Demotivasi adalah salah satu gejala bisa dialami oleh seseorang di dunia kerja. Ini dapat dialami oleh siapa pun dan di mana pun industrinya.
Biasanya, gejala demotivasi muncul ketika mereka terlalu lelah melakukan pekerjaan tanpa dorongan motivasi.
Sebagai HR, Anda dapat berperan meningkatkan motivasi dan kesejahteraan karyawan. Bahkan Anda perlu mengenali tanda demotivasi, karena ini akan berdampak terhadap kinerja mereka dan perusahaan.
Definisi Demotivasi Adalah
Demotivasi adalah perasaan yang umum dialami oleh karyawan ketika mereka merasa kelelahan dan kehilangan semangat dalam menjalani rutinitas pekerjaan.
Hal ini muncul ketika karyawan merasa tidak mampu melakukan sesuatu dengan maksimal, baik dalam pekerjaan maupun tugas yang menyertai perannya.
Gejala demotivasi antara lain muncul perasaan menyerah ketika menjalankan tugas, sehingga ingin untuk mengundurkan diri.
Penyebab Demotivasi Pada Karyawan
Ada tiga faktor penyebab demotivasi pada karyawan yang mengalami demotivasi, yaitu:
1) Beban kerja tidak realistis
Beban kerja yang tidak realistis menjadi penyebab utama seorang mengalami demotivasi. Jika karyawan sudah merasa terbebani dengan beban pekerjaan yang besar hingga tidak mungkin melakukannya seorang diri, maka mereka akan lebih cepat stres hingga kehilangan motivasi untuk bekerja.
2) Kepemimpinan dan sistem manajemen yang buruk
Nyatanya, kepemimpinan dan sistem manajemen yang buruk dapat mengakibatkan demotivasi pada karyawan. Jika perusahaan tidak memiliki kedua hal tersebut yang dijalankan dengan baik, maka karyawan akan merasa kehilangan semangat untuk bekerja.
3) Merasa tidak dihargai
Jika karyawan merasa bahwa kinerjanya tidak diakui dan dihargai, maka mereka akan kekurangan energi untuk menyelesaikan pekerjaan. Akibatnya, komitmen mereka terhadap pekerjaan mengendur sehingga penyelesaian tugas melewati tenggat waktu.
Biasanya, karyawan yang mengalami demotivasi memiliki tanda-tanda berikut ini:
- Perubahan suasana hati
- Ketidakhadiran meningkat
- Kurang fokus dan menjauh dari rekan kerja
- Enggan mengambil tanggung jawab yang lebih
- Tidak tepat waktu, seperti datang terlambat ke tempat kerja, melewatkan rapat, dan mengambil waktu istirahat siang terlalu panjang
3 Cara Mencegah Demotivasi
Untuk mencegah demotivasi karyawan, tim HR dan manajer setidaknya perlu melakukan tiga cara ini.
#1 Mengenali anggota tim
Cara pertama yang harus Anda lakukan untuk mencegah demotivasi adalah mengenali anggota tim karyawan lebih mendalam. Ini bukan mencampuri urusan personal mereka.
Namun, Anda perlu memahami kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh mereka. Anda pun dapat membantu agar mereka mampu menyelesaikan pekerjaannya.
Dengan cara ini, Anda dapat membangun komunikasi dan dukungan kepada tim, sehingga mereka merasa dihargai dan didengarkan.
2) Komunikasi dan umpan balik
Manajer perlu membangun komunikasi tujuan perusahaan dan memberikan umpan balik secara berkala kepada anggota tim.
Langkah ini menyadarkan karyawan bahwa mereka telah berkontribusi terhadap perusahaan. Mereka pun semakin memahami bagaimana mendukung perusahaan untuk mencapai tujuannya.
3) Memiliki strategi kompensasi
Perusahaan perlu membuat strategi kompensasi kepada karyawan sesuai dengan beban kerja.
Ketika karyawan menerima kompensasi atas kerja kerasnya, mereka cenderung merasa lebih puas dan termotivasi menjalankan pekerjaannya. Langkah ini mencegah demotivasi pada karyawan.
Penutup
Demotivasi adalah gejala yang bisa dialami oleh karyawan dalam dunia kerja. Ini dapat terjadi ketika karyawan merasa kelelahan dan kehilangan semangat bekerja.
Untuk mencegah demotivasi, perusahaan perlu memiliki strategi pengelolaan karyawan yang memadai. Tak hanya memperhatikan beban kerja, tetapi kesejahteraan karyawan dari sisi fisik, mental, dan finansial.
Dengan demikian, karyawan akan termotivasi bekerja sehingga menghasilkan performa optimal guna mendukung tujuan ;perusahaan.
Leave a Reply