Menurut studi Society for Human Resource Management (SHRM), sekitar 61% organisasi melakukan exit interview memungkinkan perusahaan mengumpulkan umpan balik tentang alasan mengapa karyawan resign.
Upaya tersebut dapat tim HR gunakan untuk mengelola pergantian dan retensi karyawan dengan lebih baik. Terlebih jika ada posisi tertentu yang memiliki tingkat turnover tinggi.
Alasan Perusahaan Perlu Melakukan Exit Interview
Untuk mengisi satu posisi, perusahaan rata-rata membutuhkan waktu lebih dari enam minggu. Di beberapa industri, proses rekrutmen dapat memakan waktu berbulan-bulan.
Dengan semua kerja keras yang dilakukan dalam proses rekrutmen, melihat rekan kerja resign menjadi momen menyakitkan. Meskipun tim HR tidak bisa menghalangi ketika karyawan mengundurkan diri, tetapi Anda dapat mencegahnya agar mereka tidak resign dalam hitungan bulan.
Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan peran tim HR untuk menjalankan exit interview. Langkah ini dapat menciptakan perubahan positif dengan mendapatkan umpan balik dari karyawan yang akan resign. Namun, alasan perlu melakukan wawancara terakhir kepada mereka lebih dari itu.
#1 Identifikasi pola
Mengumpulkan umpan balik dari exit interview memungkinkan tim HR untuk mengidentifikasi pola di antara karyawan yang keluar. Informasi ini dapat menyoroti permasalahan berulang atau area pekerjaan yang perlu ditangani secepatnya.
#2 Tingkatkan efektivitas
Wawancara terakhir dapat meningkatkan efektivitas perusahaan, selama tim HR dan manajemen memperbaiki kebijakan, prosedur, program pelatihan, dan/atau praktik manajemen.
#3 Tingkatkan keterlibatan karyawan
Data dari exit interview memberikan kesempatan kepada tim HR untuk mengidentifikasi penyebab karyawan resign. Dengan demikian, tim dapat membuat kebijakan yang menguntungkan karyawan saat ini serta meningkatkan keterlibatan mereka.
#4 Kepatuhan hukum
Wawancara terakhir berfungsi sebagai proses formal untuk mendiskusikan masalah apa pun yang terkait kepatuhan hukum, seperti pelecehan atau diskriminasi. Jadi, usaha ini memberikan ruang aman bagi karyawan untuk mengungkapkan kekhawatirannya, memberikan perusahaan untuk mengatasi potensi risiko, dan mengambil tindakan tepat untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan inklusif.
Artikel terkait: Exit Interview: Manfaat & Poin Yang Wajib Diperhatikan
Tindak Lanjut Exit Interview Untuk Tingkatkan Kinerja
Selama exit interview, Anda akan menanyakan serangkaian pertanyaan kepada karyawan tentang:
- Alasan karyawan mengundurkan diri
- Kepuasan kerja mereka terhadap pekerjaan dan perusahaan
- Hubungan mereka dengan supervisor atau manajer dan rekan setim
- Proses onboarding dan alur kerja
- Gaji, tunjangan, dan fasilitas
- Work-life balance
- Peluang untuk tumbuh dan berkembang
Setelah wawancara terakhir, lalu apa tindakan perusahaan selanjutnya? Berikut ini enam cara perusahaan memanfaatkan exit interview untuk meningkatkan kinerja karyawan:
1) Perkuat onboarding
Manfaatkan data dari wawancara terakhir untuk memperkuat onboarding karyawan baru. Manajer dan tim HR kejelasan tugas, proses kerja dan kelengkapan materi pelatihan saat onboarding.
2) Tingkatkan praktik manajemen
Hasil proses ini akan menerima umpan balik karyawan tentang pekerjaan, termasuk peran manajer. Jadi, manajer akan mengetahui tentang gaya kepemimpinan dan dampak yang ditimbulkan terhadap anggota timnya. Hal itu membantu manajer mengenali kelemahan dan kekuatan serta kesadaran diri untuk memperbaiki kepemimpinannya.
3) Perbaiki evaluasi kinerja
Data yang diperoleh dari wawancara terakhir dapat memperbaiki sistem evaluasi kinerja, sehingga perusahaan memberikan pengakuan dan penghargaan atas kontribusi karyawan. Terlebih jika mereka menyinggung soal keadilan, transparansi, dan frekuensi evaluasi.
Artikel selanjutnya: 7 Metode Evaluasi Kinerja Karyawan
4) Analisis pola pergantian karyawan
Hasil wawancara terakhir dapat Anda gunakan untuk mengidentifikasi pola pergantian karyawan, termasuk alasan mereka mengundurkan diri. Dengan mengenali pola ini, Anda dapat mengubah strategi pengelolaan karyawan. Misalnya, jika posisi tertentu terus-menerus mengalami pergantian karyawan yang tinggi, tim HR akan lebih memperhatikan kinerja manajer dan memberikan program pelatihan berdasarkan saran dari mantan anggota timnya.
5) Tingkatkan keterlibatan karyawan
Ketika hasil wawancara menunjukkan bahwa keterlibatan karyawan rendah, analisis umpan balik mereka untuk menumbuhkan budaya kerja positif. Tim HR perlu strategi yang mendorong perubahan dan penghargaan kepada kerja keras mereka.
6) Atasi masalah budaya
Melalui exit interview, karyawan dapat mengungkapkan konflik atau situasi di mana budaya tidak mendukung kebutuhan atau nilai-nilai mereka. Tindak lanjut dari hal itu adalah perusahaan dapat menciptakan budaya yang lebih selaras dengan nilai karyawan dan menumbuhkan lingkungan kerja positif.
Wawancara terakhir memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk mendengarkan pendapat karyawan. Selanjutnya, tim HR akan menganalisis setiap pendapat tersebut dan menindaklanjutinya, baik yang berhubungan dengan budaya perusahaan hingga proses rekrutmen.
Leave a Reply