Tak semua karyawan mengizinkan karyawannya untuk memiliki pekerjaan sampingan. Hal itu dikhawatirkan bahwa karyawan mempunyai conflict of interest terhadap pekerjaan utama.
Namun, ada pula perusahaan yang memperbolehkan asetnya untuk menjalankan side job mereka. Meski perusahaan mengizinkan karyawan memiliki side hustle, tetapi manajer dan HR tetap perlu memperhatikan kinerja mereka.
Alasan Perusahaan Izinkan Karyawan Miliki Pekerjaan Sampingan
Here Be Dragons, agensi kreatif berbasis di London, mengizinkan karyawannya mempunyai pekerjaan sampingan.
Bahkan perusahaan menawarkan suntikan uang tunai “tanpa ikatan”, peralatan teknologi, dan pendampingan kepada staf junior yang mengajukan rencana bisnis sampingan hingga staf yang akan resign.
Alasan pemberian izin pekerjaan sampingan tak hanya soal pembuktian bahwa perusahaan Anda baik. Ada hal lain yang tak kalah penting.
#1 Diversifikasi tim
Alasan perusahaan memperbolehkan karyawan menekuni pekerjaan sampingan adalah diversifikasi tim.
Artinya, karyawan yang memiliki minat di luar pekerjaan utama membantu mendiversifikasi tim. Jadi, tim berisikan anggota dengan beragam latar belakang ilmu maupun keterampilan.
#2 Belajar berbagai industri
Jika Anda memiliki tim yang beragam, maka antar anggota bisa saling belajar atau bertukar ilmu. Hal itu dikatakan oleh Jack Robson, CCO GameBake, yakni tim bisa belajar lebih banyak di berbagai area dan pasar yang berbeda.
“Kami berada di pasar game tetapi memahami e-commerce, misalnya. Itu sangat bermanfaat bagi GameBake,” ujarnya.
#3 Menunjang pekerjaan utama
Rebel Business School, perusahaan pelatihan di Inggris, menuliskan dalam kontrak kerja bahwa karyawan dapat melakukan side job. Alasannya, langkah tersebut menunjang bisnis sekaligus pekerjaan karyawan.
Menurut CEO dan salah satu pendiri Simon Paine, perusahaannya menjalankan kursus kewirausahaan, jadi masuk akal bagi karyawan untuk memiliki pengalaman pribadi. Dengan demikian mereka dapat berbagi pengalaman ke peserta kursus dan mempunyai kredibilitas lebih.
#4 Mengembangkan potensi
Praktisi HR dan penulis Human Experience at Work Ben Whitter mengatakan kemajuan bisnis sekarang lebih selaras dengan keinginan dan kebutuhan manusia.
Perusahaan yang mendukung pekerjaan sampingan karyawan akan melahirkan seseorang yang mampu mengembangkan potensi dan menjalani gaya hidup yang mereka inginkan. Mereka tidak terpaku untuk mengejar promosi dan simbol status.
“Pengusaha sedang memperhatikan, jika mereka tidak dapat mendukung karyawan untuk menjalani kehidupan terbaik mereka, maka karyawan akan terus mengambil tindakan sendiri. Organisasi akan menanggung biaya tinggi terkait dengan ini.”
#5 Mengasah problem solving
Ada kalanya, pekerjaan sampingan mengasah keterampilan problem solving seseorang. Ia dapat menyelesaikan masalah berdasarkan pengalaman atau ilmu di luar kantor.
Tom Roberts, CEO Tribal Worldwide London, juga mendorong stafnya untuk memiliki usaha sampingan, seperti menjual barang di marketplace. Menurutnya, orang-orang yang memiliki side job cenderung lebih dihargai oleh klien. Karena mereka memahami dan mempertimbangkan penyelesaian masalah tersebut.
Kapan HR Harus Khawatir Terhadap Pekerjaan Sampingan Karyawan?
Tak sedikit pemimpin yang takut karyawan akan lebih sibuk ke pekerjaan sampingan dibanding pekerjaan utamanya. Pemimpin maupun HR khawatir jika fokus dan waktu karyawan akan tercurah ke side hustle.
Wajar, Anda merasa khawatir, terlebih bila karyawan kesulitan mencapai tujuan perusahaan. Maka yang harus Anda khawatirkan jika:
- Kinerja karyawan menurun, karena ia terlalu sibuk dengan pekerjaan sampingannya
- Karyawan menjalankan pekerjaan sampingan pada jam kerja dan menggunakan fasilitas perusahaan
- Jenis pekerjaan sampingan sama atau mirip dengan pekerjaan utama, sehingga dikhawatirkan terjadi kebocoran informasi atau data rahasia perusahaan
Seperti yang diutarakan oleh Business Development Nayaka Fusi Madani Yugo Trie mengenai peraturan perusahaan yang harus jelas soal pekerjaan sampingan.
“Misal dia kerja di HR consulting dan dia punya side job di HR consulting juga. Nanti ada tukar menukar data confidential klien di perusahaan satunya,” jelas Yugo.
Menghadapi Karyawan yang Bermasalah Dengan Pekerjaan Sampingan
Jika tiga poin di atas terjadi pada karyawan, Anda perlu mengambil tindakan.
Bila masalahnya adalah kinerja dan waktu kerja, Anda bisa mengajaknya berdiskusi empat mata tentang kendala yang dihadapinya, harapannya terhadap perusahaan, dan proyeksi kariernya. Kalau kebocoran data perusahaan, maka Anda dan manajemen wajib melihat perusahaan sebelum memberikan sanksi.
Christopher Tompkins, Entrepreneur Leadership Network Contributor, berbagi pengalaman ketika mengizinkan punya pekerjaan sampingan.
- Berdialog terbuka pada saat fase perekrutan
- Dalam diskusi, pemimpin dan/atau HR memberitahukan bahwa perusahaan tidak melarang karyawan memiliki pekerjaan sampingan, tetapi mereka harus memberitahukan ke manajemen, menjaga kerahasiaan data perusahaan dan klien, serta menginformasikan hal-hal yang bisa dan tidak bisa diterima oleh perusahaan
- Mengatakan kepada karyawan tentang ketepatan jam kerja, menjalin komunikasi yang baik, dan menjaga kinerja
“Jika Anda membayar mereka lebih banyak dan memberikan tunjangan, tidak apa-apa jika Anda meminta mereka lebih fokus pada pekerjaan. Saran saya, jika dia karyawan teladan, berikan fleksibilitas dan kesempatan untuk memperbaiki kinerjanya.”
Leave a Reply