Offshore outsourcing menjadi salah satu strategi bisnis dalam bidang rekrutmen dan seleksi dari perusahaan yang akan melebarkan sayap bisnis ke luar negeri.
Istilah offshore mengacu pada kegiatan keuangan yang dilakukan di luar negeri. Biasanya, perusahaan memilih beroperasi di negara dengan pajak lebih rendah atau regulasi lebih longgar.
Bagi tim HR, Anda wajib memahami tentang konsep offshore outsourcing yang baik untuk mengoptimalkan potensi serta mengoptimalkan operasional perusahaan.
Definisi Offshore Outsourcing Adalah
Offshore outsourcing merupakan strategi bisnis di mana perusahaan menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya kepada pihak ketiga di luar negeri. Pihak ketiga ini adalah perusahaan outsourcing yang memiliki keahlian dan sumber daya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang didelegasikan oleh klien (perusahaan yang ingin membuka bisnis di negara lain). Tujuannya, meningkatkan efisiensi dan profitabilitas bisnis.
Adapun manfaat menggunakan jasa offshore outsourcing:
- Meningkatkan efisiensi biaya manpower
Biaya tenaga kerja di negara berkembang biasanya lebih rendah daripada di negara maju. Oleh karena itu, offshore outsourcing dapat membantu perusahaan untuk menghemat biaya operasional, termasuk biaya untuk menggaji karyawan.
- Mudah merekrut tenaga kerja terampil
Offshore outsourcing memungkinkan perusahaan untuk mengakses talenta terbaik dari seluruh dunia atau tanpa batasan geografis. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk menemukan tenaga kerja terampil yang sulit ditemukan di negara asal.
- Cepat menjalankan operasional bisnis
Dengan menyerahkan tugas tertentu kepada pihak ketiga, perusahaan dapat berfokus pada hal-hal strategis. Langkah tersebut membantu perusahaan untuk menjalankan operasional bisnis dengan lebih cepat dan efisien.
artikel berikutnya: Pahami Beda Headhunter dan Outsourcing Sebelum Merekrut
4 Tipe Offshore Outsourcing
Terdapat empat tipe dari outsourcing ini, tergantung pada jenis kontrak dan scope of work yang berlaku. Berikut tipenya:
1) Production offshoring
Tipe ini memindahkan proses produksi atau manufaktur ke luar negeri untuk memperoleh biaya tenaga kerja lebih rendah atau mendapatkan akses ke sumber daya lebih murah. Industri yang menggunakan outsourcing ini adalah garmen dan elektronik.
2) System services offshoring
Offshoring ini menyediakan solusi untuk memiliki tim IT global tanpa perlu membangun tim sendiri dalam satu wilayah. Dari manajemen jaringan, pengembangan perangkat lunak, hingga layanan di bidang IT dialihkan ke luar negeri, sehingga perusahaan berfokus pada inti bisnisnya. Namun, Anda tetap harus memastikan keamanan data dan komunikasi lintas zona waktu dan negara yang efektif saat bekerja.
3) Innovation and software offshoring
Perusahaan rintisan teknologi banyak memanfaatkan outsourcing ini untuk memiliki karyawan dengan keahlian khusus guna mendukung inovasi serta pengembangan perangkat lunak di negara lain.
4) Reshoring
Reshoring merupakan cara mengembalikan proses produksi ke negara asal. Faktor otomatisasi dan pertimbangan keamanan rantai pasokan dapat mendorong perusahaan untuk mengambil langkah ini.
Hal ini dapat terjadi karena biaya tenaga kerja yang semakin tinggi di negara tujuan, kebutuhan terhadap kendali lebih banyak, dan/atau visibilitas atas proses bisnis. Reshoring menawarkan kontrol yang lebih besar dan kedekatan geografis, tetapi perlu diimbangi dengan perhitungan biaya yang cermat.
baca juga: Employer Of Record: Tingkatkan Efektivitas Bisnis
4 Contoh Perusahaan Menggunakan Offshore Outsourcing
Nike
Nike, perusahaan sepatu dan pakaian olahraga global, menggunakan offshore outsourcing untuk sebagian besar proses manufaktur mereka di Asia, seperti di Tiongkok, Vietnam, dan Indonesia. Mereka menempuh langkah ini untuk memanfaatkan biaya pekerja lebih rendah dan akses terhadap sumber daya produksi lebih besar.
Amazon
Amazon, perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat, menggunakan offshore outsourcing untuk layanan sistem informasi dan pelanggan. Mereka memiliki pusat layanan pelanggan di luar negeri yang melayani pasar global dengan biaya operasional lebih rendah dan ketersediaan pekerja lebih luas.
Samsung
Samsung telah memindahkan produksinya dengan offshoring ke Amerika Serikat, karena banyak pelanggannya berasal dari Negeri Paman Sam. Pada 2005, perusahaan menghabiskan USD500 juta di pabrik semikonduktor Austin di Texas.
Pada paruh kedua 2019, perusahaan memiliki fasilitas baru di India yang khusus didedikasikan untuk produksi ponsel pintar. Selain itu, pihaknya telah memindahkan layanan pelanggan untuk konsumen ponsel dari Australia ke Filipina.
Canva
Pada 2014, Canva melakukan outsourcing desain grafis, customer service, marketing, dan operasional back-office ke Manila, Filipina. Awalnya, tim Canva di Manila hanya beranggotakan enam karyawan. Pada 2018, tim ini telah bertambah menjadi sekitar 250 karyawan.
Melanie Perkins, CEO Canva, mengatakan bahwa kesuksesan perusahaan tak lepas dari strategi mereka untuk mempekerjakan pegawai dari negeri lain.
Leave a Reply