Jasa outsourcing adalah HRPods

Jasa Outsourcing: Solusi Untuk Efisiensi Bisnis

Jasa outsourcing adalah salah satu strategi yang sering digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi pada inti bisnis mereka. Jasa bisnis ini akan melakukan proses rekrutmen untuk perusahaan klien.

Salah satu tujuan perusahaan dalam penggunaan jasa outsourcing adalah menekan biaya operasional. Dalam bisnis alih daya, terdapat tujuh tipe outsourcing.

Definisi Jasa Outsourcing Adalah

Jasa outsourcing adalah praktik bisnis di mana layanan atau fungsi pekerjaan diserahkan kepada pihak ketiga (perusahaan outsourcing) berdasarkan kontrak atau berkelanjutan.

Tujuan penggunaan jasa outsourcing adalah meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya operasional, dan memungkinkan perusahaan untuk fokus pada kegiatan inti bisnis. Outsourcing memungkinkan perusahaan untuk memperoleh akses ke keterampilan dan sumber daya yang lebih luas. Bahkan perusahaan dapat mengurangi beban administrasi yang berhubungan dengan operasional tertentu.

baca juga: Hati-hati, Similarity Bias Hambat Kemajuan Perusahaan

7 Tipe Jasa Outsourcing Sesuai Kebutuhan Perusahaan

Ada berbagai jenis jasa outsourcing yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan, yaitu:

1) BPO

Business process outsourcing (BPO) adalah praktik outsourcing yang melibatkan penggunaan layanan dari pihak eksternal untuk menjalankan fungsi bisnis noninti dari perusahaan klien. BPO akan menyediakan beragam peran, seperti back office, seperti IT, dan finance.

Dengan menggunakan BPO, perusahaan dapat mengakses pekerja ahli di berbagai bidang tanpa harus membentuk tim internal, sehingga meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas operasional. 

Namun, penggunaan jasa ini berisiko kehilangan kontrol terhadap fungsi yang sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan juga akan menghadapi tantangan, seperti mempertahankan kualitas layanan dan keamanan data internal.

2) Professional outsourcing

Professional outsourcing ialah praktik bisnis yang memberikan layanan eksternal untuk melaksanakan fungsi tertentu seperti keuangan, akuntansi, pemasaran, dan hukum.

Dalam professional outsourcing, ruang lingkup pekerjaan mencakup berbagai kegiatan, seperti penyusunan laporan keuangan, analisis akuntansi, perencanaan pemasaran, penelitian pasar, penyusunan kontrak hukum, hingga layanan konsultasi berdasarkan kebutuhan klien. 

Keuntungan jasa ini, antara lain perusahaan dapat memperoleh tenaga ahli atau spesialis di bidang tertentu, fleksibilitas dalam skala dan waktu layanan, dan penghematan biaya karena tidak perlu mempekerjakan karyawan penuh waktu.

3) Logistics outsourcing

Logistics outsourcing adalah praktik bisnis di mana perusahaan menyerahkan fungsi logistiknya kepada pihak eksternal. Scope of work dalam outsourcing ini mencakup pengelolaan rantai pasokan, pengiriman, penyimpanan, dan distribusi barang. 

Dengan layanan logistics outsourcing, perusahaan dapat menghemat biaya dan sumber daya karena tidak perlu berinvestasi modal dalam infrastruktur logistik, mendapatkan akses ke teknologi, dan memiliki sistem manajemen logistik terbaru yang dimiliki oleh penyedia jasa. 

Minusnya adalah berisiko kehilangan kendali atas proses logistik dan tergantung pada kinerja penyedia jasa eksternal. Ini akan berdampak pada kecepatan pengiriman, kualitas layanan, dan kepuasan pelanggan.

Artikel terkait: Offshore Outsourcing: Definisi, Tipe, dan Contoh Perusahaannya

4) Operational outsourcing

Operational outsourcing melibatkan pengalihan fungsi operasional tertentu dari internal perusahaan ke pihak eksternal atau vendor yang memiliki keahlian dan sumber daya untuk menangani tugas tersebut. 

Scope of work dalam operasional outsourcing mencakup area seperti manufaktur, produksi, pengelolaan fasilitas, dan layanan teknis, di mana perusahaan menyediakan spesifikasi dan kebutuhan. Sementara, vendor bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas sesuai standar yang ditetapkan. 

5) Manufacturing outsourcing

Manufacturing outsourcing adalah praktik bisnis di mana perusahaan mengalihkan produksi dan manufaktur produk mereka kepada pihak ketiga. Biasanya, industri retail dan manufaktur, seperti pakaian dan sepatu, memanfaatkan tenaga kerja di luar negeri yang memiliki biaya relatif lebih murah.

Dalam skenario ini, perusahaan menyewa pihak ketiga untuk melakukan semua atau sebagian besar proses produksi, termasuk pembelian bahan baku, pengolahan, perakitan, dan pengiriman produk jadi yang sudah sesuai standar.

6) Project outsourcing

Project outsourcing melibatkan pengalihan proyek khusus atau tugas tertentu kepada pihak luar, seperti kontraktor atau agen eksternal, untuk mengatasi keterbatasan sumber daya internal atau memperoleh keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh internal. Beberapa contoh dari project outsourcing adalah pengembangan perangkat lunak, perancangan situs web, atau pelaksanaan kampanye pemasaran.

7) Multisourcing

Multisourcing merupakan pendekatan jasa outsourcing di mana perusahaan menggunakan beberapa penyedia layanan untuk melaksanakan berbagai fungsi atau proses tertentu. 

Dalam multisourcing, perusahaan membagi pekerjaan atau layanan ke beberapa vendor yang berbeda dengan tujuan untuk meningkatkan fleksibilitas, mengurangi risiko ketergantungan pada satu penyedia tunggal, dan memperoleh kualitas layanan yang lebih baik. 

Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat mengalokasikan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan spesialisasi masing-masing vendor, meningkatkan inovasi dan efisiensi, serta mengurangi dampak jika satu vendor mengalami masalah atau kegagalan. 

Jasa outsourcing dapat menjadi solusi yang efektif bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan mencapai tujuan jangka panjang.


Posted

in

,

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *