Employee experience mapping tak sekadar upaya mempertahankan karyawan berkinerja tinggi. Namun, hal ini dapat menghasilkan karyawan yang lebih terlibat dan produktif.
Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan fokus kuat pada employee experience mengungguli pesaing mereka sebesar 122%. Pasalnya, hasil dari employee experience mapping dapat digunakan untuk mendukung karyawan agar mereka lebih bersemangat dalam bekerja.
Mengenal Employee Experience Mapping
Definisi
Employee experience mapping merupakan proses memetakan semua langkah yang dimiliki oleh karyawan terhadap perusahaan, mulai dari hari pertama mereka masuk hingga hari terakhir mereka bekerja.
Dengan hal tersebut, perusahaan akan memahami dan meningkatkan pengalaman karyawan, termasuk mengidentifikasi permasalahan dan mendukung kinerja mereka. Meski proses ini memakan waktu tidak sebentar, tetapi perusahaan memiliki pandangan komprehensif dan holistik tentang pengalaman karyawan untuk meningkatkan keterlibatan dan retensi mereka.
Manfaat
Identifikasi employee experience mapping bermanfaat untuk meningkatkan setiap aspek dalam organisasi, yaitu:
- Peningkatan produktivitas: pemetaan ini dirancang guna menyederhanakan proses dan menghilangkan hambatan di lingkungan kerja, sehingga karyawan dapat lebih produktif dan efisien
- Peningkatan retensi: tingkat turnover yang tinggi dapat menguras sumber daya secara signifikan, maka solusinya adalah menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan memuaskan
- Daya tarik bagi kandidat: employee experience positif menjadi magnet bagi kandidat berpotensi dan mereka tak sungkan untuk merekomendasikan perusahaan kepada orang terdekat sebagai tempat kerja terbaik
- Komunikasi lebih jelas: mapping dapat mengidentifikasi kesenjangan komunikasi dan memahami tantangan yang ada, sehingga tim HR dan manajemen dapat menerapkan strategi untuk meningkatkan komunikasi sekaligus memastikan semua karyawan mempunyai pemahaman yang sama
- Pengambilan keputusan: mapping memberikan data dan wawasan SDM, perubahan kebijakan, atau perbaikan organisasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan lebih baik
- Memperkuat budaya perusahaan: mapping dapat menyelaraskan setiap nilai dan budaya perusahaan terhadap pengalaman karyawan
Artikel berikutnya: Employee Life Cycle Mampu Tingkatkan Produktivitas Perusahaan
4 Langkah Employee Experience Mapping
Fresia Jackson, Culture Amp People Scientist, mengatakan bahwa pemetaan memungkinkan perusahaan untuk mempelajari tahapan umum tentang employee experience, tak terkecuali menempatkan diri pada posisi karyawan, melihat di mana nilai-nilai perusahaan saat momen-momen penting, di mana perusahaan mungkin mengalami kegagalan, dan mengubah kebijakan yang berdampak.
Langkah 1: Momen penting
Dalam setiap tahap, terdapat momen-momen penting bagi karyawan atau kandidat. Misalnya, mereka menerima offering letter dari perusahaan. Jika tim HR dapat mengidentifikasi dan berfokus pada momen penting, Anda dapat membantu keterlibatan dan kinerja mereka.
Langkah 2: Konteks organisasi
Pemetaan employee experience harus sejalan dengan konteks organisasi, seperti misi, visi, dan nilai perusahaan. Cara organisasi menampilkan dan menjalankan hal tersebut akan berdampak langsung pada pengalaman karyawan dalam bekerja dengan tim. Oleh karena itu, menentukan dan memprioritaskan momen penting yang menunjukkan konteks organisasi sangatlah penting.
Baca juga: 5 Manfaat Career Mapping Dukung Kesuksesan Karyawan
Langkah 3: Sudut pandang karyawan
Setiap orang memiliki sudut pandang yang membentuk cara mereka berinteraksi dengan pekerjaannya. Sebut saja sejak kapan mereka bekerja, di perusahaan mana mereka mulai berkarier, dan apakah mereka orang tua baru. Jadi, pertimbangkan sudut pandangnya berpengaruh terhadap perjalanan mereka di perusahaan.
Dalam hal ini, tim HR perlu memahami critical stage dari emosi karyawan untuk memberikan pengalaman kerja yang positif. Misalnya, bertanya kabar, berempati terhadap situasi yang karyawan miliki, mengamati interaksi antar anggota tim, dan mensurvei tentang pengalaman mereka atau membuat employee feedback untuk mengetahui “celah” yang bisa diperbaiki oleh manajemen.
Langkah 4: Prioritas
Langkah ini akan memilih tahap dan momen apa yang menjadi fokus perusahaan kepada karyawan. Sebaiknya, Anda memprioritaskan pada hal tertentu untuk mengukur keefektifan perkembangan karyawan serta bisnis, terlebih jika terjadi banyak perubahan secara bersamaan.
Setelah langkah di atas, usahakan untuk menetapkan key performance indicator (KPI) untuk mengukur keberhasilan pemetaan, seperti keterlibatan karyawan, profit perusahaan, hingga keberhasilan perusahaan merekrut kandidat terbaik.
Employee experience mapping bukan sekadar nice-to-have, tetapi strategi pengelolaan SDM yang harus dilakukan oleh perusahaan. Ini bukan memberikan gaji lebih tinggi dari kompetitor. Ini tentang memelihara lingkungan kerja yang membuat karyawan berkembang, memupuk kebahagiaan, dan mendorong perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi.
Leave a Reply