Fungsi HR HRPods

Peran AI Dukung Fungsi HR Di Industri Perbankan

Artificial intelligence (AI) berperan penting dalam fungsi human resources (HR). Mulai dari proses rekrutmen penilaian kinerja, rencana suksesi, hingga strategi retensi karyawan. Bahkan AI mengetahui sentimen sebuah pekerjaan. Meski demikian, kehadiran AI tak lepas dari risiko. Salah satunya adalah bias rekrutmen. 

Dalam Future of AI: Potentials and Challenges for HR, Hacktiv8 menghadirkan pembicara yang membahas tentang AI bagi praktisi HR, Jumat (07/07/2023), di Kebayoran Baru, Jakarta.

Peran AI Bagi HR

Tak sedikit pihak yang mengatakan bahwa AI membuat disrupsi di berbagai bidang, termasuk HR. Namun, hal itu disangkal oleh Destya Pradityo, Head of Digital Strategy allobank.

“AI justru bukan untuk mendisrupsi, tetapi mendukung dan memberikan experience lebih baik dalam memberikan layanan perbankan kepada customer. Contohnya, registrasi menjadi customer bank yang dulu harus mengisi form berlembar-lembar, sekarang download app, isi form yang jumlahnya sudah berkurang dibanding dulu, lalu validasi. Tanpa bertemu CS, akun bank sudah bisa digunakan.”

AI di industri perbankan

Di industri perbankan, AI tak hanya memberikan layanan pelanggan saja. AI pun memperkuat fungsi HR supaya perusahaan memperoleh kandidat berpotensi dan karyawan berprestasi.

“Banyak yang bisa kita gali dari AI. Namun, kita harus mengerti dahulu framework yang akan dipakai dalam talent management,” ujar Doni Arzinal selaku Head of Digital Talent Management BRI.

Digital Talent Management di BRI, masih menurut Doni, bukanlah tim atau divisi HR. Ini adalah tim information technology (IT) yang memiliki pengaturan kecil sebagai HR. Kehadiran tim ini guna menarik kandidat sekaligus penjenamaan IT, karena BRI merupakan bank hibrida yang melayani rakyat di seluruh wilayah Indonesia. 

Sebagai mini HR, Doni dan tim membantu fungsi HR agar berjalan lancar. Salah satu fungsinya adalah proses rekrutmen. Di proses ini, tim digital talent akan berkomunikasi dengan hiring manager. Mereka berdiskusi tentang kandidat dan keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

“Kadang hiring manager enggak tahu job desc secara rinci. Dengan bantuan AI, kita bisa membuat job desc, menentukan skill, paket compensation and benefit yang atraktif, sampai dengan menganalisis tren atau sentimen kandidat di luar sana,” lanjut Doni.

AI dalam proses rekrutmen

Selanjutnya, AI juga dapat membantu HR atau perekrut untuk menarik passive candidate. Sebut saja menganalisis portofolio di platform yang biasa digunakan oleh kandidat IT dan mengevaluasi keterampilan dari video wawancara mereka.

Selain itu, AI dapat membantu onboarding karyawan baru. Mulai dari menganalisis profil karyawan baru, menilai kompetensi dan kebutuhannya, memilih buddy, serta membekali manajer tentang pengelolaan anggota tim. Semua informasi AI di atas akan diserahkan kepada manajer, termasuk pemilihan buddy

Ketika karyawan baru memulai hari pertama, ia, buddy, dan manajer dapat melakukan perbincangan secara komprehensif. Kondisi ini menciptakan wow moments.

“Menurut survei Forbes, tiga bulan pertama adalah critical moment bagi karyawan, apakah ia akan lanjut atau tidak.”

Risiko Di Belakang AI

Bagi Destya, perusahaan harus mengetahui cara mempersiapkan karyawan untuk menggunakan teknologi di setiap kegiatan bisnis. 

Perusahaan pun wajib mengadakan training dan monitoring dalam penggunaan teknologi, baik yang menyangkut AI, machine learning, maupun teknologi lain. Jika perlu, tuliskan hal itu pada standard operating procedure (SOP).

“Jangan sampai karyawan enggak tahu cara memakainya. Pastikan pemakaian teknologi sudah proper, karena mengubah behavior itu one thing sehingga perusahaan mendapatkan goals yang dituju.” 

Di sisi lain, penggunaan teknologi tidak luput dari bias. Doni mencontohkan bias dalam rekrutmen, di mana AI tidak memiliki sensitivitas pada konteks gender, sosial budaya, dan culture fit assessment.

“Implementasi AI itu mahal sekali dengan segala risikonya. Di cloud pun memerlukan kekuatan yang tinggi, jadi BRI mempunyai data and analytics dalam initiative charter untuk mengetahui mature organisasi,” Doni menambahkan informasi.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *