pengembangan organisasi

Pengembangan Organisasi: Pengertian, Tujuan, Dan Proses

Ketika perusahaan membutuhkan sebuah perubahan besar, proses pengembangan organisasi (organization development atau OD) adalah solusi yang tepat. Khususnya, bagi perusahaan yang ingin meningkatkan profit dan keterampilan karyawan atau mendongkrak kinerja bisnis yang kini berjalan stagnan.

Apa Itu Organization Development?

Organization development merupakan salah satu bidang dari manajemen SDM, yang berfokus membantu perusahaan untuk mencapai peningkatan kinerja yang berkelanjutan melalui karyawan. Dengan pengembangan organisasi, perusahaan mampu merespon dan beradaptasi dengan lebih baik terhadap perubahan industri dan/atau kemajuan teknologi, termasuk perubahan yang ingin dilakukan oleh perusahaan. 

Bidang ini bersifat kritis dan berbasis sains, karena membantu organisasi membangun kapasitas mereka untuk berubah dan mencapai efektivitas yang lebih besar dengan mengembangkan, meningkatkan, serta memperkuat strategi-struktur-proses kerja. Pengembangan ini juga dikatakan sebagai proses yang sangat memerlukan waktu dan hasil yang tidak instan, karena banyak tahapan dan evaluasi untuk menjalankannya.

4 Tujuan Pengembangan Organisasi

1. Alat identifikasi perubahan

Tujuan pengembangan organisasi yang pertama adalah mengidentifikasi perubahan dengan menguraikan cara-cara spesifik untuk meningkatkan operasi perusahaan atau karyawan yang akan terpengaruh oleh perubahan tersebut.

2. Promosi dan kelola pertumbuhan

Pengembangan organisasi bertujuan dengan pertumbuhan organisasi, maka hal ini dapat dicapai melalui analisis pengembangan yang menyatukan proyeksi penjualan dan permintaan pelanggan untuk menentukan tingkat pertumbuhan perusahaan.

3. Dukung inovasi

Pengembangan organisasi bisa bertujuan untuk inovasi produk atau layanan, karena membantu analisis setiap elemen pengembangan produk dan menciptakan metode penerapan yang lebih efektif, seperti analisis kompetitif, pengembangan teknologi, preferensi konsumen, riset pasar, analisis kapabilitas manufaktur, serta paten dan merek dagang.

4. Analisis proses kerja

Ketika perusahaan mengembangkan organisasi, tim HR dan OD dapat menganalisis proses kerja untuk efisiensi dan akurasi. Anda dan tim dapat menemukan hal-hal yang tumpang tindih, tugas yang tidak dilakukan oleh tim, atau banyak karyawan mengerjakan tugas yang kurang terorganisir.

Baca juga: 5 Proses Menjalankan Pengembangan Organisasi

5 Proses Untuk Menjalankan Pengembangan Organisasi

Pengembangan Organisasi dipandang sebagai proses, bukan solusi mutlak dari sebuah masalah perusahaan. Proses ini bisa berjalan lama dan berkelanjutan, di dalamnya terdapat berbagai proses. Berikut adalah lima prosesnya:

1. Identifikasi masalah

Proses ini akan mengidentifikasi masalah pertumbuhan organisasi, kepuasan karyawan, efektivitas organisasi, dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

2. Pengumpulan data

Selain pengumpulan data dalam identifikasi masalah, tim HR dan OD juga mengumpulkan data lain kepada karyawan, seperti wawancara, observasi, dan/atau kuesioner. Anda dapat menggunakan semua atau satu metode saja, setelah itu analisis hasilnya.

3. Diagnosis

Diagnosis membutuhkan keterampilan analisis dan observasi yang baik, karena sering kali pelaporan masalah kurang jelas, sehingga perubahan yang dilakukan oleh perusahaan menjadi praktik yang merugikan. Namun, diagnosis tidak boleh dibatasi pada satu masalah, karena faktor seperti sikap, asumsi, sumber daya yang tersedia, juga perlu diperhitungkan dan ditemukan sumber masalahnya untuk mengubah sistem, struktur, atau individu.

4. Intervensi perubahan

Setelah mendiagnosis, tim HR dan OD menentukan intervensi perubahan, yakni serangkaian aktivitas yang direncanakan, diprogram, dan teknik yang digunakan oleh perusahaan.

5. Evaluasi dan feedback

Evaluasi akan membantu tim untuk mengetahui apa yang telah dilakukan oleh perusahaan, apakah hal tersebut sudah benar atau tidak, dan apakah perlu hal itu perlu perbaikan atau dilanjutkan ke tahap berikutnya. Selanjutnya, tim memerlukan feedback dari karyawan atau pelanggan untuk menganalisis proses lebih lanjut.

Artikel terkait: 5 Fase Dalam Pengembangan Organisasi

5 Praktik Pengembangan Organisasi

Praktik pengembangan organisasi bermacam-macam, tetapi hal tersebut kembali lagi pada tujuan perusahaan dalam pengembangan organisasi. Di bawah ini contoh praktik pengembangannya:

1. Sistem project management

Bisnis kecil yang tertarik untuk meningkatkan pengelolaan proyek oleh karyawan dapat membuat sistem project management. Sistem ini menggunakan metodologi ilmiah dan terstruktur dari awal sampai akhir agar mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Pelatihan layanan pelanggan

Pelatihan dapat meningkatkan seberapa efisien karyawan bekerja dan bagaiamana layanan yang mereka berikan kepada pelanggan. Layanan yang buruk dapat menghasilkan penurunan penjualan dan reputasi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan. Dengan mengembangkan program pelatihan, pelatih akan mengasah keterampilan karyawan tentang layanan pelanggan. Mulai dari menghadapi pelanggan yang sulit hingga menyelesaikan masalah mereka.

3. Tingkatkan hubungan masyarakat

Melalui pengembangan organisasi, tim OD dan HR dapat berkontribusi kepada komunitas dan masyarakat sekitar sehingga hubungan perusahaan dengan mereka terjalin baik, seperti program CSR.

4. Manajemen perubahan

Praktik ini merencanakan dan melaksanakan perubahan signifikan, seperti reorganisasi atau perpindahan dan perubahan divisi. Hal ini akan membantu manajer untuk menilai setiap karyawan, sehingga orang yang tepat berada di peran yang tepat, dengan seperangkat keterampilan yang dibutuhkan di waktu yang tepat.

5. Merancang ulang proses bisnis

Pengembangan organisasi dapat dijadikan tools untuk menganalisis metode kerja saat ini guna menentukan urgensi perubahan metode kerja baru agar berjalan lebih baik. Praktik ini akan memperlihatkan proses bisnis yang perlu dijalankan oleh perusahaan agar memenuhi ekspektasi komunitas dan investor.

Artikel berikutnya: 6 Langkah Mengembangkan Perilaku Organisasi

Perhatikan: 5 Tahapan Pengembangan Organisasi

1. Pembentukan tim

Pembentukan tim berguna agar mereka saling mengenal satu sama lain. Berikan kesempatan kepada mereka untuk mengenal kesamaan, ketidaksamaan, kekuatan, dan kelemahan, sehingga mereka memahami cara kerja individu masing-masing.

2. Brainstorming

Setelah tim berhasil dibentuk, lalu tim melakukan brainstorming agar individu masing-masing bertukar pendapat untuk memutuskan aturan, etika, pendelegasian tugas, hierarki, tanggung jawab, tujuan dan jadwal, kriteria evaluasi, dan sistem penghargaan. Hal terpenting dari sesi ini adalah menentukan tujuan dan kebutuhan yang ingin dicapai oleh perusahaan.

3. Penyelarasan

Fitur utama dalam tahap ini adalah kohesi antar anggota tim. Mereka bersedia menerima ide, pendapat, fakta dan angka, prosedur, serta solusi dari satu sama lain. Mereka juga saling mendengarkan dan menerima satu sama lain, menyamakan persepsi, hingga menyamakan ritme kerja.

4. Pelaksanaan

Setelah tim menyelesaikan tiga tahap di atas, mereka melaksanakan tugas masing-masing. Pelaksanaannya pun harus berjalan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.

5. Monitor dan evaluasi

Selama proses pelaksanaan, tim memerlukan proses monitor serta evaluasi. Proses akan menyoroti kesesuaian pelaksanaan terhadap tujuan, hal-hal yang perlu dilanjutkan atau dibenahi, hingga poin yang perlu ditingkatkan lagi.

Anda mungin tertarik: Organizational Development Specialist: Keterampilan Yang Perlu Dikuasai

Mengingat pengembangan organisasi ialah proses yang berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan perusahaan, maka pengambil keputusan perlu merespons perubahan industri hingga kemajuan teknologi.

Loading


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *