Employee recognition merupakan tindakan mengakui karyawan atas kontribusi kerja mereka.
Kontribusi tersebut tak hanya berarti memiliki kinerja tinggi. Namun, juga merujuk tugas sehari-hari, upaya kerja tim, perilaku ideal, atau cara mereka menyelesaikan suatu tugas.
Perusahaan perlu menumbuhkan budaya mengakui prestasi. Pasalnya, semua orang suka diapresiasi atas usahanya.
Dalam lingkungan kerja, apresiasi atau pengakuan tersebut sangat berarti bagi karyawan. Sebagai ilustrasi, ketika Anda mengakui bahwa usaha yang dilakukan oleh anggota tim berjalan baik, maka mereka merasa Anda memperhatikan dan menghargai upaya mereka.
Hasilnya, mereka termotivasi untuk meningkatkan kinerja serta mempertebal sense of ownership. Retensi karyawan pun akan tercapai.
Fondasi Pengakuan Kepada Karyawan
Landasan teoritis employee recognition berdasarkan pada ilmu perilaku dan psikologi manusia. Teori ini membantu Anda memahami bagaimana pengakuan mempengaruhi perilaku karyawan.
Pengakuan sebagai kebutuhan dasar
Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah pengakuan. Perspektif ini terinspirasi dari Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow.
Teori psikolog asal Amerika Serikat mengatakan bahwa manusia termotivasi oleh beberapa kebutuhan dasar. Teori ini digambarkan dalam piramida hierarki yang terdiri:
- Fisiologis (makanan, air, tidur, kesehatan fisik dan mental)
- Keamanan (keamanan kerja, gaji, dan tunjangan)
- Cinta dan rasa memiliki (teman, sosial, tim, dan keluarga)
- Esteem (penghormatan dari orang lain, pengakuan, kepentingan, dan kepercayaan diri)
- Aktualisasi diri (kreativitas, belajar, tantangan)
Pengakuan sebagai penguatan
Penguatan dalam psikologi mengacu pada hal-hal yang kemungkinan meningkatkan sesuatu.
Pengakuan sebagai penguatan berdasarkan pada positive affect, yaitu seseorang cenderung melanjutkan perilaku tertentu jika mereka dihargai.
Ini tergolong positive effect. Maka, tim HR perlu meningkatkan penguat positif kepada karyawan. Sebaliknya, penguat negatif berguna untuk meminimalisir ha;-hal yang tak diinginkan.
Baca pula: Tipe Dan Karakteristik Employee Recognition
Employee Recognition ≠ Employee Reward
Pada umumnya, employee recognition dikaitkan dengan employee reward. Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, tetapi mereka adalah dua hal berbeda.
Employee recognition
Employee recognition berarti mengakui nilai, perilaku, atau kontribusi yang melekat pada diri karyawan.
Ini adalah bentuk pengakuan tidak berwujud dan tidak dapat diukur secara definitif. Wujud dari pengakuan ini dapat berupa hi-five, mengatakan ‘selesai’, atau menggunakan hashtag di media sosial.
Hal tersebut membangun hubungan emosional antara perusahaan dan karyawan. Ketika karyawan merasa dihargai di situlah sumber penting dalam retensi karyawan.
Employee reward
Employee reward adalah bentuk pengakuan yang nyata kepada karyawan.
Biasanya, ini memiliki nilai moneter. Jika employee recognition bersifat emosional dan relasional, sedangkan employee reward bersifat transaksional.
Perusahaan dapat memberi penghargaan kepada karyawan dengan hadiah gratis, voucer, diskon, hadiah berbasis poin, dan lainnya. Setelah menggunakan hadiah tersebut, mereka cenderung lebih puas, produktif, dan terlibat. Sebagai imbalannya, perusahaan mengharapkan pengembalian yang lebih tinggi berupa peningkatan kinerja. Upaya ini juga bisa menjadi strategi rekrutmen, terutama untuk memikat kandidat terbaik ke perusahaan Anda.
Leave a Reply