Masalah disiplin karyawan di tempat kerja sering kali dihadapi oleh tim HR dalam pengelolaan SDM. Hal ini terjadi ketika aturan dan kebijakan perusahaan tidak diikuti dengan baik oleh karyawan, sehingga menyebabkan berbagai dampak negatif seperti penurunan produktivitas, konflik antar karyawan, dan persoalan yang berpotensi mengarah ke perkara hukum.
Bagaimana sikap tim HR untuk menghadapi masalah disiplin pekerja?
Apa Itu Masalah Disiplin Di Tempat Kerja?
Masalah disiplin di tempat kerja mengacu pada pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap aturan, kebijakan, dan/atau prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dapat berupa keterlambatan, ketidakhadiran, perundungan, diskriminasi, hingg pelecehan seksual yang menyebabkan penurunan kinerja.
Dampak dari masalah tersebut dapat merugikan perusahaan. Bahkan perusahaan bisa merugi secara finansial serta “menurunkan” reputasi perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan melalui tim HR perlu melakukan tindakan tegas untuk meminimalisir masalah disiplin pekerja di tempat kerja.
Baca juga: Tugas HR Detektif: Investigasi 8 Kondisi Ini
6 Masalah Disiplin Karyawan Di Tempat Kerja
Berikut ini masalah disiplin di tempat kerja yang kerap terjadi, yaitu:
1) Kesalahan umum
Kesalahan umum yang dilakukan oleh karyawan, yakni perilaku salah atau masalah yang dianggap “kecil” dan jika dibiarkan sehingga menjadi kebiasaan. Contohnya, terlambat datang ke kantor, tidak mengenakan seragam kerja (jika ini adalah aturannya), membocorkan dokumen atau strategi perusahaan, dan pelanggaran aturan operasional lain.
2) Pelecehan seksual
Pelecehan seksual di tempat kerja termasuk tindakan yang perlu diselesaikan sesegera mungkin. Baik pelecehan dalam bentuk fisik, verbal, nonverbal, dan tertulis. Pelecehan ini merugikan karyawan secara fisik, mental, hingga emosional dan sudah selayaknya tim HR melindungi korban.
3) Diskriminasi
Diskriminasi dapat berbentuk perlakuan tidak adil terhadap karyawan berdasarkan suku, ras, agama, jenis kelamin, kedekatan, alumni di sekolah atau perguruan tinggi yang sama, atau karakteristik lainnya. Perilaku tersebut dapat menghambat pekerjaan tim.
4) Perundungan
Perundungan (bullying) merupakan perlakuan yang tidak sopan atau merendahkan. Ini bisa dilakukan oleh atasan ke karyawan atau ke sesama rekan kerja. Efeknya, kondisi ini mengganggu psikis korban dan menurunkan semangat mereka untuk bekerja, sehingga berakibat pada kinerja karyawan dan perusahaan secara keseluruhan.
5) Masalah kehadiran
Masalah ini termasuk keterlambatan, pulang sebelum jam kerja selesai, cuti yang tidak terjadwal, atau sering tidak masuk kerja tanpa keterangan. Tidak bekerja sesuai dengan peraturan jam kerja yang telah disepakati juga termasuk dalam kategori ini.
6) Penurunan kinerja
Penurunan kinerja karyawan dari standar yang diharapkan juga menjadi masalah utama yang dihadapi oleh manajer. Tim HR dan manajer dapat membuat sesi diskusi dengan karyawan untuk mengetahui masalah yang sedang mereka hadapi, sehingga manajer bisa membantu mereka untuk kembali meningkatkan kinerja.
Artikel terkait: Anak Legal: 5 Masalah Hukum Tentang Ketenagakerjaan
Langkah HR Mengatasi Masalah Disiplin Karyawan
Tim HR bersama dengan manajer perlu berkomunikasi untuk mengatasi masalah disiplin karyawan. Ini bukan hanya memberikan sanksi kepada “pelaku” tetapi juga demi kepentingan tim. Berikut ini enam langkah yang dapat dilakukan oleh tim HR.
1) Verbal warning
Anda dan tim dapat memberikan verbal warning kepada karyawan yang melakukan tindakan indisipliner. Jika karyawan melakukan kesalahan yang tidak sesuai peraturan, Anda dapat melayangkan verbal warning kepadanya sebagai peringatan awal.
2) Written warning
Jika cara pertama tidak bisa membuat karyawan bekerja lebih baik, maka Anda dapat memberikan peringatan tertulis yang mencatat pelanggaran yang dia ulangi dan konsekuensi yang harus ditanggung.
3) PIP
Anda dapat memberikan performance improvement plan (PIP) kepada karyawan yang tidak mematuhi kedisiplinan di tempat kerja. Ini adalah rencana perbaikan kinerja yang jelas dan terukur bagi karyawan yang mengalami penurunan kinerja.
4) Retraining
Perusahaan dapat pelatihan tambahan atau pembinaan kepada karyawan guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan. Misalnya, memberikan retarining berupa time management kepada software developer atau communication skill bagi tim sales untuk meningkatkan penjualan.
5) Demotion dan pemotongan tunjangan
Langkah mengatasi masalah disiplin juga dapat berbentuk demotion. Ini adalah proses menurunkan posisi atau tanggung jawab karyawan yang bermasalah. Demotion akan diikuti dengan pemotongan atau penghilangan hak atas tunjangan kepada karyawan. Meskipun ada pula perusahaan yang tidak melakukannya.
6) PHK
Jika masalah disiplin yang dilakukan oleh karyawan sudah keterlaluan, manajemen dapat melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Misalnya, karyawan melakukan tidak menjalankan operasional berdasarkan SOP sehingga merugikan keuangan perusahaan.
Artikel berikutnya: 10 Pertanyaan Wawancara Ini Dapat Membuat HR Dalam Masalah
Dengan mengenali dan mengatasi masalah disiplin karyawan secara efektif, tim HR dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Langkah ini memberikan dapak positif di lingkungan kerja. Selain itu, tersebut dapat melindungi perusahaan dari potensi risiko hukum dan kerugian finansial yang disebabkan oleh masalah disiplin.
Leave a Reply