Selain tunjangan hari raya (THR), terdapat fakta yang tidak boleh diabaikan oleh perusahaan, yaitu karyawan resign. Benar, karyawan resign adalah hal wajar dalam dinamika profesional. Ada beragam alasan bagi mereka untuk mengundurkan diri, mulai dari pindah tempat tinggal, career switch, atau ingin fokus ke keluarga.
Namun, jika karyawan resign jelang lebaran karena masalah perusahaan, tim HR harus mengevaluasinya. Kalau hal ini berlangsung terus-menerus, Anda harus mencari karyawan pengganti dan menghambat produktivitas tim.
Memahami Pengunduran Karyawan Dalam Employee Life Cycle
Chief People Operations Officer Checkr Linda Shaffer mengatakan bahwa memahami employee life cycle secara komprehensif sangat penting untuk keberhasilan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di perusahaan. Hal itu dapat diperkuat dengan pembuatan kebijakan dan prosedur yang mendukung pertumbuhan karyawan.
Siklus karyawan ini mempunya tujuh tahapan, yakni attraction, recruitment, onboarding, retention, development, offboarding, dan happy leavers. Karena setiap tahapan bermakna dan saling terkait, maka tim HR harus membuat strategi SDM agar karyawan engage.
Dalam proses employee life cycle, tim HR perlu mengidentifikasi dan memberikan kebutuhan karyawan yang berbeda, termasuk memberikan employee recognition, sehingga mereka termotivasi untuk bekerja. Bila upaya mereka mampu mendongkrak kinerja tim dan memiliki pengakuan dari atasan, mereka akan bekerja di perusahaan dalam waktu lama.
Kalaupun harus meninggalkan perusahaan, mereka akan melakukannya dalam hitungan bulan atau satu hingga dua tahun.
Artikel selanjutnya: Begini Cara Hitung Turnover Karyawan
4 Cara Hadapi Karyawan Resign Jelang Lebaran
Dikutip dari MyRobin, karyawan yang berbondong-bondong resign jelang lebaran dapat meningkatkan rasio turnover. Jika hal itu terjadi, tim HR harus menghadapinya sambil menyiapkan strategi retensi karyawan berikutnya.
#1 Ketahui tanda-tandanya
Meski Anda bukan manajer atau supervisor, sebagai HR, Anda perlu mengetahui tanda-tanda karyawan ingin resign. Misalnya, performa kinerjanya menurun dari waktu ke waktu, sering mengajukan izin sakit, atau menjauhkan diri dari rekan setim.
Jika Anda menemui kondisi ini, lakukan pendekatan kepada yang bersangkutan. Anda dapat bertanya mengenai bantuan yang ia butuhkan atau check-in untuk menanyakan kabarnya.
#2 Berkomunikasi
Ketika karyawan mengajukan surat pengunduran diri kepada Anda, tak ada salahnya untuk berkomunikasi secara intensif dengan yang bersangkutan. Tanyakan tentang alasan resign dan dengarkan ceritanya dengan saksama, termasuk saat ia memberikan umpan balik terhadap kebijakan perusahaan. Upaya ini memberikan Anda pemahaman tentang proses kerja sekaligus kondisi karyawan.
Artikel terkait: HRD Dapat Menyusun 4 Langkah Strategi Komunikasi Ini
#3 Exit interview
Jika keputusan karyawan tetap mengundurkan diri dari perusahaan, proses pengajuan tersebut diikuti dengan exit interview. Di proses ini, karyawan tak sekadar mengisi formulir, tetapi kemungkinan besar akan muncul curahan hati selama bekerja dan alasannya resign jelang lebaran.
Bila karyawan terlihat emosional hingga menangis, terima kondisinya apa adanya. Tawarkan minuman atau waktu untuk mendengarkan ceritanya. Untuk menutup proses exit interview, ucapkan terima kasih atas kontribusinya kepada perusahaan.
#4 Berinvestasi kepada karyawan
Salah satu hal tersulit menjadi HR adalah menghadapi karyawan resign jelang lebaran. Untuk mencegah kondisi itu terjadi berulang kali, Anda dan tim perlu berinvestasi kepada karyawan.
Artinya, perusahaan harus memiliki strategi aset berharga tersebut. Misalnya, memberikan reskilling dan upskilling guna mendukung pengembangan karier karyawan, memberikan employee recognition dan menumbuhkan lingkungan kerja yang suportif, serta mengadakan kegiatan team building untuk menyelaraskan kinerja tim.
Cara di atas tak lengkap jika tim HR tidak mengevaluasi pengelolaan SDM selama ini. Sejak melihat tanda karyawan resign hingga data exit interview, Anda dapat menemukan sumber masalah, mengetahui strategi yang tidak relevan saat ini, hingga hal-hal yang membutuhkan pembaruan.
Leave a Reply