Tidak semua karyawan peduli dengan core value perusahaan tempatnya bekerja.
Bagi banyak karyawan, core value (nilai inti) perusahaan bukanlah hal yang penting karena tidak beririsan dengan tugasnya secara langsung. Padahal, hal ini membantu seluruh struktur organisasi bergerak dengan prinsip dan tata cara yang sama.
Riset menunjukkan bahwa karyawan yang mengetahui dan memahami core value perusahaan akan memiliki tingkat keterlibatan 51 kali lebih tinggi dibanding karyawan yang tidak begitu memahaminya.
Dengan kata lain, nilai inti menjadi pedoman perusahaan untuk menjaga eksistensi bisnisnya.
Definisi Core Value
Core value merupakan bentuk intrinsik dari visi organisasi yang hendak ditunjukkan ke dunia luar. Prinsip tersebut menentukan nilai apa yang diyakini dan bagaimana perusahaan menampilkan nilai-nilai tersebut di muka publik.
Sifat dan kualitasnya tidak sementara. Ia merepresentasikan prioritas tertinggi, nilai yang diyakini perusahaan secara mendalam, dan daya pendorong yang paling mendasar dari suatu perusahaan.
Sedangkan, Indeed menyimpulkan rangkaian keyakinan fundamental serta sebuah ide dan prinsip yang akan membantu perusahaan menjalankan usahanya.
Core value akan membantu perusahaan untuk menentukan hendak pedoman pelaksanaan sumber daya sekaligus membuat keputusan-keputusan penting.
Sebagai HR, Anda perlu menyadari bahwa ini bukan prinsip etis ataupun visi dan misi perusahaan semata. Bukan juga deklarasi misi perusahaan.
Core Value atau nilai inti berfungsi layaknya standar komunitas, yang engatur bagaimana suatu organisasi harus bergerak, dengan cara apa ia menjalankan usaha, dan bagaimana organisasi menjalankan.
Value Perusahaan: Manfaat & Cara Membentuknya
Mengapa Core Value Menjadi Fondasi Perusahaan?

Perusahaan memerlukan core value untuk menentukan arah bisnis yang digelutinya.
Nilai apa yang hendak perusahaan bawa ketika kelak beroperasi? Bagaimana manajemen mengharapkan implementasi nilai-nilai tersebut dalam situasi tertentu dalam kegiatan operasional harian? Bagaimana ekspansi dan pengadaan barang?
Dengan memiliki nilai inti yang jelas, tepat, dan gamblang, perusahaan akan mudah mengarahkan strategi bisnis untuk membuat keputusan, memupuk kerja tim, dan membantu kolaborasi karyawan.
Membangun bisnis tak ubahnya membangun suatu komunitas. Jadi, perusahaan yang ingin struktur organisasi berperilaku selayaknya grup atau komunitas, maka manajemen perlu berbagi kode, visi, identitas, atau etika ke anggotanya.
Core value tersebut kelak akan berkembang dan menghasilkan kultur serta pemahaman yang setara di kalangan anggota mengenai banyak hal. Tentang apa saja yang boleh dibagikan atau dibicarakan kepada publik, misalnya.
Employer Value Proposition: 5 Perusahaan yang Sukses Menerapkannya
Contoh Core Value Berdampak Dalam Keseharian
Ada beragam jenis core value yang digunakan oleh perusahaan.
Manajemen dan direksi terkadang tak hanya menggunakan satu nilai. Terkadang perusahaan dapat menggunakan lebih dari dua nilai, tergantung pada jenis bisnis dan praktik usahanya.
Untuk memahaminya lebih dalam, berikut ini contoh nilai inti yang berdampak dalam keseharian karyawan. Umumnya, nilai ini lazim dijumpai di lingkungan kerja:
Integrity
Integrity dinilai sebagai nilai inti yang sangat umum. Sebab hampir semua perusahaan menggunakannya. Integritas artinya berperilaku atau bersikap berlandaskan pada etika yang kuat.
Honesty
Honesty adalah salah satu nilai inti yang mesti dimiliki semua perusahaan.
Karena nilai ini berkaitan erat dengan transparansi perusahaan kepada publik, yang bakal sering dibutuhkan dalam banyak hal. Misalnya, pemasaran, siaran pers, public relations, dan sebagainya.
Fairness
Fairness adalah memperlakukan orang secara setara tanpa bias dari segi apa pun. Contohnya, memperlakukan semua karyawan tanpa memandang suku, ras, agama, dan status sosial.
Accountability
Accountability mendorong perusahaan bertanggung jawab atas semua keputusan dan perilaku. Contohnya, perusahaan wajib bertanggung jawab ketika terjadi kecelakaan kerja akibat peralatan produksi yang tidak laik pakai.
Innovation
Innovation akan memacu para karyawan untuk berani mengambil risiko sekaligus meningkatkan kinerja perusahaan. Misalnya, berusaha menepati janji kepada pelanggan untuk peningkatan kualitas secara terus menerus.
Transparency
Transparency dalam dunia usaha dan sistem manajemen bersifat esensial.
Kepada pihak eksternal, transparansi dibutuhkan untuk menjaga kepercayaan pelanggan. Kepada pihak internal, transparansi dibutuhkan untuk menjaga tingkat kepuasan karyawan.
Contoh Implementasi Core Value
Lantas, bagaimana contoh implementasi dalam keseharian karyawan? Simak kedua contoh ini:
1) Seseorang yang bekerja di perusahaan minyak dan gas, telah akrab dengan kultur health, safety, and environment (HSE) yang sangat kuat dan nilai inti perusahaan begitu mementingkan keselamatan.
Bahkan ketika karyawan tersebut telah berada di luar area lapangan migas, prinsip keselamatan dan keamanan terus ia terapkan karena kultur HSE telah begitu melekat dalam dirinya.
2) Perusahaan menitikberatkan pada kerja tim dan kolaborasi untuk mendukung tujuan bersama.
Semua hal dalam deskripsi tugas akan dilakukan secara tim. Jika karyawan adalah seorang introvert, bekerja dalam tim akan sulit sekali untuk dilakukan.
Beban Kerja: Definisi, Faktor, dan Cara Pengukurannya
Integrasi dalam Kinerja Harian
Tim HR harus bisa membimbing karyawan agar mereka dapat mengintegrasikan core value dalam pekerjaannya sehari-hari. Bagaimana caranya?
Komunikasikan core value, visi, dan misi dengan jelas
Sampaikan semuanya dengan jelas, tanpa kalimat yang bertele-tele dan sulit dimengerti.
Ketiganya biasanya diumumkan oleh jajaran direksi secara langsung. Namun, manajer kelak yang bertugas memastikan apakah karyawan memahaminya.
Jadikan core value sebagai manajemen kinerja
Tegaskan penerapannya dalam tindakan sehari-hari. Misalnya, tim HR dan manajemen dapat membuat key performance indicator (KPI) karyawan dengan unsur value yang ada.
Memberikan contoh nyata
Rangkum poin-poin penting untuk mengartikulasikan dalam perilaku. Maksudnya, berikanlah contoh perilaku dari nilai yang disampaikan.
Contohnya, jika core value perusahaan adalah service of excellence, maka buat contoh perilaku dari service of excellence untuk mempermudah karyawan memahaminya.
Pahamilah bahwa tiap peran butuh perilaku berbeda
Ada kalanya, perusahaan membagi core value per departemen atau divisi. Misalnya, untuk divisi marketing jelas berbeda dengan public relations. Maka, karyawan perlu memahami bahwa karena berbeda, perilaku yang mengikuti pun ikut berbeda.
Mengakui kinerja karyawan secara publik
Jika memang karyawan menunjukkan kinerja yang memuaskan, maka akuilah secara publik. Kinerja tersebut tak sebatas produktivitas, tetapi juga keberhasilan karyawan menerapkan core value dalam pekerjaannya.
Berikan umpan balik dan peringkat
Anda bisa mengobservasi bagaimana karyawan bekerja setelah core value diterapkan.
Ukur realisasi penerapannya di kantor dan berikan umpan balik sesuai dengan perilakunya. Proses ini tidak perlu berorientasi terhadap kesuksesan, pemimpin tim juga perlu memperhatikan keberhasilan kecil atau saat karyawan berhasil menyelesaikan tugas.
Menggunakan 360 Degree Feedback untuk Evaluasi Kinerja
Penutup
Core value mempermudah direksi mengemudikan roda bisnis perusahaan, karena dapat memberikan arahan, mengarahkan tujuan, dan menjaga bisnis agar tetap berhalan di jalurnya sesuai dengan rencana.
Meski demikian, tak sedikit karyawan yang kurang peduli terhadap core value perusahaan. Umumnya, karyawan hanya memedulikan transparansi dari pihak HR dan manajemen. Bahkan mereka jarang memahami nilai, visi, dan misi perusahaan.
Namun, tim HR dapat membantu karyawan untuk mengerti sekaligus mengenali nilai inti perusahaan agar mereka memiliki tujuan ketika bekerja. Lambat laun, prinsip ini akan menjadi kebiasaan baik jika karyawan secara sadar mengerti manfaat dari nilai yang dianut oleh perusahaan.
Leave a Reply