Pertemanan di tempat kerja HRPods

3 Batasan Sehat Untuk Pertemanan Di Tempat Kerja

Ada karyawan yang suka menjalin pertemanan di tempat kerja, tetapi tak sedikit yang enggan melakukannya. Menurut survei Glassdoor terhadap karyawan di Amerika Serikat (AS) pada awal tahun ini, keengganan mereka berteman di lingkungan kerja bertujuan untuk menjaga profesionalitas. Padahal menurut studi KPMG akhir tahun lalu, persahabatan di tempat kerja berpengaruh terhadap kesehatan mental serta kepuasan kerja karyawan.

Persahabatan Membangun Budaya Kerja

KPMG telah menyurvei 1.000 karyawan profesional untuk memahami sikap dan perspektif mereka terhadap persahabatan di tempat kerja. Hasilnya antara lain:

  • 79% responden menjawab bahwa setidaknya memiliki satu teman kerja
  • 81% orang mengatakan memiliki teman di tempat kerja sangat penting
  • 78% menjelaskan pertemanan bermanfaat bagi kesehatan mental
  • 83% merasa persahabatan di tempat kerja membantu karyawan lebih terlibat
  • 43% mengakui bahwa persahabatan di tempat kerja berdampak positif pada kesehatan mental

Karyawan dengan model kerja hybrid menempatkan persahabatan sebagai nilai tertinggi. Namun, tidak demikian dengan mereka yang work from office (WFO), karena mereka lebih banyak memiliki rekan kerja yang dapat dijumpai secara langsung dan berasal dari orang-orang lintas generasi maupun etnis. 

Sandy Torchia, Vice Chair for Talent and Culture KPMG AS, menyatakan bahwa pertemanan antar rekan adalah resep rahasia untuk membangun budaya tempat kerja yang tak hanya ditentukan oleh nilai kolaborasi dan teamwork, juga ditetapkan oleh keterlibatan yang autentik, rasa hormat, kepedulian, dan kesenangan.

“Dengan menemukan cara-cara baru yang kreatif untuk memupuk dan mendukung persahabatan di tempat kerja, pemberi kerja dapat menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa dihargai, termotivasi, dan benar-benar terhubung dengan organisasi,” tambah Sandy. 

Baca juga: Kiat Membicarakan Kesehatan Mental Dengan Karyawan

Enggan Menjalin Pertemanan Di Tempat Kerja

Di sisi lain, survei Glassdoor menunjukkan bahwa sebanyak:

  • 25% pekerja mengatakan mereka bertahan di suatu pekerjaan karena memiliki sahabat kerja
  • 53% menyebutkan mereka menghindari menjalin pertemanan di tempat kerja karena ingin memisahkan kehidupan pribadi dan pekerjaan

Selain itu, alasan seperti pergantian karyawan yang lebih tinggi dari sebelumnya, PHK, serta ketidakstabilan struktural secara umum membuat mereka semakin sulit mendapatkan teman di tempat kerja.

Adam Grant, Chief Worklife Expert Glassdoor, menjelaskan ada kemungkinan tren tersebut disebabkan oleh perubahan zaman. Karyawan AS tidak bertahan lama dalam pekerjaan mereka dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tren itu diamati oleh Grant pada 2015 dalam sebuah opini untuk The New York Times.

“Karena kami tidak berencana untuk bertahan, kami tidak berinvestasi dengan cara yang sama. Kami memandang rekan kerja sebagai ikatan sementara, menyapa mereka dengan sopan dan tidak berlebihan, sambil tetap menjaga keakraban sejati untuk pekerjaan di luar kantor,” tulisnya.

Artikel terkait: Perusahaan Harus Tahu Cara Mengatasi Kesepian Pada Karyawan

Cara Menetapkan Batasan Sehat Untuk Pertemanan Di Kantor

Masih dalam survei Glassdoor, istilah “work spouse” untuk merujuk rekan kerja sebagai pasangan pun mulai memudar. Terdapat 21% responden yang menggambarkan diri mereka sebagai work spouse, sementara 44% mengatakan mereka tidak akan pernah memiliki work spouse

Grant memberitahukan bahwa ia lebih memilih istilah primary collaborator atau closest colleague daripada work spouse, karena metafora pernikahan tidaklah logis. Itu bukan komitmen jangka panjang dan bukan monogami. Seorang responden mengatakan, ia tidak pernah menganggap atau memanggil rekan kerja sebagai pasangan, karena ia menaruh hormat kepada pasangan masing-masing. 

Pertemanan di tempat kerja, lanjut Grant, akan berjalan lebih baik jika ada batasan. Seseorang harus memahami preferensinya, sebut saja apakah ia lebih suka membawa pekerjaan ke rumah dan/atau membicarakan keluarga di tempat kerja atau lebih suka memisahkan kehidupan profesional dan personal. 

Bagaimana menetapkan batasan sehat untuk pertemanan di kantor? Grant mempunyai pedomannya: 

  1. Anda tidak perlu menghabiskan waktu di luar kantor dengan rekan kerja, tetapi cukup menjalin keakraban melalui pekerjaan 
  2. Tetapkan norma untuk umpan balik dan konflik agar memastikan Anda jujur ​​dengan teman kerja tentang hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan
  3. Siapkan obrolan mingguan atau bulanan yang difokuskan untuk saling membantu, mengembangkan, dan memperkuat hubungan antar tim

Ya, pendekatan karyawan yang mempunyai pertemanan di tempat kerja telah berubah. Rekan kerja bukanlah teman yang bisa kita andalkan kapan saja, tetapi waktu dan upaya yang kita dan mereka habiskan untuk memelihara persahabatan di tempat kerja dapat membuahkan hasil dalam jangka panjang. Apakah Anda memiliki teman di tempat kerja?

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *