Apakah HR khawatir CV pelamar dibuat AI? Harus diakui bahwa kehadiran artificial intelligence (AI) generatif mengubah lanskap di lingkungan kerja. Tak sedikit pekerjaan yang terbantu dengan pemanfaatan AI.
Bahkan pelamar kerja pun menggunakan AI untuk membuat curriculum vitae (CV). Memang, hal itu sah-sah saja. Namun, pelamar melebih-lebihkan kalimat di dalam CV yang tidak sesuai dengan keterampilan dan pengalamannya.
CV Dan AI
AI generatif ialah kecerdasan buatan yang dapat menghasilkan teks, gambar, video, atau data lain menggunakan model generatif sebagai respons terhadap perintah dari penggunanya. Proses AI generatif mempelajari pola dan struktur data masuk, lalu menghasilkan data baru yang memiliki karakteristik serupa.
Saat ini, tak sedikit industri yang memanfaatkan AI untuk menunjang kinerja bisnis. Misalnya, industri keuangan menggunakan AI dalam pembiayaan kredit dan deteksi penipuan, telekomunikasi untuk memantau dan meningkatkan jaringan, hingga penerbangan untuk memprediksi permintaan rute terbanyak.
Di sisi lain, HR dan hiring manager dapat menggunakan AI untuk menyusun job description. Namun, Anda harus menyesuaikan deskripsi pekerjaan berdasarkan peran yang relevan dengan kebutuhan perusahaan agar aplikasi kandidat yang masuk ke surel sesuai dengan persyaratan.
Artikel terkait: Dampak Artificial Intelligence: Perusahaan Fokus Pada Soft Skill
pelamar memakai tool AI untuk memoles CV, karena AI dapat menyempurnakan kalimat sehingga CV memiliki kejelasan secara keseluruhan. Bahkan mereka bisa menyarankan perbaikan kalimat dan menawarkan wawasan berdasarkan praktik terbaik pembuatan CV.
CV yang memiliki kalimat terstruktur dan kejelasan memudahkan HR dan hiring manager untuk menemukan kandidat yang sesuai kebutuhan dalam tahap awal. Selanjutnya, Anda wajib melakukan proses rekrutmen, termasuk interview dan skill test, guna memastikan kemampuan kandidat.
Bagaimana jika CV tidak sesuai dengan kenyataan? Dengan kata lain, kandidat melebih-lebihkan keterampilan atau pengalaman kerja di CV sehingga “membuang” waktu Anda. Sebenarnya, tak ada waktu yang terbuang karena itu baru proses awal.
Baca juga: Rainier Turangan: Interaksi Karyawan Dorong Kesuksesan Perusahaan
HR Khawatir CV Pelamar Dibuat AI? Ini Solusinya
#1 Fokus terhadap keterampilan kerja
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah fokus terhadap keterampilan dan pengalaman kerja pada CV kandidat. Kedua hal itu berguna untuk menunjang kinerja perusahaan. Untuk memastikan kebenaran CV, Anda wajib melakukan interview.
#2 Pahami pola bahasa AI
Jika HR khawatir CV pelamar dibuat AI, maka pahami pola bahasanya, seperti mengenali kosakata yang “tidak biasa” yang bertele-tele dan kurang kontekstual tentang peran, tugas, serta industri, karena AI kurang memahami tentang suatu topik. Contoh, kalimat I’m greatly proficient in the domain of crystallising intricate predicaments especially in JavaScript di CV.
#3 Jalankan behavioral interview
Ya, HR dan hiring manager wajib menjalankan behavioral interview kepada kandidat. Meski metode wawancara memakan waktu, tetapi ini untuk mengetahui keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman kerjanya serta mengetahui apakah ia menulis dengan AI atau tidak. Anda dapat mengajukan pertanyaan tentang keterampilan dan pengalaman berdasarkan CV, yang membutuhkan jawaban rinci dan spesifik.
#4 Gunakan jasa recruitment agency
Langkah yang tak kalah penting untuk mengurangi kekhawatiran Anda adalah menggunakan jasa recruitment agency. Mereka tak hanya mampu memberikan kandidat sesuai kebutuhan perusahaan Anda. Namun, juga memberikan insight tentang pasar tenaga kerja terkini hingga background checking.
Secara keseluruhan, penggunaan AI menjadi alat yang berharga untuk mengoptimalkan pekerjaan HR. Satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah Anda harus memahami ruang lingkup peran dan tugas, pengetahuan industri, serta kondisi pasar tenaga kerja saat ini.
Leave a Reply