Apa persamaan antara budaya perusahaan dan pengembangan produk atau layanan? Keduanya sama-sama sulit. Menurut Deepti Juturu, pendiri dan CEO Prezentium, budaya perusahaan kuat adalah faktor penting perusahaan untuk meraih kesuksesan.
Jika perusahaan berencana atau berada dalam pertumbuhan bisnis, maka pemimpin perlu meningkatkan budaya perusahaan yang mengutamakan pelatihan dan pembelajaran berkelanjutan. Perusahaan juga harus mempersiapkan sumber dayanya untuk menghadapi tantangan sekaligus menyiapkan solusinya.
Cakupan Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan merupakan nilai-nilai, sikap, perilaku, dan standar bersama yang membentuk lingkungan kerja. Budaya tercermin dari hal yang menciptakan pengalaman sehari-hari di sebuah perusahaan.
Ini mencakup tentang pengalaman yang dimiliki oleh semua orang–karyawan baru hingga pimpinan–di tempat kerja serta bagaimana mereka menyelaraskan dengan jenama dan pesan perusahaan.
Ketika perusahaan mempunyai budaya yang baik, karyawan akan terlibat, berkomitmen, dan bersemangat untuk bekerja. Kenapa demikian? Karena budaya yang sehat menciptakan ekspektasi yang jelas, seperti bagaimana pekerjaan diselesaikan, mengapa pekerjaan itu penting, dan bagaimana harapan kepada tim yang memperlakukan anggotanya.
Di sisi lain, budaya perusahaan yang baik akan menumbuhkan pengalaman positif di tempat kerja. Saat karyawan memiliki pengalaman tersebut, mereka cenderung merasa lebih baik dalam bekerja setiap hari.
Baca juga: 8 Membangun Budaya HR Customer Centric
3 Kiat Tingkatkan Budaya Perusahaan Seiring Bisnis Yang Bertumbuh
Juturu menjelaskan bahwa tak sedikit perusahaan yang gagal mengeksekusi ide baru karena perencanaan yang buruk atau tantangan tak terduga.
Namun, perusahaan memiliki strategi berbeda, apa yang berhasil pada tim yang beranggotakan lima orang belum tentu sesuai untuk perusahaan yang memiliki ratusan karyawan. Berikut kiat meningkatkan budaya perusahaan untuk mengiringi pertumbuhan bisnis berkelanjutan:
1. Prioritaskan pelatihan
Jangan meremehkan pelatihan, karena pemberian pelatihan secara berkelanjutan membuat karyawan mampu beradaptasi terhadap peralihan lanskap bisnis, preferensi pelanggan, serta perubahan teknologi.
Program pelatihan yang tepat mendukung pertumbuhan personal sekaligus membuka peluang karier karyawan. Kondisi tersebut membuat karyawan percaya diri kepada keterampilan dan kepuasan kerja lebih tinggi, sehingga ia lebih produktif.
Memang, pelatihan selalu membutuhkan dana tak sedikit. Namun, perusahaan dapat memberikan kelas gratis, peer learning, menciptakan nilai perusahaan yang berfokus pada pelatihan, serta memberikan penghargaan kepada karyawan yang mengikuti pelatihan keterampilan teknis maupun nonteknis.
Juturu menegaskan bahwa perusahaan perlu menggabungkan materi pelatihan dengan wawasan berbasis data dan tugas kerjanya. Tim HR juga perlu mendorong karyawan untuk selalu belajar, karena ini ialah perjalanan seumur hidup yang harus mereka tingkatkan seiring dengan keberhasilan perusahaan.
2. Model kerja hybrid
Upaya meningkatkan company culture, perusahaan dapat dilakukan dengan penerapan model kerja hybrid. Model kerja ini tak hanya membuat karyawan senang dan bekerja lebih lama bagi perusahaan, alih-alih mengundurkan diri. Ini juga cara untuk meningkatkan kinerja mereka plus memastikan tim menjalankan fungsi dan berkolaborasi. Biasanya, model kerja hybrid diikuti dengan kebijakan fleksibilitas kerja.
3. Employee recognition
Perusahaan yang kurang memberikan employee recognition menyebabkan 79% pengunduran diri. Langkah ini tak sekadar memberikan pujian kepada karyawan yang mencapai target. Lalu, employee recognition seperti apa yang harus dilakukan oleh perusahaan?
Perusahaan perlu mengetahui karyawan yang melakukan inisiatif baru, HR yang membantu kinerja karyawan baru, hingga mendorong pemimpin tim untuk memperhatikan kinerja anggota. Semakin mereka bahagia, perusahaan semakin mendapatkan pelanggan yang loyal.
Artikel selanjutnya: Tipe Dan Karakteristik Employee Recognition
Pemilik atau pemimpin perusahaan akan bersemangat ketika mengembangkan produk atau jasa dari nol hingga berinovasi ke tahap selanjutnya. Di luar hal mendasar tentang operasi bisnis sehari-hari, mereka perlu meningkatkan budaya perusahaan guna membangun ketahanan dan menjalankan bisnis berkelanjutan.
Leave a Reply