HR di perusahaan 02 HRPods

Jika Anda Solo HR Di Perusahaan, Miliki 5 Strategi Ini

HR di perusahaan tak hanya melakukan perekrutan dan pembayaran gaji. Ia juga mengelola semua hal yang berkaitan ketenagakerjaan.

Namun, tidak semua perusahaan memiliki divisi HR yang beranggotakan beberapa orang dengan keahlian tertentu. Banyak perusahaan yang hanya mempunyai seorang HR, sehingga dia menjadi sumber daya bagi semua karyawan.

Bagaimana dengan kehadiran HR di perusahaan Anda? Apakah Anda adalah solo fighter HR di tempat kerja?

Jika ya, Anda perlu strategi agar sukses menangani urusan karyawan sekaligus memastikan bisnis tetap berjalan.

Jika Anda Solo HR Di Perusahaan, Miliki Strategi Ini

Menjadi satu-satunya HR di tempat kerja bukan hal mudah. Anda harus memastikan semua hal berjalan selaras. Mulai dari rekrutmen, onboarding, mendorong keterlibatan karyawan, hingga kepatuhan perusahaan dan karyawan.

Pernahkah Anda harus menjalani tugas-tugas itu secara bersamaan? Apakah ada pekerjaan yang terlewatkan dan merasa kewalahan?

Wajar, bila Anda merasakan hal tersebut. Anda harus terjun langsung menyelesaikan semua tugas seorang diri. Terkadang, delapan jam kerja terasa kurang, sehingga Anda sering bekerja lembur.

Hati-hati, pekerjaan tiada henti seperti itu bisa menuntun Anda kepada burnout. Untuk mencegahnya, Anda perlu membuat strategi kerja yang efektif.

1. Mengatur jadwal kerja

Strategi pertama yang dilakukan adalah mengatur jadwal kerja. Anda dapat menggunakan metode ICE, yaitu:

  • Important

Anda dapat mencatat apa saja tugas atau pekerjaan penting yang harus diselesaikan hari ini.

  • Can it wait

Catat pula pekerjaan yang kira-kira bisa menunggu atau dikerjakan di lain hari.

  • Emergency

Jika pekerjaan tersebut emergency, sebaiknya Anda mengerjakannya hingga selesai. Kalau tidak ada pekerjaan darurat, kerjakan tugas berdasarkan prioritas dan sediakan waktu untuk mengakomodasi kondisi darurat.

Agar berhasil sebagai satu-satunya HR di perusahaan, Anda perlu mempertahankan proses tersebut secara konsisten.

2. Membangun jaringan antar HR

Walau tidak memiliki rekan kerja untuk berdiskusi tentang isu-isu human resource, tetapi Anda bisa membangun jaringan antar HR. Anda dapat mengikuti forum dan komunitas HR tingkat nasional hingga internasional.

Dengan demikian, Anda mengetahui kebijakan pemerintah terkait ketenagakerjaan, mengetahui peristiwa yang terjadi di luar tempat kerja, belajar dan bertukar informasi dengan sesama anggota komunitas, dan mengetahui tren HR di kota atau negara lain.

3. HR di perusahaan dapat meminta bantuan internal

Jika Anda sudah kewalahan, tak ada salahnya meminta bantuan dari rekan kerja meski dia dari divisi lain atau mengatakan kepada pemimpin bahwa Anda membutuhkan tenaga tambahan. Ada saatnya, seseorang tidak bisa melakukan semua tugas dalam waktu bersamaan.

Misalnya, berbagi tugas dengan manajer divisi untuk mengevaluasi kinerja anggota timnya, bertanya ke tim keuangan dalam proses penggajian, meminta general manager untuk memimpin dalam mentoring intra-tim, atau mengganti biaya karyawan untuk pengembangan profesional eksternal.

4. Meminta bantuan pihak ketiga

Jennifer Olsen, Principal and Executive Coach OneDigital, mengatakan ketika HR menjadi bagian dari bisnis yang berkembang pesat dan mempekerjakan banyak orang, saat itulah Anda memiliki mitra perekrutan terpercaya yang dapat mengelola proses tersebut.

Jika sudah sering melewatkan pekerjaan administratif, sebaiknya katakan kepada pemimpin bahwa Anda membutuhkan bantuan pihak ketiga. Misalnya,

  • Merekrut karyawan magang untuk membantu tugas HR
  • Menggunakan HRIS untuk mengotomatiskan administrasi dan mengintegrasikan tugas HR di dalam satu layanan
  • Memanfaatkan jasa recruitment agency untuk merekrut posisi atas, seperti manager, kepala divisi, dan level eksekutif

5. Pilih jasa yang tepat

Masih menyambung strategi di atas. Jika pemimpin menyetujui Anda menggunakan pihak ketiga, maka pilih jasa yang tepat.

Pilih layanan yang memiliki customer service terbaik, memberikan konsultasi mengenai hal teknis, serta punya sistem keamanan data yang kuat, sehingga Anda fokus mengerjakan tugas utama.

Menjadi satu-satunya HR di perusahaan cukup sulit. Namun, ketika Anda melihat dunia sekitar, ada hal yang dapat memberikan solusi terhadap kesulitan tersebut.

Satu hal yang harus Anda pertimbangkan adalah kemampuan berkomunikasi.

Apa pun strategi menjalankan tugas, Anda harus berkomunikasi kepada orang-orang di organisasi untuk mengetahui masalah yang menimpa karyawan dan menyelesaikannya dengan baik.


by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *