sistem manajemen k3

Sistem Manajemen K3 Dan Cara Penerapannya Di Perusahaan

Sistem manajemen K3 yang baik di perusahaan perlu dilakukan dengan benar dan dipastikan berjalan secara maksimal. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan kerja.

Sebagai HR, akan lebih bijak jika Anda memahami sistem K3 dan penerapannya.

Pengertian Sistem Manajemen K3

Sistem manajemen K3 adalah bagian dari perusahaan yang diperlukan untuk mengendalikan risiko keselamatan yang berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.

Safety First Indonesia berpedoman pada PP 50 tahun 2012 membagi sistem ini menjadi 7 bagian, yaitu:

#1 Berdasarkan Peraturan Pemerintah

PP 50 Tahun 2012 menggantikan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 5 Tahun 1996 setelah diberlakukannya Undang-undang nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

PP 50 Tahun 2012 merupakan peraturan yang sangat menyeluruh dalam menerapkan Sistem Manajemen K3 dan telah diterapkan oleh berbagai perusahaan di berbagai sektor. Dalam mematuhi PP ini, perusahaan harus memenuhi 166 kriteria yang ditetapkan.

#2 Bidang Batubara

Sistem Manajemen K3 di bidang pertambangan diatur oleh Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Terdapat 7 elemen didalamnya, yaitu  kebijakan, perencanaan, organisasi dan personel, implementasi, evaluasi tindak lanjut, dokumentasi, dan tinjauan manajemen.

#3 Rumah Sakit

Sistem ini di Rumah Sakit diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan, dengan 5 prinsip yaitu Kebijakan, Perencanaan, Implementasi, Monitoring Evaluasi, dan Tindak lanjut/perbaikan berkelanjutan.

#4 Konstruksi

Menteri Pekerjaan Umum dan Kementerian PUPR mengatur Pedoman Sistem Manajemen K3 Konstruksi yang mencakup lima aspek: Kebijakan K3, Perencanaan K3, Pengendalian Operasional, Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3, serta Tinjauan Ulang Kinerja K3.

#5 Perkeretaapian

Sistem Manajemen K3 di Perkeretaapian merupakan bagian dari manajemen penyelenggara perkeretaapian untuk meningkatkan keselamatan. Diatur oleh Peraturan Menteri Perhubungan dan mencakup 229 kriteria dalam tiga tingkat penilaian: awal, transisi, dan lanjutan.

Anda Mungkin tertarik: K3 Di Perusahaan, Ini Tujuan Dan Jenis Bahaya

#6 Perusahaan Angkutan Umum

Sistem ini di Perusahaan Angkutan Umum diatur oleh Menteri Perhubungan dan mencakup beberapa aspek. Termasuk komitmen, pengorganisasian, manajemen risiko, pemeliharaan kendaraan, pelatihan, penanganan kecelakaan, pemantauan, dan evaluasi kinerja.

#7 Penerbangan

Sistem Manajemen Keselamatan Penerbangan diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan dan sudah disesuaikan dengan standar internasional, berisi 12 elemen utama yang wajib diterapkan.

Manfaat Dan Tujuan Sistem Manajemen K3

Manfaat dari penerapan sistem ini yaitu termasuk perlindungan karyawan, ketaatan hukum, mendapatkan kepercayaan pelanggan, dan efisiensi manajemen. Dengan menerapkan K3 yang sesuai, perusahaan dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja dan menciptakan sistem  yang efektif.

Pemerintah, khususnya Kemnaker, terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Hal tersebut dilakukan dengan penyempurnaan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 42 Tahun 2018 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menjadi PP Nomor 41 Tahun 2023.

Apa hubungannya dengan praktik K3?

Mengutip Kompas, Haiyani Rumondang sebagai Dirjen Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker dan K3), menyatakan bahwa dengan pembayaran Surat Keterangan Layak K3 dan Jasa Sertifikasi PNBP, diharapkan akan meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat dalam pemenuhan syarat K3.

Contoh Penerapan Manajemen K3

Untuk meningkatkan K3, perusahaan bisa menerapkan program komunikasi dan sosialisasi, pemantauan kesehatan karyawan, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman.

Program komunikasi dan sosialisasi membantu karyawan memahami aspek K3, pemantauan kesehatan karyawan untuk mendeteksi penyakit dini, dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan nyaman.

Baca juga: Kesehatan Dan Keselamatan Kerja: Manfaat & Praktik

Penutup

Dalam berbagai sektor, penerapan sistem ini memegang peranan penting dalam menjaga keselamatan dan produktivitas. Mengetahui manfaatnya membantu perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, efisien, dan produktif.

Perusahaan perlu berkomitmen untuk meningkatkan K3 dalam perusahaan, sehingga seluruh aspek keamanan dan kesehatan kerja terjaga dengan baik.


Posted

in

,

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *