Divisi HR HRPods

Divisi HR: 8 Posisi Dan Jenjang Karier

Tugas divisi HR tak sekadar merekrut karyawan saja. Divisi ini dihuni oleh berbagai macam posisi dengan tugas spesifik.

Pemimpin yang ingin mengembangkan sumber daya manusia dan/atau fresh graduate yang ingin mengawali karier di dunia HR perlu memahami fungsi dan posisi divisi HR. Pasalnya, ini berkaitan dengan pelaksanaan tugas sekaligus jenjang karier.

Mengenal Divisi HR

Human resources (HR) merupakan divisi yang bertugas mencari, menyaring, merekrut, melatih, serta mengelola tunjangan karyawan.

HR berperan penting mendukung kinerja perusahaan. Pasalnya, divisi HR akan membantu perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang cepat berubah dan permintaan tenaga kerja dengan spesifikasi tertentu.

Jenjang Karier Di Dunia HR

Divisi HR adalah salah satu bidang incaran para fresh graduate. Menjadi praktisi atau pelaku HR menawarkan jenjang karier menarik karena memiliki fungsi spesifik.

Selain itu, bekerja di bidang HR memiliki kesempatan untuk mengasah kemampuan sebagai perencana, pengambang program, hingga berjejaring dengan sesama HR dan stakeholder.

Di luar pekerjaan yang bersifat teknis, terdapat individu yang ingin membantu orang lain untuk menemukan pekerjaan yang sesuai keterampilannya.

Berbicara mengenai jenjang karier di dunia HR, seseorang bisa mengawalinya pada posisi entry-level dengan kualifikasi:

  • Lulusan sarjana psikologi dengan konsentrasi psikologi industri dan organisasi
  • Lulusan sarjana hukum atau sarjana ekonomi dengan konsentrasi manajemen sumber daya manusia dan organisasi
  • Melamar sebagai tenaga HR junior, karena dari entry level, seorang yang merintis karier di HR dapat menempati posisi upper level

“Anda harus menerapkan apa yang telah dipelajari di kuliah ke dunia nyata. Karena HR dapat menjadi profesi yang berisiko, Anda harus mempelajari apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan,” ujar Tracy Burns, CEO Northeast Human Resources Association di Concord, Massachusetts, Amerika Serikat.

Seorang HR, lanjut Burns, harus memahami peraturan ketenagakerjaan hingga hak dan kewajiban yang dilakukan oleh karyawan maupun perusahaan.

HR juga harus mengikuti kondisi terkini. Tak hanya tentang ketenagakerjaan, tetapi mengikuti isu politik, sosial, dan ekonomi.

Generalis Vs Spesialis

Di bidang HR, terdapat dua tipe pekerjaan, yaitu generalis dan spesialis.

HR generalist

Seorang HR generalist harus menguasai berbagai macam keterampilan bidang HR. Tanggung jawabnya sangat bervariasi, seperti menangani perekrutan, tunjangan, kompensasi, hubungan antar karyawan, hingga mengerjakan administrasi. Ia bisa bekerja sendiri maupun bersama tim.

HR specialist

Biasanya, HR specialist telah bekerja minimal lebih dari dua tahun dan fokus pada tugas tertentu. Di dalam pekerjaan, ia dapat mengerjakan tugas-tugas generalis, tetapi bisa pula menangani proyek tertentu. Sebut saja, pelatihan karyawan, resolusi konflik, serta perekrutan.

HR specialist wajib memahami tentang undang-undang atau peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan. Jadi, ia dapat mengelola masalah di tempat kerja dengan lebih baik.

Artikel selanjutnya: Tugas HRD Memberi Makna Di Tempat Kerja

8 Posisi Di Divisi HR

Divisi HR memiliki berbagai macam fungsi dan posisi di bidang SDM. Meskipun dalam praktiknya, terdapat tumpang tindih tugas pada beberapa fungsi.

Namun, hal itu membuat praktisi HR cenderung fleksibel mengenai tugasnya. Berikut ini 8 posisi di divisi HR yang banyak dijumpai di perusahaan:

1. Recruitment staff

Recruitment staff adalah seseorang yang bertugas menjalankan proses rekrutmen. Ia akan mengumumkan info lowongan pekerjaan di platform pencarian kerja, media sosial, maupun laman perusahaan.

Setelah itu, ia menyaring kandidat yang sesuai kriteria, melakukan wawancara dan tes, menyiapkan kontrak dan perjanjian kerja, serta menyusun laporan kerja. Recruitment specialist dapat menyusun standard operating procedure (SOP) untuk proses rekrutmen.

2. Payroll staff

Tugas divisi HR kali ini seperti namanya, yaitu seseorang yang bertugas menghitung gaji karyawan. Ia harus menguasai kemampuan berhitung, memahami regulasi tentang sistem penggajian, serta mampu mengoperasikan software gaji atau minimal program Excel.

3. Benefits specialist

Karyawan benefits specialist bertugas menentukan manfaat atau tunjangan karyawan. Jadi, ia wajib menguasai regulasi ketenagakerjaan, memahami cara kerja industri perusahaan, dan berhitung secara akurat. Tugas lain posisi ini adalah menginventaris aset perusahaan.

4. Training and development specialist

Seorang training and development specialist memiliki keahlian tertentu menangani pelatihan dan pengembangan karyawan. Tujuannya agar mereka meningkatkan produktivitas kerja.

Adapun tugas posisi ini adalah mengatur prosedur pelatihan, mengelola pelatihan dengan pihak eksternal, hingga membantu menghubungkan karyawan junior dan senior.

Terkadang mereka mengidentifikasi karyawan berpotensi atau berkinerja tinggi untuk dipromosikan ke jenjang lebih tinggi atau memindahkan ke divisi lain berdasarkan kompetensinya.

Karena posisi ini bersifat spesialis, maka seorang fresh graduate bisa meniti karier sebagai asisten trainer. Ia bisa meningkatkan posisi dan keterampilannya setelah lebih dua tahun serta mengambil beberapa pelatihan untuk menjadi trainer.

5. Business partner

Pada tingkat atas, divisi HR akan dihuni oleh business partner. Tugasnya antara lain berjejaring dan merencanakan bisnis perusahaan agar lebih terarah. Mereka akan membentuk kebijakan, mengawasi penegakan, hingga berinteraksi dengan asosiasi HR.

6. Industrial relations manager

Divisi HR dengan fungsi sebagai industrial relations manager bertugas menjadi jembatan antara perusahaan dan karyawan.

Ia bertugas membangun hubungan konstruktif antara semua pemangku kepentingan, memahami manajemen, meninjau regulasi ketenagakerjaan dan perjanjian kerja, merevisi kebijakan dan prosedur ketenagakerjaan, dan memastikan peraturan perusahaan berjalan baik serta tak melanggar undang-undang.

7. HR manager

Salah satu dari delapan posisi divisi HR yang kerap dijumpai di perusahaan adalah HR manager. Ia bertugas mengarahkan semua anggota tim, bertanggung jawab memecahkan masalah, dan berkoordinasi antar manajer hingga jajaran direktur.

8. Chief HR officer

Jabatan chief HR officer adalah bagian dari eksekutif level dan berada di bawah CEO. Jabatan ini juga dikenal sebagai chief people officer (CPO). Pada umumnya, ini merupakan jabatan tertinggi di divisi HR.

Peran sebagai pemimpin HR, ia akan membuat keputusan dan memimpin divisi HR. Bahkan ia dapat merekomendasikan kepada CEO dan direksi mengenai perubahan kebijakan yang memengaruhi dunia kerja.

Baca juga: Struktur Organisasi: Fungsi, Manfaat, & Tahap Mengaplikasikannya

Tak Semua Posisi Ada Di Perusahaan

Pada dasarnya, ada beberapa posisi di divisi HR yang memiliki nama berbeda, tetapi tugasnya sama atau saling terkait. Tak semua posisi di atas ada di setiap perusahaan. Hal itu disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, seperti kebutuhan startup berbeda dengan kebutuhan perusahaan tambang.

Ketersediaan karyawan HR yang memahami fungsinya pun ikut memengaruhi ini. Jika anggota tim HR kurang pemahaman terhadap fungsinya, Anda dapat memberikannya pelatihan yang memadai. Selanjutnya, pastikan kebijakan perusahaan sejalan dengan UU dan peraturan ketenagakerjaan.

Dalam pelaksanaan, Anda akan menemukan beragam insight, termasuk fungsi HR yang perlu ditambah atau digabung. Apa pun keputusan dalam membangun tim HR, Anda perlu memastikan bahwa tugas tim adalah merekrut kandidat berbakat, melibatkan karyawan, mempertahankan karyawan berprestasi, serta meningkatkan kinerja bisnis.


Posted

in

,

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *