Leadership adalah keterampilan yang selalu dibutuhkan oleh organisasi. Seseorang dengan leadership yang tangguh akan cepat beradaptasi serta sigap merespons perubahan.
Menurut Horacio Barbeito, President dan CEO Walmart Canada, kualifikasi leadership yang tangguh membutuhkan emotional intelligence (EQ), self-awareness, dan humility. Berdasarkan Brent Gleeson, pendiri dan CEO TakingPoint Leadership, leadership yang tangguh datang dari pemimpin yang tangguh pula.
6 Kualifikasi Leadership Tangguh
Jika diibaratkan sebuah badan, leadership adalah otot, yang semakin diasah akan semakin tangguh. Jika ingin memiliki otot kuat, seseorang perlu perencanaan solid, konsisten, membutuhkan umpan balik, mengoreksi diri, hingga terus belajar. Inilah yang terjadi dalam kualifikasi leadership yang tangguh.
1. EQ
Barbeito mengatakan seseorang membutuhkan EQ yang sangat tinggi, bahkan melebihi angka IQ. Pasalnya, EQ berkaitan dengan kemampuan mendengarkan yang sangat penting bagi pemimpin. Pemimpin perlu mendengarkan anggota timnya, sehingga ia dapat mengambil tindakan. Ia juga harus menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan umpan balik ke tim.
2. Self-awareness
Barbeito menjelaskan pemimpin harus memiliki self-awareness. Ia tak bisa melakukan pekerjaan seorang diri, sehingga membutuhkan orang-orang terbaik di sebelahnya. Selanjutnya, pemimpin harus menentukan siapa saja yang sesuai memajukan perusahan, termasuk menyiapkan pemimpin berikutnya. Untuk mempermudah proses tersebut, ia dapat merencanakan perjalanan karier, merancang strategi bisnis, menentukan talenta yang diinginkan oleh perusahaan, dan dampak yang ingin diberikan terhadap bisnis.
3. Humility
Masih menurut Barbeito, pemimpin yang memiliki humility akan mendengar umpan balik dari anggotanya dan tidak bereaksi secara defensif. Dengan kata lain, pemimpin mampu mengesampingkan ego pribadi dan memberikan kesempatan tim melontarkan ide mereka, termasuk menghargai kinerja mereka. Dampak dari hal itu adalah perusahaan dapat memaksimalkan keterlibatan tim.
4. Fokus dan disiplin
Brent menuturkan, leadership adalah langkah untuk tetap menerapkan fokus dan disiplin. Keduanya bisa mengurangi stres kerja serta mampu menyelesaikan pekerjaan secara efektif.
5. Terus belajar
Jangan pernah lelah untuk belajar. Belajar dari buku, siniar, ilmu baru, perspektif baru, dan tak ragu untuk menerapkannya dalam pekerjaan. Pemimpin seperti ini akan menjadi role model bagi timnya.
6. Work-life balance
Pada titik tertentu, hidup seseorang tidak seimbang. Leadership yang tangguh harus memiliki work-life balance. Pemimpin perlu memprioritaskan satu bagian dari hidupnya, sehingga ia bisa fokus dan lebih menghargai pencapaiannya.
Baca juga: 9 Prinsip Agile Leadership Di Tengah Ketidakpastian
Tantangan Leadership Adalah Organisasi & Individu
Setiap hal memiliki tantangan untuk diatasi, tak terkecuali leadership yang berasal dari manajemen (organisasi) atau individu (pemimpin). Apa saja tantangannya?
1) Masalah komunikasi
Tantangan leadership yang sering terjadi di organisasi adalah komunikasi yang buruk antara anggota tim, manajer, dan pemimpin tertinggi. Oleh sebab itu, pemimpin dapat mempraktikkan komunikasi terbuka dengan anggota tim. Bagi tim HR, tak ada salahnya untuk mendengarkan keluh kesah kedua belah pihak yang sedang bermasalah serta membantu penyelesaiannya.
2) Terlalu banyak tekanan
Pemimpin kerap menghadapi tekanan pekerjaan, dari mengawasi proyek, tugas kerja, hingga deadline ketat. Agar leadership berjalan lancar, pemimpin dapat mendelegasikan tugas ke anggotanya dan menjalankan komunikasi efektif.
3) Tak ada kesempatan
Tantangan lain dalam leadership adalah tak ada kesempatan bagi karyawan untuk tumbuh. Padahal kesempatan membuat mereka berkembang, tumbuh, dan terlibat di organisasi. Namun, pemimpin dapat memberikan peluang kepada karyawan untuk berkembang dengan pelatihan, lokakarya, atau kursus pendek sesuai minat mereka.
4) Terlalu banyak aturan
Aturan diperlukan untuk membuat sistem organisasi berjalan lancar, tetapi terlalu banyak aturan dapat membatasi kreativitas tim dan membuat mereka tidak percaya diri. Dalam hal ini, pemimpin perlu memberikan kebebasan ke tim untuk menyelesaikan tugas atau proyek berdasarkan kreativitas mereka.
Ya, mewujudkan seseorang dengan ketangguhan leadership adalah upaya jangka panjang bagi perusahaan, terkadang langkah perusahaan menghadapi kegagalan. Namun, itu wajar dan pemimpin perlu mendorong karyawan untuk segera bangkit dan memperbaiki diri, dibanding menyalahkan orang lain.
Leave a Reply