Secara teknis, masalah pribadi karyawan bukan urusan HR atau manajer. Anda dapat mengabaikannya, tetapi coba pikirkan kembali.
Seseorang yang membawa masalah personal ke kantor dapat berdampak pada kinerja hingga relasi dengan rekan setimnya.
Jadi, Anda dapat membantu karyawan untuk menyelesaikan masalah sesuai kapasitas. Upaya ini untuk mendorong mereka berada dalam kondisi stabil agar dapat mempertahankan produktivitas kerja.
Terkadang, Masalah Pribadi Berimbas Ke Pekerjaan
47% karyawan mengatakan bahwa masalah pribadi terkadang memengaruhi kinerja mereka, berdasarkan riset Bensinger, DuPont & Associates.
Masalah pribadi bukan hanya karena konflik personal dengan rekan kerja. Masalah bisa berupa hubungan tak harmonis dengan pasangan, kelelahan merawat anggota keluarga, pertengkaran dengan saudara, atau masalah dengan dirinya sendiri.
Berurusan dengan karyawan yang sedang menghadapi masalah merupakan salah satu tantangan terbesar bagi HR atau manajer. Ada perusahaan yang menyediakan jasa psikolog agar karyawan dapat menangani masalahnya, tetapi ada juga yang tidak.
Namun, karyawan yang menanggung masalah akan mengalami kesulitan berkonsentrasi, perhatian pekerjaan menurun, dan kerap mengajukan izin.
Membantu karyawan untuk menyelesaikan masalah bukan pekerjaan sia-sia.
Karyawan adalah penggerak bisnis perusahaan, sehingga sudah selayaknya Anda peduli terhadap kondisi mereka. Jika mereka mampu menyelesaikan masalah, kinerja mereka pun meningkat.
Pastikan Masalah Karyawan: Pribadi Atau Pekerjaan?
Mengetahui seseorang memiliki masalah bukan hal sulit bagi HR maupun manajer.
Lihat saja perilakunya dalam beberapa hari, seperti sering melamun, terlambat datang ke kantor, tidak fokus jika diajak berdiskusi, mudah marah atau mengumpat, tidak mencapai target, dan terlihat murung atau tak seperti biasanya.
Jika kondisinya demikian, Anda bisa membantu karyawan untuk menyelesaikan masalahnya.
Namun sebelum itu, pastikan bahwa masalah tersebut tidak berhubungan dengan pekerjaan, seperti beban kerja, jam kerja, atau miskomunikasi antar tim.
Jika masalah ditimbulkan karena pekerjaan, Anda perlu menilai kembali cara kerja tim. Anda juga perlu mengecek bagaimana tekanan kerja memicu burnout dan masalah merembet ke mana-mana.
“Saya pernah ketemu karyawan yang punya masalah pribadi. Jadi karyawan ini nikah siri dengan seorang perempuan dan orang tua perempuan ini datang ke kantor pusat. Dan saya yang menemui mereka,” cerita Anugrah Alif, seorang HR, Sabtu (25/10/2021).
Mereka, lanjut Anugrah, meminta pertanggung jawaban si laki-laki karena sudah beberapa hari tidak pulang ke rumah. Mereka juga meminta informasi tentang yang bersangkutan, tetapi manajemen tidak bisa membagikan data pribadi karyawan ke orang lain.
“Kita bisa menelpon ke kantor cabang dan menanyakan apakah si karyawan ini masih bekerja atau tidak. Karena dia masih bekerja, kami sampaikan ke dia kalau ada keluarga yang mencarinya dan meminta dia untuk menyelesaikan masalah pribadi secepatnya.”
Penutup
Jika karyawan terlibat membawa masalah pribadi dalam pekerjaannya, sebaiknya perusahaan memiliki kebijakan atau prosedur jelas untuk mendukung karyawan selama masa-masa sulit.
Langkah tersebut menawarkan work-life balance guna meningkatkan produktivitas kerja karyawan, seperti fleksibilitas kerja, cuti berbayar, atau bantuan konsultasi psikolog.
Leave a Reply