Remote jobs atau remote works semakin populer. Banyak perusahaan yang menerapkan remote jobs. Namun, meningkatnya vaksinasi di Indonesia membuat banyak perusahaan meminta karyawan kembali bekerja di kantor. Meski demikian karyawan enggan untuk kembali bekerja dari kantor.
Untuk mempertahankan karyawan yang memberikan kontribusi lebih, perusahaan mempertimbangkan untuk mengizinkan mereka bekerja dari jarak jauh. Perusahaan juga harus menentukan banyak kebijakan dan syarat sebelum menjalankan sistem kerja remote jobs.
Pekerjaan Dan Syarat Remote Jobs
Opsi remote jobs memang jadi permintaan populer di tempat kerja saat ini, tetapi tidak semua pemberi kerja harus atau dapat mengabulkan permintaan ini. Sebagai pemilik usaha kecil atau menengah, bagaimana Anda memutuskan peran mana yang dapat dilakukan dari jarak jauh?
Anda dapat mempertimbangkan syarat yang harus dimiliki perusahaan untuk menerapkan sistem remote jobs, yaitu:
- 100% daring
- Fokus pada komunikasi digital
- Melibatkan pertemuan dan komunikasi dengan orang-orang di kota atau negara berbeda
- Mengutamakan komunikasi telepon
- Berpusat pada penginputan data digital di komputer
Selain itu, banyak peran di kantor yang dapat dikerjakan dalam model kerja hybrid di mana karyawan bekerja dari rumah selama sebagian minggu, lalu kembali bekerja di kantor selama beberapa hari.
Peran yang memungkinan karyawan bekerja dari rumah meliputi:
- Konsultan
- Desain grafis
- Digital analis
- Editor
- Penulis lepas
- Penerjemah
- Transkrip
- Penasihat keuangan
- Professional digital marketer
- Software engineer
- Asisten administrasi
Baca juga: Work from Anywhere, Kelebihan dan Kekurangannya
Faktor Yang Memengaruhi Remote Jobs
Untuk memutuskan peran mana yang siap untuk melakukan remote jobs, penting bagi perusahaan mempertimbangkan beberapa faktor. Faktor ini akan memungkinkan Anda menganalisis biaya untuk memiliki posisi remote-ready di perusahaan.
Kebijakan perusahaan
Apa kebijakan perusahaan dalam mempertimbangkan remote jobs? Apakah peraturan kerja, inisiatif rekrutmen, dan perekrutan bisa disesuaikan dengan pekerjaan jarak jauh? Apakah perusahaan Anda berkomitmen untuk beralih ke tenaga kerja jarak jauh sepenuhnya?
Jika jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini positif, Anda dapat memikirkan peran mana saja yang siap dengan remote jobs. Jika ada jawaban ‘tidak’ pada pertanyaan di atas, Anda dapat mulai menyelaraskan tujuan kebijakan perusahaan dengan perencanaan strategis perusahaan, kemudian memutuskan posisi mana yang siap menjalani remote jobs.
Kesiapan departemen
Faktor penting lainnya yang harus dilakukan perusahaan adalah mengidentifikasi posisi remote-ready oleh setiap departemen atau divisi. Apakah perusahaan, perekrut, dan karyawan memiliki pelatihan yang solid untuk mengelola tim secara jarak jauh? Apakah mereka memiliki dukungan teknologi untuk mengadakan pelatihan ini?
Kesiapan HR
Terakhir, Anda mungkin harus mempertimbangkan metrik HR untuk menentukan peran apa yang siap untuk remote jobs. Dengan demikian, Anda akan memahami kinerja pekerja, efisiensi perekrutan, inisiatif perekrutan dan orientasi, dan bagaimana tujuan Anda berkembang di perusahaan.
Anda juga bisa mengoptimalkan inisiatif HR terkait pelatihan dan employee engagement. Misalnya, waktu untuk mempekerjakan dan perkiraan biaya per perekrutan akan memungkinkan Anda untuk memperhatikan bagaimana mempekerjakan dan merekrut posisi jarak jauh di perusahaan Anda.
Artikel serupa: Hybrid atau Kantor: Sistem Kerja yang Cocok Bagi Perusahaan
6 Kriteria Kandidat Cocok Untuk Remote Jobs
Pekerja jarak jauh memerlukan berbagai keterampilan yang unik dibandingkan dengan pekerja biasa. Mereka harus memiliki disiplin diri yang tinggi dan fokus yang tak tertandingi. Jadi, apa yang harus perusahaan perhatikan saat merekrut kandidat pekerja jarak jauh?
1. Kandidat memiliki motivasi diri
Pekerja jarak jauh tidak memiliki rekan kerja, manajer, atau atasan yang akan memberi tahu mereka apa yang perlu dilakukan dan urutannya. Kandidat potensial yang baik harus termotivasi untuk mencapai sesuatu karena mereka antusias menyelesaikan tugas dan bangga dengan pekerjaannya.
Menentukan motivasi seorang kandidat memang bisa jadi hal yang rumit, tetap tetap mungkin untuk dilakukan dengan sukses melalui pertanyaan wawancara seputar kemampuan mereka dalam menghadapi kegagalan.
2. Keterampilan prioritas
Seorang pekerja jarak jauh harus tahu apa yang harus diselesaikan dan disampaikannya. Mereka dapat mengidentifikasi tugas yang paling penting, dan mereka dapat menyelesaikan pekerjaan yang mendesak sebelum pekerjaan lainnya. Jadi, ia dapat fokus pada tugas yang tepat dan memiliki keterampilan manajemen waktu yang baik untuk remote jobs.
3. Kemampuan problem solving
Pekerja jarak jauh yang baik mampu melakukan problem solving. Mereka memiliki kemampuan untuk menemukan solusi atas masalah dan merasa nyaman melakukannya. Meski mereka juga memiliki perasaan yang tepat untuk mengetahui kapan memerlukan bantuan dari orang lain.
4. Keterampilan komunikasi
Jika kandidat memiliki keterampilan komunikasi, baik verbal maupun nonverbal, berarti ia siap dengan remote jobs. Anda dapat melihat resume kandidat dan mengecek caranya menjelaskan tugas dan pencapaian kinerja. Perhatikan pula cover letter dan body email. Tak hanya itu, perhatikan bagaimana kandidat menjawab pertanyaan Anda atau user di sesi interview kerja.
5. Dapat diandalkan
Seseorang yang dapat dipercaya berarti ia dapat diandalkan. Hal ini berlaku juga pada karyawan, karena kepercayaan bersifat subjektif, maka tak ada seperangkat aturan atau ukuran yang disetujui secara umum untuk menilainya secara formal. Jadi, Anda perlu membangun kepercayaan dengan menggunakan penilaian secara tepat.
6. Berorientasi pada hasil
Kandidat remote jobs yang ideal harus berorientasi pada hasil dan kualitas. Ciri khasnya, ia lebih proaktif dan berorientasi pada hasil, fokus terhadap kualitas, serta selalu mengambil langkah tepat untuk mencapai target dan tujuan. Ia juga memerhatikan detail untuk memastikan pekerjaan selesai sesuai tenggat waktu dengan standar memuaskan.
Saat menentukan apakah seorang kandidat memiliki kompetensi ini, mereka cenderung untuk:
- Menetapkan tujuan yang realistis untuk memajukan diri
- Bersikap terbuka
- Memiliki keterampilan membangun hubungan yang kuat
- Menunjukkan pendekatan yang fleksibel untuk proyek
Artikel selanjutnya: 8 Kiat Menjalankan Remote Onboarding Dengan Lancar
Bagaimana Menilai Implementasi Remote Jobs?
Sebelum Anda menerima atau menolak karyawan bekerja di rumah, pertimbangkan parameter yang harus menentukan kebijakan opsi remote jobs di perusahaan Anda. Meskipun banyak aspek terlibat dalam pengembangan kebijakan ini, faktor utamanya adalah menentukan siapa yang memenuhi syarat untuk posisi jarak jauh.
1) Nilai ruang lingkup pekerjaan
Faktor paling mudah untuk memulai adalah mendasarkan persyaratan pada ruang lingkup pekerjaan. Misalnya, remote jobs Anda menyertakan ketentuan bahwa karyawan yang harus berhadapan dengan klien hanya dapat bekerja dari rumah beberapa hari tertentu setiap minggu.
Sebaliknya, karyawan yang bekerja secara mandiri pada proyek yang hanya membutuhkan komputer dan perangkat lunak dapat diberikan izin bekerja secara remote secara permanen.
2) Menerapkan masa percobaan
Salah satu perhatian utama pemberi kerja dalam mempertahankan model remote jobs yang dikembangkan selama pandemi adalah kualitas pekerjaan yang diselesaikan dari jarak jauh.
Jika perusahaan masih memiliki kekhawatiran, Anda dapat menerapkan masa percobaan dalam perjanjian kerja remote jobs. Uji coba harus memiliki tanggal mulai dan akhir yang ditentukan dengan jelas, dan Anda harus menetapkan ekspektasi kepada karyawan tentang kualitas pekerjaan yang diperlukan agar dapat terus bekerja jarak jauh.
3) Peralatan dan pengaturan yang tepat
Beberapa pekerjaan tidak dapat dilakukan secara memadai tanpa penyetelan yang tepat atau perangkat lunak yang benar. Misalnya, untuk seorang desainer grafis memerlukan komputer yang cukup kuat untuk menangani perangkat lunak standar industri yang digunakan perusahaan Anda.
Jika Anda tidak dapat menyediakan hal tersebut untuk dibawa pulang karyawan, mereka mungkin tidak memenuhi syarat untuk bekerja jarak jauh, kecuali mereka mau berinvestasi dalam peralatan. Untuk hampir semua posisi remote jobs, pekerja juga harus memiliki akses ke internet berkecepatan tinggi.
Baca Juga: Memahami Pentingnya Manajemen Perubahan Di Organisasi
4) Kelompok senior
Sebelum menjalankan strategi remote jobs kepada semua karyawan, sebaiknya prioritaskan kepada kelompok senior. Alasannya karena karyawan lama Anda lebih berpengalaman dan lebih banyak berinvestasi dalam kinerja perusahaan. Pertimbangkan untuk membiarkan lebih banyak karyawan senior memilih hari untuk remote dan menawarkan karyawan junior untuk bekerja jarak jauh pada hari alternatif.
5) Mendengarkan umpan balik
Anda bisa mendengarkan umpan balik dari karyawan tentang perubahan sebelum menerapkan remote jobs secara permanen. Meskipun tim Anda telah bekerja remote selama beberapa bulan, mungkin saja mereka menyembunyikan kekhawatiran tentang pengaturan bahwa model kerja ini hanya sementara.
Sebaiknya, buka diskusi tentang seberapa efektif perasaan mereka dari sudut pandang pekerja jarak jauh, seperti apakah mereka adalah orang yang tepat untuk terus bekerja dari rumah atau tidak.
6) Menyesuaikan gaya manajemen
Jika Anda memiliki bisnis kecil, Anda mungkin satu-satunya manajer atau supervisor. Namun di perusahaan menengah, kemungkinan Anda akan mengawasi beberapa manajer atau kepala departemen.
Ingatlah bahwa jika ada karyawan yang bekerja secara remote, manajer mungkin juga memenuhi syarat untuk bekerja jarak jauh secara tetap.
Jika tidak ada orang di kantor, maka pengawasan perlu beralih ke media digital yang mengharuskan manajer bekerja dari jarak jauh. Anda bisa menguraikan metode komunikasi yang efektif di dalam dan antar departemen melalui aplikasi panggilan video dengan jadwal rutin seperti melalui Zoom atau Skype.
Leave a Reply