Alasan karyawan resign tak hanya soal tawaran baru dengan gaji lebih tinggi. Memang, gaji adalah hal penting.
Namun, alasan karyawan berhenti dari pekerjaan karena lingkungan kerja yang beracun serta tidak ada ruang untuk berkembang.
Bahkan alasan itu diketahui saat exit interview. Jadi, pemimpin tim atau HR terlambat jika ingin mempertahankannya.
Langkah Memprediksi Karyawan Resign
Peneliti telah mengembangkan algoritma untuk memprediksi karyawan resign.
Mereka mengembangkan prediktor yang lebih baik ketika seorang berisiko berhenti dari pekerjaannya. Dengan algoritma, HR dan pemimin tim dapat mengetahui alasan karyawan resign dan memprediksi kebutuhan tenaga kerja baru.
1) Algoritma big data
Profesor Brooks Holtom dari Universitas Georgetown dan David Allen dari Universitas Kristen Texas menjelaskan algoritma big data dan machine learning telah mengembangkan indikator secara real time. Algoritma akan mencatat indikator:
- Turnover shocks
Ini adalah kondisi karyawan mempertimbangkan untuk meninggalkan organisasi. Penyebabnya karena perubahan kepemimpinan atau akuisisi besar (kondisi perusahaan, perubahan nilai saham, dan perusahaan menghadapi masalah hukum).
- Keterikatan pekerjaan
Peneliti juga mengukur keterikatan pekerjaan atau seberapa dalam perasaan karyawan terikat terhadap organisasi. Pengukuran berasal dari data jumlah pekerjaan sebelumnya, ulang tahun dan masa kerja, keterampilan, pendidikan, gender, dan geografi.
Saat pengujian, algoritma mengidentifikasi bahwa karyawan yang kemungkinan besar menerima peluang baru, kenyataannya 63% karyawan justru lebih mungkin berada di pekerjaan baru pada akhir masa studi tiga bulan.
2) Analisis AI
Menurut Michelle Armer, Chief People Officer di CareerBuilder, cara kerja AI semakin berkembang. HR pun dapat menggunakan analisis AI untuk merampingkan proses dan menciptakan pengalaman lebih baik bagi pemberi maupun pencari kerja.
Dengan kata lain, perusahaan berinvestasi dalam teknologi dan mengubah cara merekrut karyawan. Diharapkan cara tersebut lebih efisien dan konstruktif, sehingga perusahaan memperoleh kandidat terbaik dan mempertahankannya sebagai karyawan terbaik.
Memang, perusahaan yang mengumpulkan dan menganalisis data AI akan mendapatkan hasil lebih baik dibanding mengumpulkan jawaban melalui survei.
Meski survei “memakan” waktu, tetapi ada kemungkinan perusahaan tidak mengajukan pertanyaan yang tepat atau karyawan enggan memberikan umpan balik. Kekurangan cara ini adalah melanggar batasan privasi.
3) Melibatkan pemimpin
Memprediksi karyawan yang berpotensi resign juga harus melibatkan tim leader. Bila telah melihat data bahwa karyawan terbaik ingin resign, apa yang harus Anda lakukan?
“Organisasi terbaik mengembangkan budaya mendengarkan. Mereka ingin mendengarkan karyawan tentang apa yang berjalan baik dan yang tidak. Mereka ingin mengerahkan upaya untuk mempertahankan karyawan sekaligus menghemat biaya perekrutan,” ujar Holtom.
artikel selanjutnya: Coaching Leadership, Gaya Kepemimpinan Masa Kini
Perlukah Menahan Karyawan Yang Ingin Resign?
Sebagai HR, bagaimana sikap Anda jika seorang karyawan dengan kemampuan mumpuni atau selalu memperbarui pengetahuan terkini dan ia berkontribusi cukup signifikan terhadap perusahaan mengajukan resign?
Apa yang akan dilakukan oleh pemimpin jika salah satu anggota terbaiknya mengundurkan diri dan pindah ke kompetitor? Apakah Anda akan menahannya?
- Bicara empat mata
Anda perlu melakukan bicara empat mata. Misalnya, baik karyawan dan manajer atau pekerja dan HR. Tanyakan mengenai alasan resign serta meminta ulasan tentang perusahaan dalam memperlakukan karyawannya.
Terkadang, kejujuran tak selalu enak didengar, tetapi Anda dan perusahaan membutuhkannya untuk mengoreksi sistem di organisasi. Ulasan karyawan dapat digunakan untuk memperbaiki budaya atau cara kerja yang diterapkan selama ini.
- Menahan karyawan
Kalau Anda ingin dia tetap berada di tim kerja, pertahankan. Pasalnya, kontribusinya terhadap tim dan dampak kinerja tim ke perusahaan cukup signifikan.
Sebaiknya, Anda tetap mempertimbangkan alasan pengunduran dirinya. Jika alasannya karena gaji dan manfaat diterima, apa yang akan Anda berikan ke yang bersangkutan? Jika masalahnya di lingkungan kerja, apakah perusahaan akan pindah lokasi kantor?
“Misalnya, alasan resign karena tidak cocok dengan teman setim, ada kemungkinan atasan coba mengatur ulang komposisi tim. Karena itu juga bentuk retention karyawan,” kata Gabriella Moningka, HR Generalist Lead, Kamis (02/12/2021).
- Melepaskan karyawan
Kalau melepaskan adalah jalan terbaik bagi kedua belah, kenapa tidak dilakukan?
Seseorang yang tidak bahagia dengan pekerjaan atau perusahaan akan sulit dipertahankan. Jika tetap mempertahankannya, Anda akan menghadapi kondisi di mana kinerja tim akan terganggu dan pada akhirnya dia tetap resign.
Ketika karyawan mengajukan resign, lakukan exit interview untuk mengidentifikasi area masalah, menganalisis tren, serta pola berulang karyawan resign, sehingga manajemen dapat melakukan perbaikan di masa mendatang.
baca juga: Surat Keterangan Kerja (Paklaring), Ini Manfaat Dan Contohnya
Strategi HR Hadapi Karyawan Resign
Perekrutan dipengaruhi oleh beberapa variabel, mulai dari kondisi pasar, industri, pengisian posisi tak terduga, dan lainnya, sehingga rekrutmen bisa dibuka kapan saja. Untuk menghadapi karyawan resign di akhir tahun, tim HR dapat mengaplikasikan hal ini:
- Mempertajam pengamatan
Sering kali, karyawan yang ingin resign menunjukkan tanda-tanda, seperti kinerja menurun, kerap mengajukan izin, pekerjaan melampaui tenggat waktu, sering terlambat, hingga terlihat tidak seperti biasanya.
Jika HR rutin meluangkan waktu untuk karyawan yang ingin curhat atau berkeluh kesah, Anda akan mudah mengamati perubahan pada diri mereka. Jika ada perubahan sikap karyawan, Anda dapat berbicara dengan yang bersangkutan untuk mengatasi masalahnya.
- Networking
Sebaiknya, HR selalu melakukan networking dan jangan mengabaikan masalah siklus rekrutmen. Misalnya, networking dengan berbagai karyawan hingga ahli lintas industri di LinkedIn atau mengikuti webinar.
Hal ini mempermudah Anda jika manajer membutuhkan kandidat dengan keterampilan khusus dan cepat. Ada kemungkinan kriteria yang dicari oleh perusahaan telah menjadi teman Anda di Linkedin, kan?
- Mempersiapkan proses rekrutmen
Untuk mengisi kekosongan, mau tak mau, Anda harus mempersiapkan proses rekrutmen. Anda dapat memanfaatkan talent pool atau employee referral untuk memperoleh kandidat terampil sesuai kebutuhan.
Leave a Reply