Pernah dengar istilah metode design thinking?
Design thinking adalah pendekatan kreatif untuk memecahkan masalah yang mengarah pada proses pengumpulan inspirasi dan pembuatan ide menjadi kenyataan untuk menciptakan solusi inovatif.
Di masa sekarang, memiliki design thinking menjadi keuntungan bagi bisnis. Inovasi yang lahir dari design thinking tidak terbatas di bidang teknologi atau bisnis saja. Cara ini bisa diaplikasikan juga ke kehidupan personal.
Anil Thomas dalam LinkedIn-nya pernah membagikan lima statistik yang menunjukkan design thinking bagus untuk kemajuan bisnis.
1. 10% dari Fortune 500 telah menyatakan bahwa desain adalah prioritas No. 1 mereka.
2. 78% perusahaan yang dipimpin berbasis design thinking telah mendefinisikan proses untuk menghasilkan ide-ide customer experience digital yang baru.
3. 50% perusahaan yang berbasis desain melaporkan bahwa mereka mendapatkan lebih banyak pelanggan setia sebagai manfaat dari praktik desain yang canggih.
4. 46% perusahaan yang tidak menyematkan desain dalam strategi CX digital melaporkan mereka setara atau lebih lemah dari pesaing.
5. Terlepas dari tren layout kantor open space, 60% talenta kreatif mengatakan bahwa mereka paling kreatif di lingkungan yang lebih private.
Buku untuk Perencanaan Masa Depan bagi Startup Companies
Startup Safari bukan sekadar buku bisnis biasa. Buku ini ditulis oleh Andre Husada, Co-Founder & CEO HOLEO, dan merupakan playbook, kompas, dan panduan bagi para pemuda yang ingin menciptakan perubahan melalui startup yang mereka dirikan.
Menariknya, di buku ini ada sebuah metode yang dapat diaplikasikan di startup sekaligus perencanaan kehidupan masa depan, yaitu Design Thinking. Di buku ini dijelaskan bahwa metode design thinking juga dapat digunakan untuk merancang hidup masa depan karena memiliki proses yang sama.
Mari kita telusuri dunia bisnis yang penuh inspirasi dan mengenal metode design thinking lewat buku Startup Safari.
Design Thinking adalah metode inovasi yang didasarkan pada kekuatan empati dan penciptaan produk berbasis manusia yang dapat menjawab kebutuhan pengguna.
Metode Design Thinking umumnya dipakai untuk membangun bisnis, startup, atau desain UX. Design Thinking memiliki 5 tahapan proses, yaitu empati, definisi, ideasi, prototipe, dan pengujian.
Lima Tahap Design Thinking
Pertama, empati. Anda berusaha untuk memahami kebutuhan dan masalah yang dihadapi konsumen. Ini adalah dasar dari Design Thinking yang menjaga supaya inovasi fokus untuk menangani kebutuhan konsumen.
Kemudian, dilanjutkan dengan definisi yang memetakan masalah agar sejalan dengan sudut pandang konsumen.
Lalu, memasuki tahapan ideasi untuk mengeluarkan ide dan solusi. Prototipe adalah contoh produk pertama yang dapat menjawab kebutuhan konsumen.
Prototipe ini akan diuji di tahap pengujian terhadap calon konsumen.
Di dalam buku Startup Safari, Design Thinking tidak hanya dapat diterapkan untuk membangun sebuah bisnis atau produk, tetapi juga dapat digunakan untuk merancang masa depan setiap individu.
Menurut Andre Husada, Co-Founder & CEO HOLEO, manusia adalah inti dari inovasi, “Menerapkan prinsip user-centered ethos pada design thinking pada pertumbuhan pribadi menempatkan kita, setiap individu, di pusat inovasi.”
Penerapan Design Thinking saat merancang tujuan masa depan juga sama, seperti memahami kekuatan dan kelemahan diri, menemukan solusi untuk memperbaiki kekurangan diri, mempraktikkan solusi tersebut di dunia nyata, dan menggunakan umpan balik untuk meningkatkan kualitas diri.
Penjabaran tentang metode Design Thinking dalam perancangan target hidup masa depan bisa Anda temukan di buku Startup Safari karangan Andre Husada.
Tak hanya soal Design Thinking, buku ini juga memaparkan 100 contoh strategi yang diterapkan startup di Amerika Utara dan Asia yang dapat memandu anak muda untuk mendirikan startup-nya sendiri.
Anda bisa mendapatkan buku Startup Safari ini di Tokopedia dan Amazon dengan harga terjangkau.
Info lebih lanjut dapat diakses melalui akun media sosial Instagram dan TikTok di @startupsafaribook.
Leave a Reply