Cultural Transformation HRPods

Mengenal Cultural Transformation Di Organisasi

Cultural transformation bukan sekadar wacana. Ini komitmen untuk mengubah budaya perusahaan sehingga karyawan merasa memiliki dan menginvestasikan waktunya.

Praktisi HR dan pemimpin pun mengetahui bahwa budaya perusahaan merupakan bagian tak terpisahkan dari fungsi organisasi. Terkadang budaya perlu diubah untuk membantu meningkatkan dan produktivitas karyawan.

Untuk mengubahnya, Anda dan tim harus memahami bagaimana memfasilitasi cultural transformation di perusahaan. Tujuannya, memastikan karyawan bahagia dan bekerja dengan mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Ruang Lingkup Cultural Transformation

Cultural transformation merupakan perubahan yang terjadi pada seluruh organisasi atau masing-masing departemen dan tim.

Transformasi ini membutuhkan perubahan perilaku, tujuan, dan keterampilan tenaga kerja untuk mendukung budaya yang diinginkan.

Individu yang terlibat dalam transformasi harus memiliki keyakinan terlebih dahulu untuk mengubah perilakunya. Lalu, memahami perubahan perilaku dan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk berubah.

International Council of Management Consulting Institutes menjelaskan transformasi budaya sebagai penyesuaian norma dan perilaku dalam lingkup nilai inti organisasi untuk menyelaraskan dengan strategi atau arah bisnis baru.

Cultural transformasi dapat terjadi ketika sebuah organisasi menyadari bahwa budaya mereka saat ini tidak selaras lagi dengan visi, misi, nilai-nilai, dan tujuan strategisnya.

Namun, transformasi budaya dapat berubah tidak sengaja karena volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity (VUCA). Oleh sebab itu, pemimpin harus mempelopori transformasi budaya dengan mempertimbangkan lingkungan eksternal dan internal di organisasi.

Manfaat Cultural Transformation

Perusahaan yang melakukan cultural transformation tak menghasilkan budaya baru dalam sekejap. Proses ini memerlukan waktu tak sebentar, tetapi manfaat yang diperoleh dapat meningkatkan kualitas perusahaan.

Berikut ini manfaat transformasi budaya:

  • Karyawan mencintai pekerjaan mereka, sehingga produktivitas mereka meningkatkan
  • Karyawan bangga bekerja untuk perusahaan dengan lingkungan budaya yang positif dan mereka akan berbagi pengalaman pribadi di jejaring sosial dan meningkatkan jenama perusahaan
  • Karyawan akan senang bekerja dan lebih berkomitmen pada perusahaan, sehingga mengurangi turnover serta biaya rekrutmen
  • Pengetahuan dan keterampilan akan dibagi di antara anggota tim, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas

Bagaimana Mengetahui Perusahaan Memerlukan Cultural Transformation?

Bagaimana cara mengetahui perusahaan Anda memerlukan transformasi budaya?

Anda dapat mengamati data perusahaan. Mulai dari mengecek secara berkala data keterlibatan karyawan serta tingkat turnover karyawan baru dan karyawan berbakat yang mengisyaratkan mengundurkan diri.

Untuk membuat penilaian yang lebih akurat tentang cultural organization, perusahaan dapat menggunakan alat diagnostik budaya.

Unilever Brazil pernah melakukan cultural transformation. Pada 2005, pendapatan perusahaan mulai menurun. Untuk menjaga momentum, perusahaan mengetahui bahwa mereka harus membuat beberapa perubahan.

Akhirnya, perusahaan melakukan transformasi budaya melalui personal sharing, listening, dan open dialogue dengan karyawan. Langkah yang dilakukan oleh perusahaan, yaitu:

  • Mempercepat pertumbuhan
  • Menciptakan transformasi yang berkelanjutan
  • Meningkatkan pendapatan
  • Mengelola indikator kinerja utama
  • Mengidentifikasi kemampuan yang diperlukan untuk meningkatkan bisnis

Penilaian transformasi budaya dilakukan setiap enam bulan, memastikan para pemimpin menciptakan budaya positif, dan membawa setiap karyawan dalam perjalanan refleksi pribadi tentang nilai dan budaya yang ingin mereka ciptakan.

Bagaimana dengan hasilnya?

  • Pendapatan perusahaan tumbuh sebesar 3% pada 2008 menjadi 14% pada 2010
  • Skor entropi budaya perusahaan turun dari 37% menjadi 10%
  • Budaya yang didorong oleh persaingan internal serta fokus jangka pendek dan kehati-hatian berubah menjadi lingkungan bisnis dengan tujuan jangka panjang, kerja tim, visi bersama, orientasi pada kepuasan pelanggan, dan kebahagiaan karyawan

Budaya tidaklah statis, karena ia mampu menyesuaikan terhadap perubahan zaman.

Jadi, sangat memungkinkan bagi perusahaan untuk melakukan transformasi budaya dengan perencanaan dan eksekusi yang sesuai tujuan. Tentu, proses ini memerlukan waktu, tetapi perusahaan akan memperoleh manfaat luar biasa dari kepuasan karyawan serta peningkatan kinerja.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *