Manajemen Risiko HRPods

10 Praktik Manajemen Risiko Penting Bagi Organisasi

Manajemen risiko merupakan proses mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko keuangan, hukum, serta keamanan terhadap modal dan pendapatan organisasi.

Manajemen risiko yang sukses membantu organisasi untuk mempertimbangkan seluruh dampak yang muncul di masa mendatang. Ini juga berarti mengevalusi hubungan antara risiko dan dampak terhadap tujuan organisasi.

6 Contoh Manajemen Risiko

Berikut ini ada beberapa contoh umum dari manajemen risiko, yaitu:

1) Menghindari risiko

Contoh pendekatan termudah untuk menghindari risiko ketika investor mengendalikan risiko di tempat mereka berinvestasi. Jika perusahaan tempat berinvestasi merugi, maka mereka dapat menjual investasi (saham) dan menghapusnya dari daftar investasi.

2) Manajemen kredit

Dalam industri ritel, selalu ada risiko karena faktor eksternal yang terlibat seperti kredit pelanggan. Jika perusahaan menganalisis risiko kredit pelanggan terlebih dahulu, mereka dapat mengelola risikonya seperti menghentikan perpanjangan tagihan.

3) Strategi khusus

Industri manufaktur, misalnya. Perusahaan sedang mengembangkan produk baru.

Jadi, mereka harus menganalisis risiko sebelum memulai produksi. Kemudian mereka mengevaluasi manfaat produk baru dan risiko yang kemungkinan muncul.

4) Risiko kepatuhan

Mempertahankan kepatuhan terhadap peraturan merupakan komponen penting bagi organisasi, tetapi juga meningkatkan risiko signifikan.

Perusahaan harus memiliki langkah kepatuhan bisnis secara teratur. Sistem manajemen ini dapat membantu perusahaan mematuhi peraturan dengan melacak semua proses, prosedur, dan teknologi.

5) Risiko keamanan

Semua proses pemeliharaan perlu diaudit secara berkala untuk memeriksa human error yang tersembunyi. Ini dapat ditangani dengan efisien jika perusahaan menerapkan sistem manajemen risiko.

6) Risiko keamanan data

Ini adalah bagian dari proses keamanan siber. Data adalah aset perusahaan yang harus dijaga. Pencurian data dapat terjadi dalam berbagai cara, maka pastikan perusahaan memiliki mitigasi risiko dari keamanan data.

10 Hal Penting Dalam Praktik Manajemen Risiko

Berikut 10 hal penting dalam praktik manajemen risiko berdasarkan Economic Intelligence Unit:

1. Kewenangan yang besar

Agar relevan dan efektif, manajer risiko perlu menjadi fungsi independen dengan kewenangan yang cukup untuk secara efisien menantang pengambil risiko.

2. Memimpin manajemen

Manajemen risiko harus berperan untuk meningkatkan otoritas manajemen untuk untuk membangun budaya risiko yang solid.

3. Meninjau tingkat keahlian

Perusahaan harus memastikan ketersediaan keahlian risiko yang memadai. Para ahli harus dilengkapi dengan alat dan informasi untuk memahami risiko dan posisi perusahaan.

4. Penilaian manusia

Model kuantitatif selalu dibatasi oleh kualitas data. Ini sering kali memiliki masalah yang besar jika memiliki kesalahan input kecil. Oleh karena itu, orang perlu tetap bertanggung jawab untuk membuat keputusan risiko.

5. Perencanaan skenario 

Teknik ini membantu perusahaan memahami dampak dari skenario yang parah tetapi masuk akal dan bersiap untuk peristiwa yang sangat tidak terduga.

6. Sistem insentif harus dibangun

Insentif harus dirancang dengan hati-hati, sehingga tidak mendorong mengejar keuntungan jangka pendek tanpa memperhatikan biaya jangka panjang.

7. Konsolidasi semua divisi

Perusahaan perlu melihat risiko pada seluruh divisi dan menggabungkannya. Memeriksa risiko dalam silo untuk memahami interaksi di antara risiko.

8. Memastikan ketergantungan

Perusahaan harus mempertimbangkan sejauh mana mereka mengandalkan sumber informasi risiko eksternal dan memahami batasan apa pun.

9. Keseimbangan yang cermat

Ada risiko untuk menetapkan, menerapkan dan memantau kontrol, mengawasi keseimbangan yang cermat tentang dampak.

10. Harus adaptif

Asumsi tentang risiko harus dipertanyakan dan diperbarui, sehingga perusahaan perlu memasukkan pengamatan ke sistem secara teratur. Ini memungkinkan perusahaan untuk memperbaiki kelemahan serta merespons perubahan kondisi bisnis.

Penutup

HRD harus mengetahui tentang manajemen risiko untuk melindungi karyawan dan perusahaan dalam operasional bisnis sehari-hari. HRD perlu menyelidiki area potensial di mana perusahaan menerapkan strategi untuk meminimalkan kemungkinan masalah sebelum terjadi.


by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *