Etos kerja adalah nilai yang perlu dimiliki oleh semua orang. Mulai dari pemimpin hingga karyawan.
Sayangnya, hal ini masih sering disepelekan. Padahal etos kerja berisikan integritas, tanggung jawab, kedisiplinan, dan kerja sama tim.
Nilai tersebut penting untuk meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja individu. Bahkan hal itu dapat berkontribusi pada kesuksesan organisasi.
Etos Kerja Adalah ….
Etos kerja merupakan kumpulan norma perilaku dan keyakinan di tempat kerja.
Ini dapat menjadi kuat atau lemah tergantung pada motivasi, pandangan pribadi, dan budaya perusahaan. Pada umumnya, ini menjadi bagian dari karakter dan pandangan hidup individu.
Karyawan dengan etos kerja kuat menunjukkan produktivitas dan keterlibatan tinggi di tempat kerja. Mereka menerapkan budaya saling menghormati dan membantu rekan kerja, sehingga menciptakan lingkungan kerja menyenangkan.
Selain itu, mereka memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan dan memprioritaskan pekerjaan, sehingga menciptakan rasa memiliki di tempat kerja.
Mengembangkan karyawan dengan etos kerja yang kuat juga membantu mempertahankan talenta terbaik dalam perusahaan.
Perbedaan Etos Kerja
Etos kerja mencakup nilai, sikap, keyakinan, dan kebiasaan yang memengaruhi kinerja dan perkembangan individu dalam profesinya.
Dalam lingkup organisasi, pemimpin, manajemen, maupun tim HR perlu menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan etos kerja.
Anda juga perlu memahami perbedaan etos kerja kuat dan buruk. Upaya ini bermanfaat untuk mengembangkan strategi kinerja.
Perbedaan etos kerja kuat vs etos kerja buruk
Etos kerja kuat | Etos kerja buruk | |
Realiability | Memiliki kepercayaan, komitmen, dan dapat diandalkan secara konsisten untuk memenuhi tenggat waktu pekerjaan. | Ketidakstabilan dan ketidakpercayaan kepada tim sehingga tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. |
Initiative | Proaktif mengatasi masalah atau menunjukkan kesediaan untuk bekerja meski ada hal di luar ekspektasinya. | Sering menunda tugas atau tanggung jawab sehingga mengakibatkan stres serta melewatkan tenggat waktu. |
Adaptability | Menerima perubahan dengan bersikap positif dan mampu beradaptasi pada tantangan baru sambil tetap produktif. | Kesulitan beradaptasi dengan situasi atau tantangan sehingga mengakibatkan penurunan produktivitas dan meningkatkan konflik. |
Teamwork | Berkolaborasi secara efektif bersama rekan kerja untuk memupuk persatuan dan dukungan di tempat kerja. | Prioritas terhadap tujuan pribadi di atas tujuan tim mengakibatkan kurang berkolaborasi dan mendukung di lingkungan kerja. |
Integrity | Menjunjung standar etika dengan kejujuran dan menjalankan komitmen berdasarkan pedoman moral yang kuat. | Kurang integritas yang tercermin dalam tindakan penipuan atau perilaku tidak etis dapat merusak kepercayaan dan rasa hormat antara rekan kerja. |
Professionalism | Selalu menunjukkan tingkat keahlian, kompetensi, dan penghargaan terhadap rekan kerja. | Gagal dalam mengalokasikan waktu yang dibutuhkan untuk tugas berakibat pada kualitas kinerja di bawah standar dan berdampak negatif pada produktivitas tim. |
Contoh etos kerja kuat
Barney adalah karyawan yang dapat diandalkan. Ketika dia berjanji untuk menggantikan shift rekan kerjanya, dia selalu memenuhinya.
Begitu pula ketika berkomitmen terhadap tenggat waktu, Anda dapat mengandalkan dia untuk memenuhinya.
Dia dikenal sebagai karyawan selalu tepat waktu untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Dia pun merasa puas dengan reputasi tersebut.
Contoh etos kerja buruk
Sheila kadang merasa terganggu terhadap penugasan kepada dirinya, tetapi dia tidak pernah membicarakan ini ke atasan. Sebaliknya, dia mengeluh kepada rekan kerja atau teman tentang hal itu.
Akibatnya, dia merusak citra perusahaan dan menciptakan lingkungan kerja yang kurang ramah. Keluhan dan ketidakpuasan yang tidak diikuti dengan solusi merupakan tanda dari etos kerja kurang baik.
6 Cara Mengembangkan Etos Kerja Adalah
#1 Berikan contoh
Robert Noyce mengatakan jika etika buruk ada di tingkat atas, maka perilaku itu akan menular ke perusahaan. Untuk menanamkan etos kerja yang baik dalam tim, Anda perlu memimpin dari depan dan menetapkan standar yang jelas.
Anda harus memiliki kode etik perusahaan dan memastikan semua orang mematuhinya. Anda wajib mencontohkan perilaku positif dan selalu mempraktikkan apa yang Anda ucapkan saat memimpin tim.
#2 Buat program pelatihan
Karyawan lebih termotivasi saat bekerja dalam tim dan mempelajari keterampilan pekerjaan bersama.
Oleh karena itu, tim HR perlu membuat program pelatihan guna menciptakan lingkungan kerja positif dan mendorong individu untuk mempelajari lebih dalam tentang keterampilan baru.
#3 Atur sesi diskusi
Selanjutnya, cara mengembangkan etos kerja adalah mengatur sesi diskusi untuk mendapatkan umpan balik dan menilai kondisi anggota tim terhadap perusahaan.
Metodenya bisa berupa wawancara individu, diskusi kelompok, atau survei anonim. Yang paling penting adalah mendapatkan masukan yang jujur dan tanpa filter.
Diskusi ini dapat mengungkapkan etos kerja di seluruh perusahaan. Misalnya, di departemen tertentu memiliki etos kerja yang kurang, tetapi di tim beranggotakan empat orang mempunyai etos kerja kuat.
#4 One-on-one meeting
Jika karyawan mengalami masalah, ajak dia untuk mengikuti one-on-one meeting. Sebagai manajer, Anda dapat bertanya penyebab masalah dan membantu karyawan untuk menyelesaikannya.
#5 Perhatikan kebutuhan karyawan
Untuk menciptakan tempat kerja yang bermotivasi tinggi, perusahaan harus memperhatikan kebutuhan karyawan.
Ketika kebutuhan karyawan terpenuhi, mereka menunjukkan keterlibatan kerja lebih tinggi dan berkomitmen yang lebih besar terhadap tujuan perusahaan.
Jika Anda memberikan otonomi dalam bekerja, langkah tersebut dapat meningkatkan kepercayaan dirinya. Ini mengarahkan karyawan untuk membentuk etos kerja yang kuat.
#6 Bangun budaya kerja positif
Budaya kerja positif akan menghasilkan praktik yang terorganisir. Ini dapat membuka produktivitas lebih tinggi. Budaya ini menciptakan lingkungan yang saling menghargai perbedaan dan menghapus diskriminasi atau kekerasan.
Etos Kerja Memerlukan Komitmen
Mencapai kesuksesan organisasi adalah proses berkelanjutan yang memerlukan etos kerja.
Namun, upaya ini tidak sekadar bicara saja, semua orang di organisasi perlu berkomitmen untuk melakukannya. Organisasi pun harus beradaptasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung people and business.
Leave a Reply