7 Jenis Teori Manajemen

Teori manajemen telah berkembang dan digunakan sejak pertama kali manajemen menjadi standar praktik bisnis. Baik teori lama maupun baru, keduanya masih relevan dengan berbagai penyesuaian kondisi terkini.

Namun, bisnis telah berubah secara drastis, terlebih sejak pandemi COVID-19. Kehadiran teori manajemen membantu perusahaan untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhinya. 

Perusahaan juga bisa mengaplikasikan praktik terbaik agar bisnis berjalan efektif dari teori. Bahkan implementasi teori yang tepat dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. 

Definisi Teori Manajemen

James. A Lawrence, ahli militer dari Amerika Serikat (AS), menuliskan definisi tentang teori manajemen pada 1991.

Menurut Lawrence, prinsip dan aplikasi konsep manajemen yang diterapkan oleh pemimpin pada kegiatan rutin organisasi militer maupun nonmiliter. Langkah tersebut mendukung organisasi atau perusahaan. Lebih lanjut, teori didefinisikan sebagai kumpulan ide yang merekomendasikan aturan umum tentang cara mengelola perusahaan. 

Seperti yang dilakukan oleh Lawrence, teori membahas bagaimana organisasi menerapkan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan dan memotivasi karyawan untuk memberikan kinerja terbaik mereka. Dalam praktiknya, penerapan teori untuk melakukan koordinasi dan pengawasan.

Manfaat Menjalankan Teori Manajemen Di Lingkungan Kerja

1) Produktivitas meningkat

Teori membantu organisasi guna meningkatkan produktivitas secara efektif dan efisiensi. Perusahaan akan berupaya mengembangkan potensi karyawan melalui program training dan development. 

2) Mempercepat pengambilan keputusan 

Teori ini membantu pemimpin untuk menyusun strategi dalam mempercepat proses pengambilan keputusan. 

3) Meningkatkan kolaborasi

Pemimpin organisasi dapat memanfaatkan teori organisasi untuk meningkatkan kolaborasi karyawan antar divisi maupun departemen. Contohnya, membentuk tim marketing campaign yang melibatkan tim pemasaran, penjualan, serta media sosial.

4) Meningkatkan objektivitas

Ketika perusahaan mengimplementasikan teori dan terjadi perubahan kondisi ekonomi, pemimpin harus mengambil keputusan secara objektif berdasarkan data dan fakta, bukan karena perasaan atau sekadar coba-coba.

Baca Juga: Cek, Definisi Dan Contoh Manajemen Perubahan

7 Jenis-jenis Teori Manajemen

Berikut ini tujuh teori manajemen yang dapat digunakan dalam perusahaan Anda:

  1. Teori Manajemen Ilmiah 
  2. Prinsip Teori Manajemen Administratif 
  3. Teori Manajemen Birokrasi 
  4. Teori Hubungan Manusia 
  5. Teori Manajemen Sistem
  6. Teori Manajemen Kontingensi 
  7. Teori X dan Y 

#1 Teori manajemen ilmiah

Scientific management theory atau teori manajemen ilmiah dikembangkan oleh Frederick Taylor. Ia adalah orang pertama yang mempelajari produktivitas karyawan dan mengetahui cara mengoptimalkannya.

Taylor menerapkan teorinya pada perusahaan otomotif Ford di AS. Ia merekomendasikan perusahaan untuk menyederhanakan tugas, sehingga produktivitas meningkat. 

Ia menyarankan agar pemimpin menugaskan anggota timnya untuk bekerja yang paling sesuai dengan kemampuan masing-masing, melatih mereka secara menyeluruh, dan mengawasi serta memastikan mereka tetap efisien dalam peran tersebut.

Saat ini, teori Taylor tidak banyak karena mengabaikan sisi kemanusiaan. Namun, teori menunjukkan kepada pemimpin bahwa efisiensi di tempat kerja, pelatihan, kerja sama antar tim adalah langkah penting.

#2 Prinsip teori manajemen administrasi

Prinsip teori dari Henri Fayol, eksekutif dan sarjana teknik pertambangan di Prancis, menggunakan pendekatan top down.

Dalam prinsip ini, Fayol akan memeriksa perusahaan melalui kacamata manajer dan situasi yang mungkin mereka hadapi. Baginya, manajemen memiliki enam fungsi terpenting, yaitu forecast, plan, organize, command, coordinate, dan control

Prinsip teori manajemen administrasi terdiri dari 14 fungsi yang menguraikan bahwa manajer harus mengatur dan berinteraksi dengan karyawan. Fungsinya adalah:

  • Inisiatif
  • Equity/Keadilan
  • Rentang Kendali
  • Bentuk penghargaan atas kinerja yang telah dihasilkan karyawan
  • Kesatuan perintah.
  • Saling menghargai dan patuh atas semua peraturan
  • Pembagian kerja
  • Otoritas dan tanggung jawab
  • Kesatuan komando atau perintah
  • Keseimbangan antara kepentingan individu & organisasi
  • Manajemen teratas sebagai otoritas tertinggi
  • Tatanan
  • Stabilitas masa kerja
  • Espirit de corps (kerja sama tim)

#3 Teori manajemen birokrasi

Teori ini dikembangkan oleh Max Weber, sosiolog Jerman, yang berfokus pada penataan organisasi secara hierarkis dengan aturan tata kelola yang jelas.

Kriteria birokrasi ideal Weber, yakni:

  • Pembagian kerja yang jelas
  • Rantai komando hierarkis
  • Pemisahan antara aset pribadi dan organisasi pemilik 
  • Pencatatan dan dokumentasi yang cermat
  • Ketaatan dan konsistensi kepatuhan dan penegakan peraturan dan aturan
  • Pemilihan dan promosi karyawan berdasarkan kualifikasi, bukan hubungan pribadi atau kepribadian

#4 Teori hubungan manusia

Teori hubungan manusia dikembangkan oleh Elton Mayo, psikolog dan peneliti industri di Harvard Business School, yang meletakkan dasar bagi gerakan hubungan manusia.

Pada 1927, Mayo dan timnya meneliti tentang peningkatan  produktivitas di antara karyawan yang tidak puas. 

Mayo dkk berusaha meningkatkan kepuasan kerja karyawan dengan mengubah kondisi lingkungan, seperti pencahayaan, suhu, waktu istirahat, dan memperhatikan relasi antar karyawan.

Dari penelitian tersebut, Fayol menyimpulkan bahwa karyawan lebih termotivasi oleh faktor sosial–seperti komunikasi informal atau penghargaan dari manajer–dibandingkan dengan  faktor lingkungan–uang dan kondisi kerja.

#5 Teori manajemen sistem

Teori manajemen sistem menegaskan bisnis terdiri dari beberapa komponen yang harus bekerja secara harmonis agar sistem yang lebih besar dapat berfungsi secara optimal.

Oleh karena itu, keberhasilan organisasi bergantung pada sinergi, interdependensi, dan interelasi antar subsistem.

Menurut teori ini, karyawan adalah komponen terpenting perusahaan, departemen ialah kelompok kerja, dan unit bisnis adalah elemen penting tambahan untuk sukses. 

#6 Teori manajemen kontingensi

Teori ini dikembangkan oleh Fred Fiedler, yang berfokus pada satu pendekatan manajemen yang berhasil untuk setiap organisasi.

Fiedler menyarankan bahwa sifat pemimpin secara langsung berkaitan dengan seberapa efektif mereka memimpin timnya.

Sifat kepemimpinan berlaku untuk setiap jenis situasi dan seorang pemimpin harus fleksibel untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah.

#7 Teori X dan Y

Teori X dan tercetus oleh Douglas McGregor, psikolog sosial asal AS. Menurutnya, gaya manajemen pemimpin organisasi dipengaruhi oleh persepsi mereka tentang motivasi kerja anggota tim.

Jika manajer menggunakan teori X, maka mereka berasumsi bahwa karyawan selalu malas dan tidak memberikan seluruh kapasitas dan kapabilitas pada pekerjaan mereka, sehingga mereka harus selalu dikendalikan.

Sebaliknya, jika manajer menggunakan teori Y, mereka berasumsi bahwa karyawan menikmati pekerjaan dan mampu mengendalikan diri, sehingga mereka tidak perlu pengawasan khusus.

Artikel Selanjutnya: Manajemen Logistik: Jenis Dan Peluang Karier 

4 Kiat Penerapan Teori Di Perusahaan

Biasanya, pemimpin menerapkan berbagai teori manajemen yang sesuai dengan budaya perusahaan. Untuk menerapkan teori secara efektif, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:

1) Tentukan tujuan dan target

Tentukan tujuan dan target yang akan dicapai oleh setiap bagian atau divisi dalam perusahaan. Dengan adanya tujuan dan target yang jelas, maka praktik teori dari Henry Fayol  akan cocok diterapkan.

2) Desain atau struktur organisasi

Dalam menerapkan teori, Anda perlu melihat desain atau struktur organisasi. Jika memungkinkan, buat desain atau struktur organisasi yang membagi pola kerja secara horizontal dan vertikal. 

Dengan demikian, Anda lebih mudah memutuskan gaya motivasi yang Anda pakai untuk menggerakkan dan memotivasi karyawan. Perjelas pula otoritas, tanggung jawab, alur kerja dari atasan ke bawahan.

3) Karyawan sebagai aset berharga

Memperlakukan karyawan sebagai aset berharga, sehingga mereka yang ada di bawah koordinasi atau rentang kendali Anda dapat dengan mudah dimotivasi dengan menggunakan Teori Y.

Anda juga perlu untuk mengetahui kebutuhan dari karyawan, terlebih memberikan apresiasi kepada mereka.

4) Sistem berbasis data

Buat sistem rekrutmen, absensi, penilaian kinerja, rewards menggunakan data dengan peraturan yang jelas. Misalnya, sistem peraturan berdasarkan teori manajemen ilmiah atau teori birokrasi.

Loading


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *