Karyawan bahagia dapat menjadi prioritas perusahaan guna mendukung tujuan bisnis.
Jika Anda memiliki karyawan bahagia, mereka mampu mencapai hasil lebih banyak dan bertahan lebih lama di perusahaan.
Oleh karena itu, manajemen dan tim HR perlu memahami karyawan secara mendalam. Tak hanya itu, Anda dan tim harus mampu menjaga hubungan dan meningkatkan produktivitas mereka.
Alasan Kebahagiaan Karyawan Itu Penting
Semua pemimpin ingin perusahaannya semakin maju dan sukses. Namun, itu semua dapat tercapai jika perusahaan memiliki karyawan bahagia.
Tim Indeed Editorial menuliskan karyawan bahagia memiliki peran penting dalam bisnis.
Pasalnya, karyawan berkontribusi terhadap kebahagiaan pembeli, pelanggan, dan/atau klien. Ketika seseorang bahagia akan terlihat dalam interaksinya dengan orang lain.
Misalnya, karyawan dari tim penjualan menjelaskan produk ke calon pembeli dengan detail, seperti kelebihan produk, bagaimana mengakses service center, hingga layanan purna jual.
Keterlibatan karyawan seperti itu membuat pembeli lebih tertarik untuk membeli produk atau jasa perusahaan. Bukan tak mungkin ia menceritakan pengalaman menyenangkan saat membeli produk dan menjadi pelanggan setia kedepannya.
Selain itu, karyawan bahagia akan
- Menghasilkan kinerja lebih baik
Karyawan mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi. Ketika seseorang bahagia, ia akan lebih bertanggung jawab dan ingin membuat perusahaan bangga terhadap kinerjanya.
- Meningkatkan penjualan
Karyawan bahagia akan bekerja lebih keras untuk meningkatkan penjualan dan membuat pelanggan puas dengan produk atau jasa perusahaan.
- Menghasilkan tim solid
Anggota tim solid cenderung mempunyai perilaku positif saat bekerja. Ketika orang-orang bahagia bertemu di suatu proyek, mereka bertambah kreatif dalam bekerja serta menyelesaikan tugas tepat waktu.
6 Cara Mengukur Karyawan Bahagia
Jika ingin mengetahui karyawan bahagia atau tidak, tim HR atau manajer dapat bertanya langsung ke mereka. Namun, tak semua orang merasa nyaman berbagi pendapat.
Misalnya, manajer yang mempertahankan strateginya meski hal itu tak berhasil sebelumnya. Situasi ini membuat karyawan sungkan membicarakan pekerjaan dan perasaan kepada manajer.
Enam profesional dari Young Entrepreneur Council berbagi informasi tentang mengukur kebahagiaan karyawan. Ini untuk menentukan apakah perusahaan harus mengubah sesuatu guna meningkatkan kesejahteraan karyawan.
1) Bertanya dan mendengarkan
Rachel Beider, Pemilik PRESS Modern Massage, mengatakan bertanya kepada karyawan tentang impian dan tujuannya dapat mempelajari bagaimana pandangannya di tempat kerja. Tanya pula bagaimana perasaan mereka tentang tujuan, cara mencapainya, dan bagaimana ia dapat didukung untuk lebih baik.
2) Menentukan loyalitas
Entrepreneur muda dari Amerika Serikat, Daisy Jing, berpendapat loyalitas adalah salah satu tanda karyawan bahagia. Seseorang tak akan bertahan pada pekerjaannya, jika ia tak senang atau puas terhadap perusahaan. Kinerja yang baik juga mencerminkan betapa senangnya karyawan mempertahankan pekerjaannya.
3) One-on-one meeting
Jika Anda memiliki tim kecil atau di bawah 10 orang, tak ada salahnya untuk mengadakan one-on-one meeting dengan masing-masing anggota secara rutin. Meeting dapat menentukan tingkat kepuasan mereka.
Hal itulah yang dilakukan oleh Kristin Kimberly Marquet dari Marquet-Media.com. Jika klien atau anggota tim memiliki masalah, pemimpin harus mengetahui dan mencari solusi bersama. Dari pengalaman itu, mereka akan mengembangkan budaya positif serta saling percaya.
4) Menilai keaktifan
Saat karyawan berinisiatif dan bertindak seperti pengusaha, mereka cenderung lebih bahagia dan puas dengan kehidupan kerjanya. Begitulah indikator karyawan bahagia dari Kelly Richardson, pendiri jasa layanan grafis Infobrandz.
Biasanya, karyawan seperti itu akan bekerja di luar jam normal, mengembangkan hubungan pelanggan dengan cara unik, serta memiliki rasa memiliki terhadap pekerjaan. Sebaiknya, pemimpin rutin mengidentifikasi perilaku tersebut dan mempertimbangkan kompensasi buat mereka.
5) Mengadakan survei
Survei adalah cara populer dalam mengukur kebahagiaan. Beck Bamberger, pendiri BAM Communications, menjelaskan pandemi membuat semua hal berubah cepat, sehingga ia mendorong timnya untuk mengisi survei setiap dua minggu sekali dengan pertanyaan sama.
Beberapa pertanyaannya di antaranya, “Saya percaya pada pemimpin perusahaan,” “Saya dapat mengatur waktu istirahat ketika saya membutuhkannya,” dan “Saya melihat diri saya di perusahaan dalam 12 bulan ke depan.”
Hasil survei dikaitkan dengan tingkat kepuasan kerja, yang berhubungan dengan kebahagiaan, lalu melihat kompensasi, peraturan perusahaan, serta budaya dan kepercayaan terhadap manajemen.
6) Menggunakan matriks
Anda dapat menggunakan matriks, indeks, maupun piranti lunak yang banyak digunakan oleh perusahaan. Misalnya, employee satisfaction index (ESI), employee net promoter score (eNPS), dan piranti lunak seperti Officevibe dan TINYpulse.
Keunggulan menggunakan matriks maupun software adalah mudah digunakan, penilaian tersistem, serta menambahkan atau mengombinasikan dengan pertanyaan dan metode lain (tergantung fitur).
Karyawan bahagia tak hanya berdampak pada dirinya sendiri, juga berpengaruh terhadap kinerja tim dan perusahaan.
Leave a Reply