Tim human resource (HR) sangat berperan penting dalam mendorong perubahan mindset karyawan. Hal itu disampaikan oleh Nanang Abdul Manaf, Wakil Kepala SKK Migas, Senin (19/06/2023), di perhelatan IHRS Ke-13 di Bali Nusa Dua Convention Center.
Menurut Nanang, salah satu tantangan organisasi tempatnya bernanung adalah mindset. Sejak pandemi COVID-19, beberapa situasi berubah seperti pertikaian Rusia dan Ukraina, perubahan supply and demand energi, hingga kemunculan teknologi terkini. Hal tersebut juga terjadi di bisnis migas.
Energy Trilemma
“Dulu tantangan tidak sedahsyat sekarang, jadi kita bisa survive. Sekarang, kita bisa tergilas karena di sini kita mengalami trilemma energi,” ujar Nanang.
Energy trilemma adalah:
Pertama, pihaknya harus mengamankan keberadaan energi bagi negara.
Kedua, pihaknya memastikan energi tersedia dan affordable.
Ketiga, penggunaan teknologi yang hemat energi dan menurunkan emisi, karena linkungan sudah penuh dengan karbon.
“Bagaimana bisa menyeimbangkan tiga hal itu? Kita tidak bisa berhenti berproduksi, sementara kebutuhan akan energi terus meningkat. Salah satunya karbon yang dihasilkan, kami tangkap, distorage untuk energi lagi, dan masih ada program lainnya.”
Baca juga: Bob T. Ananta Bicara Tentang Krisis Sebagai Peluang
Cara Menumbuhkan Mindset Karyawan
“Saya mengalami real situation. Ada perubahan luar biasa pada 2015 waktu saya di PT Pertamina EP. Akhir 2014, harga minyak turun USD80 per barrel dari USD100, lalu turun lagi di awal 2015. Ini termasuk krisis bidang ekonomi. Lalu terjadi fatality, ada kebakaran. Produksi kami terjun bebas,” ceritanya.
Dari situasi itu, pihak Nanang membangun program management center untuk membangun sense of crisis serta membangkitkan crisis thinking. Program tersebut memungkinkan semua karyawanーbaik karyawan maupun timーbukan hanya beraksi ketika ada masalah saja, tetapi mereka dapat berpikir akar masalah, dampak, dan penggunaan tools untuk implementasi mengatasi masalah.
“Mindset dan metode baru membekali karyawan agar mereka dapat mengimplementasi solusinya.”
Artikel terkait: Growth Mindset & Cara Menumbuhkannya Dalam Pekerjaan
Kepemimpinan Yang Efektif
Bagi Nanang, sifat alami bisnis minyak dan gas adalah kolaborasi. Hal ini dibutuhkan peran pemimpin di dalamnya.
Berikut ini kepemimpinan yang efektif ala alumni S1 Teknik Geologi Umum Institut Teknologi Bandung tersebut:
- Visionary: memiliki visi yang jelas dan membawa perubahan
- Hard working and examplary: menjadi panutan dan bertindak terlebih dahulu lalu menindaklanjutinya dengan konsisten
- Communicative: mampu menyatakan visi dan nilai-nilai dengan jelas
- Concern: memahami dan empati terhadap kebutuhan karyawan
- Sensitivity: memiliki sense of urgency and crisis dengan baik
- Focus: gigih dan mampu mengarahkan seluruh tim terhadap target yang ingin dicapai
“Kalau punya target jangan banyak-banyak, cukup satu-dua yang wildly important tetapi berdampak luas, jadi semua resources kita arahkan ke sana.”
“Jadi, leader tidak hanya berbicara. Kalau bisa, mereka harus turun ke bawah, memastikan apa yang dibutuhkan dan dihadapi oleh frontliner agar memahami masalah sangat detail. Leading by example juga penting. Itu kunci perbaikan,” tutupnya.
Leave a Reply