Sikap Empati HRPods

Manfaat Sikap Empati Di Tempat Kerja

Sikap empati ialah salah satu soft skill yang jarang dibicarakan. Padahal ini sangat berpengaruh pada kondisi suasana kerja dan performa kerja karyawan.

Atasan yang sulit berempati kepada karyawan dapat menciptakan kerja tidak nyaman. Bahkan karyawan enggan berinterakasi hingga berkomunikasi kepada manajernya.

Jika kondisi tersebut diabaikan oleh manajemen dan tim HR, karyawan menjadi mudah stres, bekerja setengah hati, dan akhirnya resign.

Sikap Empati Di Tempat Kerja

Empati berbeda dengan simpati. Menurut Daniel Goleman dalam Working with Emotional Intelligence, empati merupakan menyadari perasaan, kebutuhan, dan kekhawatiran orang lain.

Sedangkan, Tim Michin berpendapat bahwa empati bersifat intuitif, tetapi empati tetap dapat dikembangkan secara intelektual.

Bagaimana dengan simpati? Simpati adalah ketika seseorang ikut merasa sedih ketika rekan kerja sedih lantaran ditimpa musibah.

Perbedaan keduanya bisa dibilang terletak pada level intensitas yang dialami dan dirasakan oleh seseorang.

Contohnya:

Ketika karyawan junior datang terlambat karena ayahanya mendadak harus dibawa ke rumah sakit, atasan yang bersikap empati akan memaklumi keterlambatannya.

Atasan yang tak mampu berempati akan bersikap sebaliknya. Dia memarahi dan menuntut karyawan untuk bersikap profesional, tak peduli musibah yang menimpanya.

Empati juga diperlukan dalam hubungan sesama karyawan. Dua karyawan yang saling berempati, cenderung bersikap positif satu sama lain. Mereka saling mendukung dan membantu, alih-alih menjatuhkan.

Kenali 3 Tipe Empati

Menurut Daniel Goleman, pada akhirnya leadership membutuhkan kemampuan pimpinan untuk berempati kepada seluruh karyawan yang bekerja untuknya.

Kepimpinan tanpa sikap empati akan membuat perusahaan mempekerjakan manusia layaknya mesin. Berikut ini tipe empati dalam lingkungan kerja:

1) Empati kognitif

Empati kognitif berarti mampu mengerti orang lain atau menyadari perasaan dan emosi orang lain.

Empati kognitif tidak melibatkan keterlibatan emosi kepada orang lain. Jangkauan empati kognitif hanya sebatas mengerti dan menyadari, tidak lebih.

2) Empati emosional

Empati emosional melibatkan perasaan dan emosi secara personal ketika seseorang menyaksikan orang lain tertimpa masalah.

Dia turut merasakan kegelisahan yang sama ketika orang lain menunjukkan tanda-tanda stres. Namun, empati itu akan berlanjut dengan dia berupaya menenangkan dan membantu orang lain agar mereka merasa lebih baik.

3) Empati kasih sayang

Empati kasih sayang adalah tipe empati yang melibatkan emosi seseorang, tetapi juga dibarengi dengan kepedulian yang diwujudkan lewat tindakan nyata untuk membantu yang bersangkutan.

Manfaat Menerapkan Empati Di Tempat Kerja

Kurang memiliki sikap empati berpotensi menimbulkan konflik. Baik itu manajer, karyawan, maupun pemimpin tertinggi sekalipun.

Tidak ada sikap ini dapat membuat suasana kerja yang tidak sehat dan toxic. Bahkan berpotensi membuat level turnover tinggi.

Hal ini berlaku sebaliknya. Memiliki sikap empati bermanfaat bagi lingkungan kerja.

1) Meningkatkan suasana kerja menyenangkan

Pimpinan yang mampu berempati secara langsung menghadirkan suasana kerja yang menyenangkan.

Ia dapat memotivasi karyawan untuk menyuarakan pendapat dan ide tanpa merasa terancam ataupun terabaikan.

2) Memperbaiki kualitas leadership

Leadership yang baik adalah cara memimpin yang turut memprioritaskan kesejahteraan karyawan. Tak hanya dari sisi remunerasi, tetapi juga dari psikologis.

Leadership berbasis empati membuat karyawan nyaman dan betah bekerja. Ini meningkatkan motivasi karyawan untuk berkontribusi secara maksimal.

Misalnya, saat pimpinan perusahaan berinisiatif memasukkan layanan kesehatan mental dalam jaminan asuransi tak lama setelah pandemi COVID-19. Ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan

3) Memperbaiki layanan pelanggan

Perusahaan yang mengerti cara berempati akan lebih mampu menampung aspirasi dan keluhan pelanggan. Mereka dapat menunjukkan kepedulian dan pengertian terhadap pelanggan.

Misalnya, ketika seorang customer service di bank menghadapi nasabah yang berbicara dengan nada tinggi, tak butuh lama bagi manajer untuk segera turun tangan membantu CS dalam penyelesaian masalah dengan nasabah.

4) Mendorong kesadaran budaya

Karyawan yang berempati mampu memahami perbedaan budaya di lingkungan kerjanya.

Dia akan menghargai budaya lain yang mungkin tak sejalan dengan prinsipnya alih-alih judgemental. Jadi, dia dapat menghargai pilihan orang lain.  

5) Berkomunikasi secara sehat

Sikap empati memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi secara sehat, yaitu terbuka dan jujur. Tanpa empati, karyawan enggan berbagi ide atau kritik yang sangat idela untuk meningkatkan bisnis.

Contohnya, manajer bersedia mendengarkan keluh kesah karyawan yang menghadapi kesulitan mencapai target penjualan. Lalu, dia berinisiatif untuk mengajak karyawan untuk makan siang bersama guna memperbaiki mood-nya.

6) Memperkuat hubungan

Karyawan yang mampu bersikap empati cenderung membentuk team work solid. Empati antar karyawan membangun hubungan dan suasana kerja yang menyenangkan.

Kondisi itu membuat semua karyawan merasa senang dan menjalankan tugasnya dengan baik.

Misalnya, seorang anggota dapat mencurahkan kegelisahan terhadap kinerjanya kepada rekan kerja. Sang rekan pun akan menenangkan yang bersangkutan dan bisa kembali bekerja.

Cara Menumbuhkan Sikap Empati Di Tempat Kerja

Untuk menumbuhkan sikap empati karyawan, manajer atau tim HR perlu membangun kesadaran diri sendiri.

Caranya adalah belajar memahami diri sendiri, sebelum memahami orang lain. Mengerti perasaan dan kebutuhan diri sendiri, sebelum berusaha mengerti orang lain.

Selanjutnya, Anda dapat mendorong anggota tim dan karyawan untuk membangun sikap empati mereka, yaitu:

  • Perhatikan tanda burnout pada karyawan
  • Dengarkan orang lain tanpa menyela dan berikan perhatian seutuhnya
  • Tunjukkan ketulusan dalam berinteraksi dengan orang lain
  • Tunjukkan keinginan untuk menolong
  • Tunjukkan empati ketika orang lain tengah ditimpa musibah
  • Buka ruang komunikasi yang aman dengan karyawan
  • Pikirkan perspektif orang lain

Penutup

Sikap empati di lingkungan kerja bermanfaat untuk membangun suasana kerja yang sehat. Oleh sebab itu, perusahaan wajib mempraktikkan sikap ini untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *