People analytics tak hanya mendukung bisnis, tetapi membuat keputusan yang lebih baik di bidang ketenagakerjaan.
Hal tersebut telah diterapkan oleh perusahaan teknologi transportasi Uber. Perusahaan meningkatkan employee experience dengan pengumpulan data analisis. Alhasil, perusahaan dapat membangun interaksi bersama karyawan.
Uber Sukses Terapkan People Analytics
Uber adalah salah satu organisasi yang sukses menerapkan people analytics. Langkah yang dilakukan Uber adalah:
Pertama, Uber memberdayakan manajer–tak hanya tim HR–untuk mengakses data dan dasbor data. Tujuannya, mereka menemukan solusi bagi anggota tim.
Kedua, tim HR memiliki solusi berorientasi pada karyawan. HR akan bertanya kepada manajer tentang kebutuhan mereka, kemudian merancang solusi analisis untuk kebutuhan manajer.
Ketiga, Uber mengoptimalkan dasbor people analytics untuk karyawan. Jadi, mereka mempunyai wawasan yang jelas terhadap pertanyaan tertentu.
Bagi manajer, people analytics dapat membantu mereka membuat keputusan tepat waktu dan meningkatkan efektivitas kinerja. Bagi karyawan, mereka sering terlibat dalam keputusan bisnis dan hasilnya lebih baik dibanding sebelumnya.
Namun, sebelum menerapkannya, manajer harus berbicara dengan tim HR untuk mengambil keputusan terkait pekerjaan dan mereka memiliki waktu menyelesaikan masalah selama dua minggu.
7 Proses People Analytics Di Organisasi
People analytics telah berkembang pesat sejak pertama digunakan oleh organisasi pada pertengahan 1900-an. Hal itu terlihat dari analisis preskriptif ke prediktif, sehingga organisasi siap menghadapi dinamika bisnis yang berubah sangat cepat.
Proses people analytics juga berkembang, seiring dengan kehadiran teknologi. Sebut saja, data interaktif dan machine learning. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini prosesnya:
#1 Mengumpulkan data
Proses pertama yang harus Anda lakukan adalah mengumpulkan data-data yang sedang dibutuhkan oleh manajemen atau tim. Misalnya, data untuk mendukung bisnis atau data meningkatkan kinerja karyawan.
Menganalisis data dengan tujuan yang telah ditentukan akan membantu Anda menerapkan statistik yang tepat, mempermudah dalam menarik data, serta membantu penggunaan manajemen survei, machine learning, dan management tools. Pengumpulan data tanpa tujuan bisa membuang-buang waktu Anda.
#2 Pelajari platform lebih dalam
Jika selama ini Anda menggunakan cara manual, tak ada salahnya menggunakan platform analisis.
Pilih platform yang menawarkan fitur analisis yang dibutuhkan oleh organisasi, termasuk penarikan data, transformasi data, dan teknik visualisasi data, dan ramah pengguna. Anda juga bisa memanfaatkan program uji coba untuk mempelajari platform lebih mendalam.
#3 Siapkan action plan
Ketika tim telah menentukan tujuan dan analisis data sudah tersedia, maka Anda bisa menyiapkan action plan berbasis data.
Action plan yang terdefinisi dengan baik akan menghasilkan pemahaman lebih mendalam tentang perubahan tertentu yang akan terjadi dan ke mana arah perubahan tersebut. Hal ini membantu manajemen mendapatkan lebih banyak dukungan dari pemangku kepentingan.
#4 Tetap patuh hukum
Anda harus memastikan bahwa pengumpulan semua data mematuhi hukum. Sebelum menganalisis dan setelah data diolah, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan tim legal.
Minta ke tim legal untuk memeriksa dan menyetujui. Setelah itu, Anda dapat menyajikan atau mempublikasikan data. Hal ini untuk menghindari pelanggaran data privasi di ekosistem digital.
#5 Rampingkan proses
Harus diakui bahwa proses people analytics sangat kompleks. Anda perlu merampingkan prosesnya untuk menghemat waktu.
Misalnya, membuat kerangka dasar yang disederhanakan sebagai pengumpulan data dan desain analisis, lalu penghapusan data yang tidak relevan atau tidak dapat diandalkan, analisis data untuk eksplorasi kuantitatif dan kualitatif, dan berbagi wawasan untuk interpretasi dan penyajian data..
#6 Strategi bisnis berbasis data
Sebagai seorang HR yang menjalankan people analytics, Anda dapat menyelaraskan antara talenta dan bisnis dengan baik. Anda dan tim perlu memiliki KPI dan ROI untuk mengukur kinerja serta transparansi yang efektif.
#7 Dukungan teknologi
People analytics tak bisa dipisahkan dari teknologi. Terlebih kini, tools HR memiliki fitur real-time. Dalam prosesnya, Anda harus menggunakan teknologi untuk meminimalisir kesalahan dan menjadi HR yang agile.
Namun, pastikan bahwa Anda dan tim terus meningkatkan kemampuan literasi analisis data. Tim juga harus mampu membawa dasar praktik ini sebagai budaya belajar di tempat kerja.
Artikel selanjutnya: Analisis SWOT & Manfaatnya Bagi HRD
Leave a Reply