • Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan ketika bekerja
  • Menghindari tanggung jawab kerja, seperti membuat laporan, rapat, dan bertemu klien
  • Menunda-nunda dan/atau membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan

Sebagai HR, Anda perlu memiliki strategi mengatasi karyawan burnout. Jadi, jika suatu saat menangkap minimal tiga tanda di atas pada anggota tim atau rekan kerja, Anda mengetahui bagaimana membantu mereka lepas dari burnout.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *