Memahami perbedaan rekrutmen dan seleksi menjadi pengetahuan yang esensial bagi seorang profesional HR.
Hal ini dikarenakan, istilah mengenai rekrutmen dan seleksi sering kali digunakan secara bergantian, padahal keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.
Dalam artikel ini, akan dijelaskan mengenai perbedaan antara rekrutmen dan seleksi, serta metode yang digunakan dalam kedua proses tersebut.
Apa Perbedaan Rekrutmen Dan Seleksi?
Berikut adalah beberapa perbedaan rekrutmen dan seleksi yang dapat Anda pahami.
Definisi rekrutmen
Rekrutmen merupakan upaya menawarkan individu untuk mengikuti proses seleksi di dalam suatu organisasi. Ini merupakan langkah dalam mencari calon karyawan yang berpotensi dan mendorong mereka untuk mengajukan lamaran pada posisi tertentu.
Definisi seleksi
Seleksi merupakan proses mengidentifikasi calon karyawan dari sekelompok pelamar yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang diperlukan untuk mengisi posisi di perusahaan. Ini merupakan proses SDM yang dilakukan dengan memisahkan pelamar yang memenuhi syarat dengan yang tidak.
Perbedaan rekrutmen dan seleksi
Proses rekrutmen dan seleksi dapat dibedakan melalui beberapa faktor, di antaranya sebagai berikut.
- Proses
Rekrutmen merupakan proses yang melibatkan pencarian kandidat potensial untuk mengajukan lamaran pada suatu posisi pekerjaan. Sedangkan, seleksi merupakan tahap di mana kandidat terbaik diidentifikasi untuk dipekerjakan.
- Kandidat
Pada tahap rekrutmen, jumlah kandidat cenderung meningkat. ,pada tahap seleksi, jumlah kandidat akan mengalami penurunan.
- Tahapan
Rekrutmen merupakan langkah awal dalam proses perekrutan, sedangkan seleksi menjadi tahap terakhir.
- Sumber daya
Proses rekrutmen umumnya memerlukan investasi waktu dan biaya yang relatif minim, sementara seleksi merupakan tahap yang lebih intensif dan mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan biaya.
7 Metode Rekrutmen, Dapatkan Kandidat dengan Cepat
Untuk melakukan proses rekrutmen secara efisien dan efektif, maka Anda bisa menerapkan 7 metode rekrutmen berikut ini.
#1 Data talent pool
Data talent pool merupakan suatu alat yang sangat bermanfaat untuk membantu Anda mengenali calon kandidat yang sudah menunjukkan minat untuk bergabung dengan perusahaan Anda.
#2 Media sosial
Memposting lowongan pekerjaan melalui media sosial dapat meningkatkan jangkauan Anda untuk menemukan kandidat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih unggul.
#3 Job ads
Menaruh lowongan pekerjaan di job ads dapat menghemat waktu Anda yang berharga serta dapat membantu Anda dalam menyederhanakan proses rekrutmen.
#4 Job fair
Menghadiri acara rekrutmen atau job fair dianggap sebagai metode yang efektif, khususnya jika Anda sedang merekrut untuk posisi entry-level, karena mahasiswa dan lulusan baru sering kali menjadi mayoritas peserta.
#5 Employee referral
Metode employee referral atau program rujukan karyawan dapat menjadi cara yang efektif dalam mendapatkan kandidat yang berkualitas.
Ini disebabkan oleh pemahaman yang dimiliki karyawan yang sudah bekerja di perusahaan Anda mengenai keterampilan, kualifikasi, dan kepribadian yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan mereka dengan efektif.
#6 Mantan karyawan
Anda juga bisa melakukan metode rekrutmen dengan mempekerjakan kembali mantan karyawan yang Anda miliki. Dalam hal ini, Anda bisa berbicara dengan manajer departemen apakah mereka mengingat mantan karyawan yang bisa direkomendasikan untuk mengisi posisi yang sedang dibuka oleh perusahaan.
#7 Promosi dan transfer
Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk mengisi posisi yang lebih tinggi, Anda dapat memanfaatkan metode promosi dan transfer dengan cara memilih karyawan yang saat ini memiliki keterampilan dan kualifikasi yang sesuai dengan persyaratan pekerjaan sebelum mencari kandidat di luar perusahaan.
6 Metode Seleksi Efektif
Sedangkan, berikut ini adalah 6 metode seleksi yang dapat Anda terapkan dalam perusahaan.
1. Menyaring lamaran
Tahap awal dalam proses seleksi adalah melakukan penyaringan lamaran dengan memastikan apakah kandidat yang terpilih memenuhi kualifikasi minimum yang diperlukan untuk dipertimbangkan dalam peran tersebut.
2. Skill test
Tidak hanya meminta CV dan surat lamaran dari calon karyawan, banyak perusahaan juga meminta kandidat untuk menyelesaikan uji keterampilan sebagai komponen awal dalam proses lamaran.
Jika kandidat berhasil melewati ujian tersebut, mereka dapat secara langsung melanjutkan ke tahap berikutnya dalam proses rekrutmen.
3. Tes psikologi
Untuk menilai kepribadian, integritas, dan kemampuan kognitif kandidat, Anda dapat memanfaatkan metode tes psikologi. Dengan demikian, Anda akan dapat memilih kandidat yang sesuai dengan budaya perusahaan.
4. Wawancara awal
Tujuan dari metode ini adalah untuk memastikan bahwa kandidat yang terpilih memenuhi kualifikasi minimum yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut.
5. Wawancara tim
Jika Anda memiliki beberapa kandidat yang memenuhi persyaratan untuk suatu posisi, Anda dapat melaksanakan wawancara tim dengan mengajak rekan kerja Anda untuk ikut serta dalam proses pengambilan keputusan.
6. Background checking
Manajer perekrutan dapat melakukan pengecekan referensi dengan berkomunikasi langsung dengan mantan atasan, supervisor, dan rekan kerja kandidat. Tindakan ini berguna untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut mengenai kandidat, memverifikasi informasi penting, dan menilai etos kerja mereka.
Penutup
Memahami perbedaan antara rekrutmen dan seleksi sangat penting bagi HR dalam proses perekrutan. Rekrutmen berfokus pada pembentukan kandidat yang potensial, sedangkan seleksi adalah tentang memilih kandidat terbaik dari kelompok tersebut.
Dengan memanfaatkan berbagai metode yang telah disebutkan, proses rekrutmen dan seleksi dapat menjadi lebih efektif dan efisien.
Leave a Reply