Kiat menjalankan interview dari amazon HRPods

6 Kiat Menjalankan Interview Dari Amazon

Bagi HR maupun perekrut, keterampilan wawancara wajib dimiliki, karena Anda perlu mengetahui kemampuan kandidat melalui proses interview. Amazon, misalnya, perusahaan teknologi dari Washington, Amerika Serikat, ini memiliki memiliki reputasi untuk melontarkan pertanyaan yang menjebak selama sesi wawancara, padahal tidak demikian.

Berdasarkan laman perusahaan, mereka mempunyai pendekatan dengan mengutamakan kandidat dalam wawancara. Mereka akan berusaha sebaik mungkin untuk mengajukan pertanyaan yang wajar dan menyediakan alat dan sumber daya bagi kandidat. 

Berikut ini, terdapat hal-hal yang dipersiapkan oleh perekrut dalam sesi wawancara, yang dapat Anda jadikan referensi di tempat kerja Anda. Jangan lupa juga menyesuaikan pertanyaan wawancara terhadap budaya perusahaan. Namun, jobseeker pun bisa memperhatikannya untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi proses interview

6 Kiat Menjalankan Interview Dari Amazon

1) Behavioral interview questions

Perekrut Amazon akan menyiapkan pertanyaan berdasarkan perilaku kepada kandidat, seperti menanyakan situasi atau tantangan yang pernah dihadapi dan bagaimana cara menanganinya. Menurut Cody Nelson, manajer senior perekrutan worldwide operations, kandidat akan lebih mudah menjawab pertanyaan perekrut jika mereka menyiapkan jawaban yang dibalut dengan pengalaman kerja berdasarkan job description.

Stacy Milgate, manajer program AWS, menyarankan kandidat untuk memaparkan jawaban dengan format STAR (situation, task, action, and results), seperti tugas yang dikerjakan, siapa saja yang terlibat, apa hasilnya, dan bagaimana ia berdampak pada tugas tersebut.

Baca juga: Behavioral Event Interview: Kiat Melakukan & Contoh Pertanyaan

2) Poin spesifik

Ketika menanyakan suatu proyek, perekrut Amazon menyukai jawaban kandidat yang spesifik atau terperinci tentang hal tersebut. Jawaban akan terasa kuat ketika kandidat menggunakan data atau matriks yang relevan. 

Bahkan saat kandidat menceritakan kegagalan dalam pengerjaan proyek pun tak akan dipandang sebelah mata oleh perekrut, karena program Amazon yang paling sukses berakar dari proyek-proyek yang gagal. Nelson mengatakan bahwa kegagalan bukan hal yang buruk selama kandidat belajar dari pengalaman tersebut, mengetahui risiko yang diambilnya, serta mampu menceritakan pengalaman secara runut kepada perekrut. 

3) Motivasi bekerja 

Perekrut ingin mengetahui seberapa besar motivasi kerja jobseeker. Oleh karena itu, mereka akan bertanya seperti, “Mengapa ingin bekerja di Amazon?” guna memahami motivasi bekerja kandidat. Dalam hal ini, perekrut ingin mengetahui tentang cara kerja, pandangan tentang bekerja, sekaligus jalur karier kandidat selaras dengan program karier perusahaan atau tidak.

Mengingat Amazon memiliki budaya yang berpusat kepada pelanggan, maka perusahaan lebih menyukai kandidat yang telah menggali informasi tentang budaya perusahaan. Mereka akan menilai jawaban kandidat, apakah sesuai dengan budaya atau tidak dan apakah ia telah mempelajari budaya Amazon atau tidak.

Artikel berikutnya: 7 Penerapan Budaya Inovasi Di Perusahaan

4) Bertemu beberapa interviewer 

Amazon akan mempertemukan kandidat dengan dua hingga tujuh karyawan dalam sesi wawancara. Mereka adalah gabungan dari manajer, anggota tim, stakeholder dari tim terkait, dan karyawan dari tim lain agar keputusan memilih karyawan baru berjalan objektif.

5) Prinsip leadership

Perekrut akan mengevaluasi leadership skill kandidat yang ia praktikkan dalam pekerjaan sehari-hari. Dalam sesi interview, perekrut bertanya tentang kepemimpinan berdasarkan Amazon’s Leadership Principles. Langkah tersebut juga untuk mengetahui motivasi bekerja dan keselarasan prinsip kandidat dengan perusahaan. Jika jawaban kandidat sesuai dengan prinsip perusahaan, ada peluang ia akan diterima oleh perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezos.

Rekomendasi artikel: 4 Kiat Jalankan Agile Leadership Dari CEO BCA

6) Amati keterampilan menulis 

Salah satu aspek dari budaya Amazon adalah tidak menggunakan PowerPoint atau presentasi dengan slide. Sebagai gantinya, perusahaan menulis memo yang terstruktur secara naratif. Memo ini berisikan informasi penting seperti tujuan proyek, tindakan, hasil, dan langkah selanjutnya. Jadi, perusahaan akan menilai kemampuan kandidat mengartikulasikan pemikiran dalam format tertulis. Penilaian ini tak sebatas untuk peran yang berhubungan dengan tulis-menulis. 

“Kami mengajukan banyak pertanyaan di Amazon. Kami ingin para kandidat merasa nyaman dengan hal ini karena itulah lingkungan dan budaya yang sebenarnya kami miliki,” ujar Michelle Jackson, senior recruiting business manager, mengenai kiat menjalankan interview dari Amazon.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *