HR di perusahaan tak hanya merupakan divisi yang bertugas merekrut kandidat, menyaring resume, hingga melatih serta mengelola program tunjangan karyawan.
Sedikit melihat ke belakang, istilah human resources (HR) tercipta dari John R. Commons, ekonom institusional Amerika, dalam bukunya The Distribution of Wealth yang diterbitkan pada 1893 (abad ke-18).
Pada abad ke-19, kehadiran divisi HR dikembangkan dan ditugaskan untuk mengatasi kesalahpahaman antara karyawan dan pemberi. Sekarang, keberadaan HR dapat berkontribusi terhadap kelangsungan bisnis perusahaan.
Makna HR di Perusahaan
Keberadaan HR di perusahaan
Keberadaan HR sangat penting di perusahaan. Pasalnya, HR adalah salah satu divisi yang bertugas memaksimalkan produktivitas karyawan sekaligus melindungi perusahaan dari masalah yang timbul di masa mendatang.
HR juga berperan dalam penghitungan kompensasi, tunjangan, dan gaji karyawan, perubahan peraturan perusahaan, peralihan status karyawan, hingga memastikan perusahaan mengikuti kepatuhan terhadap undang-undang yang berlaku.
Mengingat peran HR yang cukup banyak, idealnya, satu individu memegang satu fungsi. Jadi, satu karyawan menjadi spesialisasi dalam bidang tersebut.
Pada kenyataannya, banyak karyawan HR yang menjadi generalis dan hanya dia yang menjadi HR di tempat kerjanya.
Biasanya, hal itu terjadi pada perusahaan kecil-menengah atau perusahaan dengan karyawan sekitar 100 orang. Alasan perusahaan memiliki satu HR adalah HR hanya menangani kepatuhan ketenagakerjaan, rekrutmen, dan penggajian, serta menekan biaya operasional.
Perubahan lanskap HR
Selain menjalankan perannya, seorang HR harus memahami industri, tempat mereka bekerja.
Di beberapa negara memiliki undang-undang ketenagakerjaan untuk mengakomodasi kebutuhan industri serta muncul isu-isu berdasarkan industri. Jadi, kompetensi HR terspesialisasi, seperti di bidang ritel, manufaktur, teknologi, dan keuangan.
Meski lanskap HR dinamis, divisi ini mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Terlebih, saat tools maupun piranti lunak datang ke meja HR yang bertujuan untuk otomatisasi proses dan meningkatkan komunikasi.
Di samping itu, HR ikut andil dalam kesuksesan bisnis. Ketika pandemi, perusahaan membutuhkan HR untuk mengevaluasi kembali perusahaan menjalankan bisnis.
Misalnya, mengevaluasi kerja jarak jauh, memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh karyawan selama PPKM, hingga mengomunikasikan keadaan perusahaan yang sedang tak menentu.
6 Peran HR Di Perusahaan
Perusahaan yang menjalankan divisi HR secara efisien dapat memberikan struktur dan kemampuan. Hal itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bisnis melalui pengelolaan karyawan.
Setidaknya ada enam peran HR yang berguna untuk mengelola karyawan dan mendukung bisnis. Seorang HR bisa menguasai satu atau semua peran sekaligus.
1) Rekrutmen
Biasanya, keberhasilan HR sebagai perekrut diukur dari jumlah posisi yang mereka rekrut dan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi posisi tersebut. Perekrut di dalam perusahaan menjadi kunci dalam penyediaan tenaga kerja.
Perekrut akan membuat dan memilih media untuk mengunggah job ads, mengadakan wawancara, dan berkoordinasi dengan user untuk memberikan skill test hingga membuat keputusan akhir. Selain itu, HR bertanggung jawab dalam menjalankan onboarding karyawan baru.
2) Learning and development
Learning and development (L&D) adalah salah satu peran HR yang tak kalah penting.
Perusahaan sebagai pemberi kerja harus menyediakan alat untuk kesuksesan karyawan. Dalam banyak kasus, perusahaan memberikan program L&D kepada karyawan agar mereka berpeluang mengembangkan keahlian untuk mendukung karier sekaligus membantu bertransisi ke dalam budaya organisasi baru.
Contohnya, perusahaan memberikan pelatihan kepemimpinan kepada supervisor dan manajer yang baru direkrut atau dipromosikan. Mereka akan dibekali materi seputar manajemen kinerja, menangani masalah hubungan karyawan sedivisi, dan membina hubungan kerja yang baik antara pemimpin dan karyawan.
3) Kompensasi dan benefit
HR juga berperan menetapkan struktur kompensasi dan benefit di perusahaan. Mereka akan bertugas mengevaluasi praktik pembayaran yang kompetitif, menegosiasikan cakupan manfaat kesehatan karyawan dengan perusahaan asuransi, berkoordinasi dengan pihak pengelola dana pensiun, hingga membayar gaji.
4) Memastikan lingkungan kerja aman
Perusahaan wajib menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Jadi, perusahaan memerlukan HR untuk mempelajari potensial risiko kerja di organisasi terlebih dahulu. Selanjutnya, HR membina dan mengelola karyawan agar memahami dan mentaati peraturan K3.
5) Menjaga hubungan perusahaan dan karyawan
Di lingkungan kerja, HR berperan dalam menjaga hubungan perusahaan dan karyawan. Sebut saja, HR memastikan karyawan disiplin terhadap peraturan perusahaan, mendorong keterlibatan karyawan, mengukur tingkat kepuasan kerja, dan menyelesaikan konflik antar sesama karyawan maupun karyawan dan perusahaan.
6) Menjalankan kepatuhan hukum
Setiap warga negara harus mematuhi hukum. Tak terkecuali organisasi berbadan hukum.
HR sebagai kepanjangan tangan perusahaan, harus memahami dan menjalankan kepatuhan terhadap undang-undang dan/atau peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Ketidakpatuhan akan mengakibatkan keluhan di lingkungan kerja dan menurunkan produktivitas.
Leave a Reply