Peran karyawan sebagai employee influencer atau influencer perusahaan, adalah konsep baru dalam tren personal branding yang sedang berkembang di 2023.
Ini fokus pada karyawan yang memanfaatkan kehadiran mereka di media sosial dengan kepentingan pribadi untuk mempengaruhi audience mereka.
Dalam artikel ini, akan mengungkapkan lebih lanjut tentang peran karyawan sebagai employee influencer dan bagaimana perusahaan dapat memanfaatkannya.
Memahami Employee Influencer Bagi Perusahaan
Employee influencer adalah individu dalam perusahaan yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi persepsi dan interaksi audience, baik internal maupun eksternal, terhadap merek, produk, atau layanan.
Singkatnya, mereka adalah sumber pengaruh yang dapat memberikan nilai tambah bagi merek perusahaan dalam berbagai aspek.
Karyawan, sebagai wajah dan sumber informasi yang dapat dipercayai, memungkinkan terjalinnya hubungan emosional dengan pelanggan, dan suara mereka dapat mendukung meningkatnya kesadaran merek, jangkauan, perekrutan, serta citra perusahaan.
Employee influencer tentu berbeda dari advokat karyawan yang lebih umum dikenal di perusahaan.
Mereka tidak hanya mempromosikan merek perusahaan, tetapi juga berkontribusi pada isu-isu lebih luas yang terkait dengan peran mereka. Berikut adalah peran karyawan sebagai influencer:
- Sengaja membangun merek pribadi
- Fokus pada aspek eksternal
- Mampu menghasilkan dampak langsung bagi bisnis perusahaan
Menurut Anita Veszeli, Direktur Media Sosial dan Advokasi di Ericsson, karyawan adalah sumber pengaruh terbaik yang harus dimanfaatkan oleh perusahaan.
Pergeseran Persepsi Employee Influencer
Menurut Anita Veszeli perusahaan perlu mengubah pandangan mereka terhadap karyawan, dan pandang karyawan sebagai pemberi pengaruh independen bukan sekadar pendukung perusahaan.
Menurutnya, perusahaan harus berpindah dari pandangan lama tentang advokasi karyawan dan melihat karyawan sebagai pembuat konten dan pemimpin pemikiran.
Mereka bukanlah channel perusahaan, mereka adalah individu yang menggunakan suara dan kata-kata mereka sendiri untuk mengkomunikasikan konten PR dan perusahaan kepada pelanggan.
Hannah Maher, Pemilik Produk Digital dan Manajer Konten di BT, setuju dengan pandangan ini. Menurutnya, yang terbaik dalam media sosial adalah pengalaman pribadi karyawan yang manusiawi.
Hannah menekankan pentingnya memberdayakan karyawan secara online daripada mengendalikan akun mereka.
Tim Hannah pertama kali berkolaborasi dengan employee influencer karena ada kebutuhan bisnis konkret yang harus mereka selesaikan. Mereka menyadari bahwa pengaruh karyawan berjalan lebih efektif ketika karyawan tersebut memiliki minat pribadi dalam kehadiran mereka di media sosial.
Hannah juga menjelaskan karena BT adalah organisasi besar, tidak ada pendekatan universal.
Sehingga penting untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara memengaruhi para pemimpin senior dan bekerja dengan mereka yang benar-benar tertarik menjadi pemberi pengaruh karyawan dalam bisnis ini.
Cara HR Mendorong Karyawan Sebagai Employee Influencer
1. Libatkan pemimpin
Tidak cukup hanya mendorong staf untuk aktif di berbagai platform media sosial, perusahaan perlu melibatkan para pemimpin senior untuk memberikan contoh.
Ini akan memberikan sinyal positif yang lebih kuat kepada seluruh perusahaan, karyawan akan merasa lebih diizinkan untuk mengejar inisiatif mereka sendiri.
2. Buat regulasi
Perusahaan perlu membuat regulasi baru, karena penting untuk memahami bahwa membangun merek korporat di media sosial harus disetujui oleh seluruh perusahaan dan dipimpin oleh employee influencer.
Regulasi dalam bersosial media adalah langkah penting untuk melindungi data perusahaan dan karyawan. Meskipun mungkin menakutkan bagi beberapa perusahaan karena akan kehilangan kendali, Ericsson telah berhasil mengatasi hal ini dalam proses mereka sendiri.
Meskipun pesan dari karyawan tidak selalu sejalan dengan pesan PR, perusahaan perlu merasa nyaman dengan ketidaknyamanan ini dan siap menghadapi kemungkinan kesalahan.
3. Ajak karyawan untuk menjadi influencer
Rayakan perilaku positif yang sudah ada dalam tim, termasuk anggota yang aktif di media sosial, sebagai cara untuk mendorong lebih banyak karyawan menjadi influencer.
Hargai employee influencer yang sudah ada, dan ini akan mempermudah perusahaan dalam menciptakan lebih banyak influencer di masa depan.
Penutup
Karyawan adalah aset berharga bagi perusahaan dan dengan melatih mereka untuk menjadi ahli media sosial, perusahaan dapat memperkuat merek di pasar dan menciptakan pengaruh yang signifikan.
Pada 2023 akan menjadi tahun bagi karyawan yang berpengaruh, baik perusahaan sudah siap atau belum. Perusahaan dapat memberikan kebebasan kepada mereka untuk membuat konten mereka pribadi.
Selain itu, perusahaan harus bisa beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan. Dengan mengalihkan sebagian anggaran untuk mendukung karyawan dalam pembuatan konten, perusahaan akan mendapatkan reputasi positif dan menarik calon karyawan berpotensi.
Leave a Reply