HRPods-Menghitung gaji prorata

Ketahui Cara Menghitung Gaji Prorata

Menghitung gaji prorata bukan hal baru bagi tim HR, terutama mereka yang menangani payroll. Memahami penghitungan ini menjadi tugas wajib HR, karena Anda akan menjumpai berbagai macam situasi kehadiran karyawan yang berpengaruh terhadap total gaji.

Rumit? Tentu. Namun, jika mengetahui cara menghitung gaji prorata, Anda tak akan salah membayar gaji karyawan yang sesuai dengan peraturan negara tentang ketenagakerjaan. 

Memahami Gaji Prorata

Gaji prorata merupakan perhitungan upah proporsional karyawan berdasarkan waktu kerja. Tim HR akan menggunakan sistem ini untuk karyawan yang baru bergabung pada pertengahan bulan, mengambil cuti tidak berbayar, atau berhenti bekerja sebelum periode penggajian berakhir. 

Dengan metode ini, total gaji yang diterima oleh karyawan baru–yang masuk pada pertengahan bulan–berbeda dibandingkan mereka yang masuk pada awal bulan. 

Berdasarkan UU Ketenagakerjaan pasal 94, komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap. Total upah pokok sedikitnya 75 % dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap. Misalnya, jumlah gaji yang diterima oleh Si A adalah Rp6 juta yang berasal dari gaji pokok sebesar Rp5,5 juta (lebih dari 75%) dan tunjangan makan per bulan Rp500 ribu. 

Masih dalam undang-undang yang sama, ada beberapa kriteria di mana perusahaan wajib membayar upah karyawan, yakni:

  • Karyawan sakit sehingga tidak dapat bekerja
  • Karyawan perempuan sakit pada hari pertama dan kedua masa haid sehingga tidak bisa bekerja
  • Karyawan tidak masuk bekerja karena menikah, menikahkan, mengkhitankan, membaptiskan anaknya, isteri melahirkan atau keguguran kandungan, suami atau isteri atau anak atau menantu atau orangtua atau mertua atau anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia
  • Karyawan tidak dapat bekerjaan karena sedang menjalankan kewajiban terhadap negara
  • Karyawan tidak dapat bekerja karena menjalankan ibadah
  • Karyawan bersedia bekerja tetapi perusahaan tidak mempekerjakannya, karena kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat dihindari oleh perusahaan
  • Karyawan melaksanakan hak istirahat
  • Karyawan melaksanakan tugas serikat pekerja/serikat buruh atas persetujuan perusahaan
  • Karyawan melaksanakan pendidikan dari perusahaan 
Baca juga: Transparansi Gaji: Perbedaan Di Asia Dan Eropa

2 Cara Menghitung Gaji Prorata

Untuk memahami penghitungan gaji prorata, kami memiliki ilustrasi yang akan digunakan pada contoh di bawah ini. 

Si A dan Si B adalah karyawan baru yang masuk pada pada November 2024. Si A masuk pada awal bulan dan Si B masuk pada pertengahan pada bulan. Total hari kerja pada bulan tersebut adalah 20 hari, dalam sehari mereka bekerja selama delapan jam. Gaji pokok mereka sebesar Rp7 juta. 

Setelah tim HR menghitung hari kerja keduanya, ternyata Si A telah bekerja selama 20 hari, sedangkan Si B baru bekerja 12 hari. Pemberian gaji dilakukan pada akhir bulan. 

1) Berdasarkan jumlah hari

Penghitungan ini digunakan ketika karyawan baru masuk atau karyawan resign di pertengahan bulan, sebelum periode gajian. Cara menghitungnya adalah jumlah hari kerja dalam dikalikan gaji pokok per bulan. 

Rumus gaji prorata

Penghitungan 

Gaji Si A = 20/20 x Rp7 juta = Rp7 juta

Gaji Si B = 12/20 x Rp7 juta = Rp4,2 juta

Artikel selanjutnya: Haruskah Meminta Slip Gaji Kandidat?

2) Berdasarkan angka 173

Selain itu, ada pula penghitungan gaji berdasarkan angka 173. Angka ini merujuk rata-rata jam kerja karyawan yang dihitung setiap bulan. Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi 102/MEN/VI/2004, cara menghitung gaji prorata dengan membagi gaji dalam satu bulan dengan angka 173, lalu hasilnya dikalikan dengan jumlah gaji per bulan. 

Rumus gaji per jam

Rumus gaji per bulan

Jumlah hari kerja x Jam kerja x Gaji per jam

Penghitungan

  • Gaji Si A

Cara menghitung gaji per jam = 1/173 x Rp7 juta = Rp40.462

Cara menentukan gaji per bulan = 20 x 8 x Rp40.462 = Rp6.473.920

  • Gaji Si B

Gaji per jam = 1/173 Rp7 juta = Rp40.462

Gaji per bulan = 12 x 8 x Rp40.462 = Rp3.884.352

Contoh penghitungan di atas hanya untuk gaji saja, tidak termasuk tunjangan tetap atau tidak tetap. Mengingat penghitungan tersebut dapat menyita waktu kerja, manfaatkan aplikasi HRIS yang akan menghitung rumus secara otomatis dan sesuai regulasi sehingga mengurangi kesalahan. Pilih penyedia layanan yang responsif dan pengalaman di bidangnya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *