Di tengah kesibukan jobseeker mencari lowongan pekerjaan (loker), ada oknum tak bertanggung jawab melakukan recruitment fraud. Bahkan hal tersebut tak hanya merugikan jobseeker, juga pelaku bisnis, perusahaan, hingga perekonomian secara umum. Berdasarkan penelitian, perusahaan akan kehilangan sekitar lima persen dari pendapatan tahunan mereka karena hal ini.
Kita perlu mewaspadainya karena ada kemungkinan mereka mengatasnamakan tempat kerja atau kita sebagai HR yang membutuhkan tenaga kerja baru.
Mengenal Recruitment Fraud
Ini adalah tindakan penipuan dalam hal proses rekrutmen yang dilakukan oleh oknum, yang menggunakan nama perusahaan dan/atau perekrut. Tujuannya untuk mengambil keuntungan dari kandidat, merusak reputasi perusahaan, dan keduanya. Jenis penipuan meliputi:
- Job scam
- CV fraud
- Reference fraud
- Pekerjaan ganda
- Immigration fraud
- Konsultan rekrutmen
Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Sunardi Manampiar Sinaga mengingatkan kepada masyarakat untuk memverifikasi lowongan pekerjaan melalui website, akun media sosial, maupun mengonfirmasi perusahaan tersebut.
Bila Anda menemukan loker mencurigakan atau merasa menjadi pihak yang dirugikan oleh suatu loker, adukan hal itu ke Kemnaker melalui situs web atau hotline 1500630.
Artikel selanjutnya: Job Scam: Contoh & Lepas Dari Penipuan
6 Tipe Recruitment Fraud Ini Wajib Diwaspadai
1) Job scam
Biasanya, job scam terjadi ketika penipu yang menyamar sebagai recruitment agency atau perusahaan dengan menawarkan pekerjaan yang “indah” dan gaji tinggi, seperti menawarkan jam kerja fleksibel, pilihan bekerja dari rumah, gaji tinggi (dalam mata uang kripto), dan berbagai keuntungan menggiurkan lainnya.
Ketika ada kandidat yang melamar, penipu akan menerimanya sebagai karyawan tetapi harus mengeluarkan uang terlebih dahulu. Tujuannya untuk membayar pelatihan atau peralatan yang dibutuhkan untuk bekerja.
2) CV fraud
Tim HR atau perekrut perlu mengamati penipuan jenis ini secara detail, karena bukan tak mungkin Anda menerima CV kandidat yang terlihat “wow” dari riwayat pendidikan, pekerjaan, keterampilan, dan program sertifikasi yang diambilnya. Tujuannya melebih-lebihkan diri di CV agar Anda mempekerjakan dan/atau menyembunyikan masa lalunya.
Jika hiring manager tertarik dengan CV tersebut, Anda dapat menghubunginya untuk melanjutkan sesi wawancara. Namun, berikan informasi kepada manajer tentang poin-poin janggal dalam CV-nya. Anda juga perlu memverifikasi CV dengan menghubungi perusahaan sebelumnya, mengecek tingkat pendidikan di laman PDDIKTI, atau memanfaatkan jasa background checking.
3) Reference fraud
Kondisi ini menggambarkan ketika perekrut meminta nomor telepon referensi orang terdekat dengan kandidat secara profesional. Perekrut akan menghubungi mereka dan bertanya tentang kinerja kandidat di masa lalu. Namun, ada kandidat memberikan referensi palsu, di mana mereka adalah lembaga referensi yang akan menjawab pertanyaan perekrut bahwa kinerja kandidat di perusahaan sangat baik.
Ada kemungkinan pula kandidat CV yang berisi pengalaman kerja palsu, termasuk nomor telepon lembaga referensi. Mereka melakukannya guna terlihat memenuhi syarat untuk posisi yang dilamar. Untuk memastikan keaslian CV kandidat, Anda dan manajer dapat bertanya dengan metode situation, task, action, and result of the situation (STAR) dan berikan skill test.
Artikel terkait: 7 Rambu-rambu Skill Test Dalam Proses Rekrutmen
4) Pekerjaan ganda
Penipuan ini sering terjadi pada kandidat, di mana perusahaan memberikan pekerjaan secara jarak jauh atau hibrida, tetapi terjadi peningkatan dalam pekerjaan sehingga yang bersangkutan overwork. Ada kemungkinan pekerjaan ini melanggar peraturan dan kontrak kerja. Bila Anda mendapatkan tawaran pekerjaan, baca kontrak kerja dengan saksama dan minta revisi jika terdapat poin yang tidak sesuai dengan harapan.
5) Immigration fraud
Immigration fraud ialah proses memasuki atau menetap di suatu negara secara ilegal. Ini dapat berupa penggunaan dokumen palsu atau berkas yang diubah untuk mendukung permohonan visa. Bila Anda mendapati CV kandidat yang mengindikasikan ia adalah warga negara asing, minta dan cek nomor identitasnya. Jika ada indikasi penipuan, segera laporkan ke Kemnaker dan Dirjen Imigrasi.
6) Konsultan rekrutmen
Tipe recruitment fraud ini dapat berupa penipu mengatasnamakan recruitment agency, outsourcing, business process outsourcing (BPO), penyalur tenaga kerja, atau konsultan keimigrasian. Dalam proses rekrutmen, mereka akan meminta sejumlah uang sebagai pengikat kerja sama, tetapi uang akan dikembalikan jika kandidat diterima oleh perusahaan klien. Pencari kerja harap berhati-hati dengan situasi tersebut. Jika jobseeker ingin melamar pekerjaan melalui recruitment agency, pilih agensi terpercaya dan berpengalaman menangani kebutuhan tenaga kerja.
Kunjungi pula: 15 Recruitment Agency Indonesia Pilihan
Ciri-ciri Loker Palsu
Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, konsultan rekrutmen, dan pencari kerja dapat mencegah recruitment fraud. Perusahaan wajib menerapkan background checking memverifikasi kredensial riwayat pendidikan dan pekerjaan calon karyawan.
Pemerintah pun harus memberlakukan peraturan yang ketat serta meningkatkan kesadaran terhadap recruitment fraud. Kemnaker mengidentifikasi ciri-ciri loker palsu, yaitu:
- Tawaran gaji tinggi untuk posisi tidak spesifik
- Penggunaan alamat email dari domain umum
- Tidak ada informasi jelas tentang profil hingga pemilik perusahaan
- Kandidat harus mengeluarkan biaya untuk peralatan, pelatihan, dan/atau seragam kerja
- Proses rekrutmen dilakukan secara tidak transparan
Bagi tim HR dan perekrut, Anda dapat memantau loker di situs pencarian kerja untuk memastikan tidak ada pihak yang mencatut nama perusahaan Anda. Untuk menghindari penyalahgunaan nama perusahaan, Anda dapat menginformasikan kepada masyarakat tentang tahapan rekrutmen di perusahaan melalui laman dan akun media sosial agar pencari kerja lebih waspada mengenai hal tersebut.
Leave a Reply