ilustrasi remote hiring

Remote Hiring, Ini Definisi dan Manfaatnya

Saat ini, banyak perusahaan melakukan remote hiring untuk menyaring karyawan baru. Kondisi ini dipengaruhi oleh pandemi COVID-19.

Pada umumnya, proses perekrutan akan menetapkan batas-batas geografis. Misalnya, jika perusahaan berlokasi di Jakarta membutuhkan marketing, maka perekrut akan menyaring kandidat yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya.

Remote hiring tidak demikian. Perusahaan tidak memiliki batasan geografis ketika merekrut kandidat. Bahkan perekrut akan mencari kandidat luar kota atau luar negeri untuk memiliki karyawan terampil.

Apa Itu Remote Hiring?

Secara singkat, remote hiring merupakan proses perusahaan untuk mencari, menyaring, mewawancarai, dan mempekerjakan karyawan baru dari jarak jauh.

Semua proses dibantu dengan alat untuk menjalankan pekerjaan jarak jauh. Contohnya penggunaan piranti lunak seperti Skype, Zoom, dan Teams untuk pertemuan tatap muka antar rekan kerja atau divisi.

Bahkan, onboarding karyawan baru diselesaikan dari jarak jauh dengan memanfaatkan tanda tangan elektronik untuk offering letter.

Sebelum pandemi, tak sedikit perusahaan yang menerapkan remote hiring sebagai metode utama mendapatkan kandidat. Ketika pandemi, semakin banyak yang menggunakan metode ini.

Alasan utamanya adalah remote hiring tidak hanya menguntungkan perusahaan, kandidat, sekaligus karyawan. Karena proses ini akan menerapkan remote working hingga saat ini.

Menurut survei FlexJobs, sekitar 65 persen lebih memilih pekerjaan jarak jauh setelah pandemi dan 31 persen menginginkan sistem kerja hybrid.

Adapun alasan lainnya adalah:

Mencari kandidat berbakat

Jumlah kandidat akan meningkat secara eksponensial saat perusahaan melakukan remote hiring. Jarak jauh akan memiliki kemungkinan yang lebih luas. Ada kemungkinan Anda bertemu dengan kandidat berbakat.

Membahagiakan karyawan

Remote hiring yang berujung remote working membuat karyawan bahagia. Memang, kebahagiaan karyawan adalah tanggung jawab masing-masing individu. Namun, jika perusahaan dapat memberikannya akan berdampak positif terhadap kinerja mereka.

Meningkatkan produktivitas perusahaan

Perekrut dapat menjalankan remote hiring dari rumah sambil mengawasi kegiatan domestik. Hal ini bukan berarti ia tidak fokus pada pekerjaan.

Melakukan pekerjaan jarak jauh justru memberikan karyawan keleluasaan bekerja.

Ia bisa mulai bekerja lebih awal-tanpa menempuh perjalanan dan menghadapi kemacetan-atau setelah jam makan siang dengan memaksimalkan waktu untuk lebih produktif. Ia juga cenderung tidak mengambil cuti sakit.

Alasan Di Balik Remote Hiring

Penelitian Pew Research Center pada Januari 2022-terhadap 5.889 responden-menemukan sebesar 61 persen karyawan work form home (WFH) tidak ingin kembali bekerja dari kantor. Sementara, 38 persen karyawan mengatakan perusahaan mereka masih melakukan WFH.

Menurut Direktur Penelitian Pew Research Center, Kim Parker, ketika banyak kantor telah menjalankan work from office (WFO). Banyak karyawan memilih untuk tetap WFH karena hal itu sudah menjadi kebutuhan mereka.

Dari kondisi itu, tak sedikit perusahaan memutuskan untuk remote working sekaligus remote hiring.

Work-life yang balance

Banyak karyawan memprioritaskan work-life balance karena menunjang produktivitas kerja dan menjalani remote working.

Ketika berencana pindah kerja, mereka mencari perusahaan yang memiliki opsi yang sama seperti tempat kerja sebelumnya, termasuk remote hiring. Bagi perekrut yang telah memiliki anak, mengadakan remote hiring di rumah tak membuatnya harus menitipkan anak ke daycare, yang biayanya cukup besar.

Tetap membutuhkan kantor

Namun, ada pula karyawan yang tetap membutuhkan kantor. Kelompok ini, lanjut Parker, perlu bekerja dari kantor meski tidak setiap hari.

Mereka merasa lebih produktif jika berada di kantor dan punya lebih banyak ruang untuk bekerja. Alasan lainnya, mereka khawatir kehilangan kesempatan kerja saat berada di rumah.

Masih khawatir dengan pandemi

Alasan ini menjadi bagian penting bagi sebagian karyawan yang mereka masih khawatir terpapar COVID-19 ketika WFO.

Persyaratan vaksinasi COVID-19 pun tidak mengubah kekhawatiran karyawan. Secara keseluruhan, sekitar satu dari lima orang mengatakan perusahaan mewajibkan karyawan untuk vaksin.

Di luar vaksin, masyarakat masih diminta untuk memakai masker di dalam ruangan, melakukan social distancing, dan menjaga kebersihan untuk meminimalkan penyebaran.

Manfaat Remote Hiring

Remote hiring bukan hal baru bagi perusahaan. Pasalnya, ada perusahaan yang telah melakukan remote hiring untuk mempekerjakan karyawan jauh guna efisiensi operasional.

Di samping itu, banyak angkatan kerja yang terdiri milenial dan gen z memilih untuk bekerja jarak jauh atau sistem kerja hybrid. Perusahaan pun semakin memahami mereka untuk melakukan remote hiring.

Menambah produktivitas

Telah disinggung di atas bahwa remote hiring dapat menambah produktivitas kerja tim perekrut maupun talent acquisition.

Karyawan yang bekerja di lingkungannya sendiri mendukung kesehatan mental dan fisik menjadi lebih stabil. Hal ini bisa meningkatkan kinerja karena meminimalisir stress di jalan raya atau transportasi publik.

Memperluas bakat

Manfaat remote hiring bagi perusahaan adalah memperluas bakat. Jadi, perekrut mendapatkan akses ke kumpulan bakat yang lebih besar, dibandingkan menyaring kandidat dengan cara yang telah dilakukan terus-menerus tetapi tidak memperoleh kandidat yang sesuai.

Jangkau top talent

Dengan remote hiring dan working, kemungkinan perusahaan mempekerjakan top talent lebih besar. Karena milenial dan gen z dengan keterampilan andal memilih untuk bekerja jarak jauh.

Lebih banyak waktu

Mempekerjakan karyawan dengan zona waktu berbeda bermanfaat untuk produktivitas perusahaan. Sebagian anggota tim Anda bekerja pada siang hari, setelah delapan jam kerja, pekerjaan akan ditangani oleh anggota lainnya yang berada di zona lain. Kondisi ini tanpa memaksa lembur.

Hemat biaya

Remote hiring bermanfaat untuk megnhemat biaya operasional, seperti biaya listrik, koneksi internet, dan perawatan kantor lebih rendah. Manfaat lainnya adalah menghemat biaya terkait dengan metode perekrutan tradisional.

Fleksibilitas kerja

Angkatan kerja saat ini menuntut fleksibilitas. Dengan fleksibilitas kerja, karyawan dapat menyesuaikan waktu kerja sesuai kebutuhannya tanpa mengabaikan produktivitas.

Hal itu membuat perekrut lebih bahagia menjalani remote hiring dan memperoleh banyak informasi tentang kandidat untuk dievaluasi. Hasilnya, perusahaan akan mengambil keputusan hiring lebih tepat.

4 Tantangan Remote Hiring

Menjalankan pekerjaan jarak jauh tak lepas dari tantangan. Bukan berarti tantangan itu membuat kinerja Anda jelek. Namun, Anda dapat merespons tantangan sebagai kekuatan tim hiring. Berikut ini tantangannya:

Kebanjiran pelamar

Remote hiring akan menarik lebih banyak kandidat untuk bekerja di perusahaan Anda. Alhasil, perekrut akan kebanjiran pelamar kerja.

Cara kerja ini memungkinkan perusahaan menciptakan diversity, equity, and inclusion (DEI). Hal ini memunculkan tempat kerja yang lebih beragam dan masuk ke dalam kumpulan kandidat berbakat yang belum pernah dimanfaatkan oleh perusahaan.

Misalnya, mempekerjakan penyandang disabilitas dengan keterampilan mumpuni, sehingga ia tak perlu bepergian ke luar rumah tetapi bisa berkontribusi terhadap perusahaan.

Perbedaan waktu

Perbedaan zona waktu adalah tantangan bagi perekrut dan kandidat untuk mengatur jadwal interview kerja. Terkadang, kondisi itu membuat Anda harus mengorbankan waktu untuk bekerja.

Anda tak bisa meniadakan interview kandidat, karena sesi ini memberikan banyak informasi tentang kandidat bagi. Mulai dari keterampilan, kompetensi, pengalaman kerja, dan lainnya. 

Kesulitan mengatasi hal teknis

Meski persiapan telah dilakukan secara matang, terkadang ada hal teknis yang menghambat. Misalnya, perangkat lunak harus diperbarui, koneksi internet yang buruk, dan masalah komunikasi karena kualitas video atau audio yang tidak konsisten.

Masalah seperti itu dapat mempengaruhi candidate experience secara negatif. Untuk mengatasinya, Anda perlu menjadwalkan sesi interview ulang.

Onboarding cukup rumit

Menjalankan onboarding karyawan baru cukup rumit. Jika Anda kurang melibatkan karyawan baru dan mengelankan budaya perusahaan secara jarak jauh, kemungkinan ia tidak engage.

Anda bisa bekerja sama dengan manajer untuk menjalankan remote onboarding agar karyawan baru berkesempatan mengenal budaya perusahaan, rekan kerja satu tim, serta  tim lain.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *