Penelitian Deloitte Digital menemukan bahwa terdapat bridge the gap antara atasan dan karyawan, terutama dari generasi z (mereka yang lahir dari 1997–2012). Meski pada beberapa hal, mereka memiliki kesamaan pandangan, tetapi perbedaan antara generasi ini memiliki implikasi terhadap lingkungan kerja.
Salah satu contohnya adalah selisih pendapat tentang empati. Karyawan gen z menganggap bahwa sikap empati adalah syarat yang wajib dipenuhi di dunia kerja, tetapi tidak demikian bagi atasan, yang berasal dari generasi sebelumnya.
4 Tantangan Bagi Gen Z Dan Pemimpin
1) Perbedaan tentang empati
Gen z sangat menghargai empati dari atasan, karena hal ini berpengaruh terhadap keterlibatan mereka di tempat kerja. Sebaliknya, pemimpin tidak terlalu mementingkannya sehingga gen z merasa bahwa pemimpin hanya berfokus pada produktivitas atau angka-angka yang mereka raih, bukan peduli terhadap pribadi individu.
2) Perbedaan tentang kesehatan mental
Karyawan merasa bahwa tidak mendapatkan dukungan kesehatan mental di tempat kerja, padahal kondisi tersebut memengaruhi mereka dalam bekerja. Meski demikian, tak sedikit pemimpin yang membantu karyawan agar mereka mempertahankan beban kerja yang sehat dan terlibat dalam percakapan yang bermakna tentang karier, minat, serta keterampilan individu.
3) Perbedaan tentang pekerjaan vs. identitas pribadi
Seberapa penting pekerjaan terhadap identitas pribadi? Dalam penelitian Deloitte Digital, gen z menjawab sebesar 61% sedangkan 86% adalah jawaban pemimpin karena pekerjaan merupakan bagian penting dari identitas mereka.
4) Lain-lain
Perbedaan lain antara pemimpin dan karyawan adalah, penghargaan, pengakuan, serta pelatihan. Jika pemimpin tidak memiliki upaya terpadu untuk memahami kebutuhan gen z, maka perusahaan berisiko kehilangan karyawan berpotensi sekaligus peningkatan tingkat turnover.
Baca juga: 5 Kiat Memotivasi Karyawan Selain Finansial
4 Langkah Bridge The Gap Antara Atasan Dan Karyawan
Kesenjangan antara atasan dan karyawan dapat dibagi menjadi tiga kategori, yakni:
- Kesenjangan pengetahuan: menggambarkan atasan yang tidak memahami yang diinginkan oleh karyawan gen z sepenuhnya
- Kesenjangan keselarasan: menggambarkan atasan yang memahami apa yang diinginkan oleh karyawan tetapi tidak setuju dengan mereka
- Kesenjangan pelaksanaan: menggambarkan kedua kelompok yang setuju pada perubahan tetapi kurang jelas tentang cara menyampaikan perubahan tersebut
Apa yang dapat dilakukan oleh pemimpin untuk menjembatani kesenjangan tersebut?
1) Tumbuhkan rasa ingin tahu
Atasan perlu menumbuhkan rasa ingin tahu tentang gen z agar lebih memahami perilaku dan pola pikir mereka. Selanjutnya, perusahaan dapat membuat strategi pengelolaan SDM yang bertujuan meningkatkan pengalaman dan membangun kepercayaan mereka terhadap perusahaan.
Rekomendasi artikel: 7 Strategi Kelola Angkatan Kerja Terkini
2) Ciptakan kebersamaan
Angkatan kerja terkini menginginkan suara mereka didengarkan oleh pihak lain–perusahaan atau manajemen. Mereka ingin menciptakan masa depan yang lebih bermakna. Jadi, Anda harus bersungguh-sungguh menciptakan peluang agar mereka memperlihatkan keterampilan dalam pemecahan masalah sekaligus menjadi penghubung antara generasi mereka dan generasi lainnya.
3) Mentoring terbalik
Biasanya, mentoring dilakukan oleh karyawan senior kepada juniornya. Namun, atasan bekerja sama dengan tim HR dapat melakukan mentoring terbalik, di mana gen z menjadi mentor bagi seniornya. Ini bertujuan agar karyawan senior lebih memahami situasi tenaga kerja terkini.
Artikel selanjutnya: 10 Cara Memenangkan Hati Gen Z Dalam Rekrutmen
4) Influencer
Manfaatkan karyawan gen z untuk menjadi influencer bagi perusahaan, misalnya melalui employer branding. Praktik ini membantu serta membentuk budaya tenaga kerja pada masa mendatang.
Ya, gen z ingin didengar, didukung, dan diberi ruang untuk mengembangkan diri secara personal dan profesional. Oleh karena itu, setiap tantangan dan kesenjangan merupakan peluang bagi perusahaan untuk menjalin hubungan dengan karyawan agar mereka tetap produktif, berkomitmen, dan terhubung terhadap peran dan tim.
Leave a Reply