Training needs analysis adalah instrumen kunci dalam manajemen SDM yang profesional. Ini memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi area learning & development (L&D) yang perlu diprioritaskan guna meningkatkan kualifikasi, pengetahuan, dan kompetensi karyawan.
Dengan data analisis yang terkumpul, Anda dapat membangun fondasi kokoh untuk merancang program pelatihan yang sukses. Terlebih lagi, dalam situasi VUCA, program ini memiliki peran yang semakin krusial. Pelatihan dan peningkatan keterampilan karyawan bukan lagi hanya sebuah alat, tetapi menjadi faktor vital yang membantu perusahaan menghadapi dan mengatasi dampak krisis COVID-19 dengan lebih kuat.
Memahami Training Needs Analysis
Training needs analysis (TNA) atau analisis kebutuhan pelatihan adalah proses mengidentifikasi kesenjangan antara keterampilan dan kemampuan yang diperlukan dan yang dimiliki dalam pekerjaan.
Kesenjangan tersebut sering kali muncul karena faktor penurunan penjualan, perubahan teknologi, atau kepuasan pelanggan yang rendah. Dalam situasi itulah pelatihan bisa menjadi solusi.
Namun, jika masalah lebih kompleks dan terkait dengan struktur perusahaan atau strategi, TNA tidak cukup efektif. Misalnya, masalah penjualan bisa jadi disebabkan oleh faktor di luar organisasi, bukan kurangnya keterampilan dan kemampuan karyawan.
Artikel selanjutnya: Memahami 8 Tantangan Training Karyawan 2024
5 Tujuan Melakukan Training Needs Analysis
TNA akan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan dan keterampilan karyawan, mengungkap penyebabnya, serta merancang pendekatan untuk mengatasi kesenjangan tersebut demi mencapai kinerja optimal. Selain itu, TNA bertujuan dalam:
1) Penyelarasan pelatihan dengan bisnis
Penyelarasan mengarahkan investasi pelatihan ke arah pencapaian tujuan bisnis perusahaan dengan mengidentifikasi keterampilan yang sesuai dengan tujuan jangka pendek dan jangka panjangnya.
2) Mengatasi kesenjangan keterampilan
Kesenjangan keterampilan dan kinerja muncul ketika bisnis mengalami perubahan (situasi bisnis, model kerja, dan teknologi) sehingga berdampak terhadap hasil bisnis. Kehadiran TNA membantu perusahaan mengatasi tantangan tersebut.
3) Memprioritaskan pelatihan
TNA membantu tim HR memprioritaskan pelatihan berdasarkan waktu dan anggaran. Menurut Emily Chipman, pelatih eksekutif dan konsultan di Rushman Consulting Solutions, ini adalah langkah penting untuk menghindari pemborosan sumber daya, meningkatkan efisiensi pembelajaran, meningkatkan kinerja, dan mengurangi frustrasi karyawan ketika menghadapi peran dan tugas baru serta meningkatkan keterlibatan mereka.
4) Merencanakan target pelatihan
Anda dapat merencanakan pelatihan, yang secara khusus menargetkan peningkatan keterampilan dan pengetahuan yang masih kurang, sehingga sumber daya diinvestasikan dengan efisien. Misalnya, memberikan program pelatihan behavioral event interview kepada perekrut selama tiga hari dan menargetkan dalam tiga bulan pertama, ia mampu mengidentifikasi keterampilan kandidat berpotensi melalui sesi wawancara dan mengajaknya bergabung dengan perusahaan.
5) Menentukan pelatihan karyawan
Dengan TNA, Anda dapat memastikan bahwa pelatihan ditujukan kepada karyawan yang membutuhkan atau layak mendapatkannya. Menyesuaikan program pelatihan berdasarkan kebutuhan mereka memungkinkan perusahaan mengoptimalkan kinerja SDM sekaligus bisnis. Misalnya, memberikan metode pelatihan berupa pelatihan di kelas, e-learning, atau mentoring.
Baca juga: On The Job Training, Ini Definisi Dan Manfaatnya
TNA sangat penting dalam pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan, sehingga tim HR perlu mengidentifikasi skill gap hingga memahami kebutuhan bisnis. Tanpa TNA, upaya pelatihan akan memboroskan sumber daya perusahaan karena pemilihan program yang tidak relevan.
Leave a Reply