Manajemen risiko merupakan proses mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko keuangan, hukum, serta keamanan terhadap modal dan pendapatan organisasi.
Manajemen risiko yang sukses membantu organisasi untuk mempertimbangkan seluruh dampak yang muncul di masa mendatang. Ini juga berarti mengevalusi hubungan antara risiko dan dampak terhadap tujuan organisasi.
6 Contoh Manajemen Risiko
Berikut ini ada beberapa contoh umum dari manajemen risiko, yaitu:
1) Menghindari risiko
Contoh pendekatan termudah untuk menghindari risiko ketika investor mengendalikan risiko di tempat mereka berinvestasi. Jika perusahaan tempat berinvestasi merugi, maka mereka dapat menjual investasi (saham) dan menghapusnya dari daftar investasi.
2) Manajemen kredit
Dalam industri ritel, selalu ada risiko karena faktor eksternal yang terlibat seperti kredit pelanggan. Jika perusahaan menganalisis risiko kredit pelanggan terlebih dahulu, mereka dapat mengelola risikonya seperti menghentikan perpanjangan tagihan.
3) Strategi khusus
Industri manufaktur, misalnya. Perusahaan sedang mengembangkan produk baru.
Jadi, mereka harus menganalisis risiko sebelum memulai produksi. Kemudian mereka mengevaluasi manfaat produk baru dan risiko yang kemungkinan muncul.
4) Risiko kepatuhan
Mempertahankan kepatuhan terhadap peraturan merupakan komponen penting bagi organisasi, tetapi juga meningkatkan risiko signifikan.
Perusahaan harus memiliki langkah kepatuhan bisnis secara teratur. Sistem manajemen ini dapat membantu perusahaan mematuhi peraturan dengan melacak semua proses, prosedur, dan teknologi.
5) Risiko keamanan
Semua proses pemeliharaan perlu diaudit secara berkala untuk memeriksa human error yang tersembunyi. Ini dapat ditangani dengan efisien jika perusahaan menerapkan sistem manajemen risiko.
6) Risiko keamanan data
Ini adalah bagian dari proses keamanan siber. Data adalah aset perusahaan yang harus dijaga. Pencurian data dapat terjadi dalam berbagai cara, maka pastikan perusahaan memiliki mitigasi risiko dari keamanan data.
10 Hal Penting Dalam Praktik Manajemen Risiko
Berikut 10 hal penting dalam praktik manajemen risiko berdasarkan Economic Intelligence Unit:
1. Kewenangan yang besar
Agar relevan dan efektif, manajer risiko perlu menjadi fungsi independen dengan kewenangan yang cukup untuk secara efisien menantang pengambil risiko.
2. Memimpin manajemen
Manajemen risiko harus berperan untuk meningkatkan otoritas manajemen untuk untuk membangun budaya risiko yang solid.
3. Meninjau tingkat keahlian
Perusahaan harus memastikan ketersediaan keahlian risiko yang memadai. Para ahli harus dilengkapi dengan alat dan informasi untuk memahami risiko dan posisi perusahaan.
4. Penilaian manusia
Model kuantitatif selalu dibatasi oleh kualitas data. Ini sering kali memiliki masalah yang besar jika memiliki kesalahan input kecil. Oleh karena itu, orang perlu tetap bertanggung jawab untuk membuat keputusan risiko.
5. Perencanaan skenario
Teknik ini membantu perusahaan memahami dampak dari skenario yang parah tetapi masuk akal dan bersiap untuk peristiwa yang sangat tidak terduga.
6. Sistem insentif harus dibangun
Insentif harus dirancang dengan hati-hati, sehingga tidak mendorong mengejar keuntungan jangka pendek tanpa memperhatikan biaya jangka panjang.
7. Konsolidasi semua divisi
Perusahaan perlu melihat risiko pada seluruh divisi dan menggabungkannya. Memeriksa risiko dalam silo untuk memahami interaksi di antara risiko.
8. Memastikan ketergantungan
Perusahaan harus mempertimbangkan sejauh mana mereka mengandalkan sumber informasi risiko eksternal dan memahami batasan apa pun.
9. Keseimbangan yang cermat
Ada risiko untuk menetapkan, menerapkan dan memantau kontrol, mengawasi keseimbangan yang cermat tentang dampak.
10. Harus adaptif
Asumsi tentang risiko harus dipertanyakan dan diperbarui, sehingga perusahaan perlu memasukkan pengamatan ke sistem secara teratur. Ini memungkinkan perusahaan untuk memperbaiki kelemahan serta merespons perubahan kondisi bisnis.
Penutup
HRD harus mengetahui tentang manajemen risiko untuk melindungi karyawan dan perusahaan dalam operasional bisnis sehari-hari. HRD perlu menyelidiki area potensial di mana perusahaan menerapkan strategi untuk meminimalkan kemungkinan masalah sebelum terjadi.
Leave a Reply